APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Biologi

Animalia

MATERI

Porifera

Sobat Pintar, bab ini akan membahas tentang beberapa filum dari kingdom Animalia baik dari kelompok invertebrata maupun vertebrata. Filum yang termasuk dalam kelompok invertebrata adalah Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthropoda. Kita mulai dari filum porifera yang memiliki struktur paling sederhana.

Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana, mereka tidak memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak yang keliru mengidentifikasi Porifera sebagai tanaman laut.

Tubuh Porifera dihubungkan oleh saluran-saluran. Saluran-saluran tersebut terbuka di ujungnya dan membentuk pori-pori. Pori-pori inilah yang membuat filum ini dinamakan filum Porifera. Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil.

Ciri-Ciri Porifera

  • Beberapa Porifera memiliki tubuh simetri radial, namun pada umumnya tubuh Porifera asimetri (tidak memiliki bidang pembelahan yang sama besar). Porifera merupakan hewan yang memiliki jaringan primitif dan belum memiliki organ.
  • Porifera secara umum memiliki empat tipe sel dasar yang terorganisasi menjadi dua lapisan tubuh.
  • Lapisan yang paling luar disebut epidermis. Pada epidermis, sel-sel silindris yang disebut porosit membuat air dapat masuk ke rongga tubuh Porifera.

Di bagian dalam epidermis terdapat material seperti jeli yang disebut mesenkim. Di dalam mesenkim terdapat struktur yang disebut spikula. Spikula memiliki dua fungsi, yaitu memberi bentuk pada sel, dan melindungi Porifera dari predatornya.

Bagian dalam rongga tubuh Porifera dilapisi jaringan yang terdiri atas sel-sel berflagel yang disebut sel kolar. Sel kolar menyaring partikel-partikel makanan, seperti alga dan sisa-sisa bahan-bahan organik dari air. Dengan cara inilah, sel kolar menyuplai makanan untuk dirinya sendiri dan sel-sel lainnya. Sisa makanan akan dibuang melalui oskulum yang terdapat pada ujung rongga tubuh. Perhatikan Gambar 6.4.

Tipe sel yang keempat dari Porifera adalah sel-sel yang mirip dengan Amoeba. Sel-sel ini disebut sel amoebosit yang dapat bergerak menggunakan pseudopodia. Amoebosit memiliki beberapa fungsi, seperti mencari partikel- partikel makanan dari sel-sel kolar ke sel-sel epidermal dan porosit.

(a) Koloni Porifera yang terdapat di laut. (b) Aliran udara Porifera terjadi dari lua tubuh dan keluar melewati oskulum.

Reproduksi Porifera

Porifera dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Secara aseksual, Porifera bereproduksi dengan cara bertunas. Cara reproduksi aseksual lainnya adalah dengan memproduksi amoebosit yang dikelilingi oleh suatu "dinding". Struktur ini dinamakan gemule. Gemule dapat bertahan di cuaca yang sangat dingin atau di musim dingin. Pada saat musim semi, dinding gemule terurai dan amoebosit berdiferensiasi menjadi individu baru.

Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin dalam tubuhnya). Porifera memproduksi baik sel telur maupun sperma. Sel telur dan sel sperma diproduksi oleh amoebosit atau sel-sel kolar melalui meiosis. Pembuahan pada Porifera terjadi di luar tubuh atau disebut pembuahan luar. Hasil pembuahan menghasilkan zigot yang akan membelah dan membentuk larva berflagel. Larva tersebut berada di permukaan air dan akan tumbuh menjadi bentuk dewasa yang sesil (menempel). Beberapa spesies Porifera, antara lain Spongia sp. dan Sycon sp.

Cnidaria

Sobat Pintar, kita pelajari yuk klasifikasi dari animalia agar kita bisa membedakan dan memanfaatkan dengan baik anggota dari kingdom animalia.

Filum Cnidaria memiliki ciri-ciri yaitu :

  • adalah kumpulan binatang menarik yang ada di perairan.
  • Ubur-ubur, anemon laut, dan koral yang anggun merupakan contoh makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok filum ini.
  • Semua Cnidaria, tubuhnya simetri radial dan memiliki dua lapisan tubuh, endodermis dan ektodermis.
  • Di antara dua lapisan tersebut terdapat materi seperti jeli yang disebut mesoglea.
  • Sel-selnya lebih terspesialisasi dibandingkan Porifera. Umumnya Cnidaria memiliki daur hidup yang terdiri atas medusa dan polip.

a) Polip dan (b) medusa pada Cnidaria

Kebanyakan Cnidaria hidup di air laut. Dari 10.000 jenis Cnidaria, hanya beberapa yang hidup di air tawar. Pada umumnya, Cnidaria adalah karnivora, tetapi tidak aktif mencari makanan atau mengejar mangsanya. Cnidaria menangkap makanannya secara tiba-tiba melalui sel-sel penangkap istimewa mereka berupa lengan-lengan halus yang mengelilingi tubuh (tentakel).

Tentakel Cnidaria memiliki sel knidoblas yang mengandung kapsul penyengat nematosis. Sel tersebut berguna dalam pertahanan tubuh dan mencari makan.

Kelas Scyphozoa

Cnidaria ini hidup dengan dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Polip adalah bentuk yang tidak bergerak seperti vas bunga menempel di dasar perairan. Medusa adalah bentuk yang dapat berenang bebas.

Medusa bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan sel telur dan sel sperma. Setelah pembuahan, zigot berkembang menjadi blastula yang diperpanjang membentuk larva bersilia yang disebut planula.

Planula biasanya menempel di dasar air dan akan tumbuh menjadi polip. Polip bereproduksi secara aseksual dengan membentuk medusa.

Pergiliran tahap seksual dan aseksual pada Coelenterata mirip pergiliran keturunan pada tumbuhan. Akan tetapi, pada Coelenterata tidak ada generasi haploid. Baik medusa maupun polip adalah diploid. Contoh spesies kelas Scyphozoa, yakni Aurelia sp. dan Pelagia sp.

a) Siklus hidup dari ubur-ubur (Aurelia sp.). b) Ubur-ubur dewasa

Kelas Hydrozoa

Salah satu contoh Hydrozoa yang terkenal adalah Hydra. Ciri-ciri Hydra yaitu :

  • Hydra adalah Cnidaria yang umum dan hidup di air tawar.
  • Struktur Hydra mirip dengan polip Coelenterata. Hydra tidak memiliki tahapan medusa. Hydra sangat kecil, kira-kira panjangnya 0,5 cm.
  • Tubuh Hydra berbentuk silinder dengan dua lapis sel. Lapisan dalam adalah endoderm dan lapisan luar adalah ektoderm.
  • Di antara dua lapisan tersebut, terdapat mesoglea.
  • Hydra umumnya memiliki tentakel yang berfungsi menangkap mangsa yang mengapung di permukaan air. Perhatikan Gambar berikut.

Struktur tubuh Hydra

Hydra bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tunas, beberapa spesies Hydra adalah hermaprodit. Contoh Hydrozoa lainnya, yakni Obelia sp. dan Gonionemus sp.

Kelas Anthozoa

Anemon laut dan koral merupakan anggota dari kelas Anthozoa. Mereka hidup hanya dalam bentuk polip. Bentuk polip dari anemon laut, lebih kompleks daripada struktur Hydra.

Bentuk polip dari koral mensekresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya. Kebanyakan koral berukuran kecil, berkoloni, dan bersatu mementuk massa yang besar. Generasi polip baru tumbuh di atas generasi lama. Koral bervariasi dalam hal warna dan bentuk.

Beberapa jenis koral, melakukan simbiosis mutualisme dengan Dinoflagellata. Koral dengan polipnya melindungi dinoflagellata, sedangkan dinoflagellata menyediakan oksigen dan mendaur ulang sisa metabolisme koral. Koral terkadang dapat hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak dan membentuk susunan yang disebut coral reef. Contohnya adalah The Great Barrier Reef di Australia yang panjangnya hampir 2.000 km. Contoh spesies Anthozoa, yakni Stephanauge sp., Tubipora musica, dan Acropora.

Platyhelminthes

Sobat Pintar, anggota filum Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh dan terdiri atas tiga lapisan tubuh (triploblastik). Oksigen berdifusi secara langsung melalui kulit. Demikian juga karbondioksida, berdifusi dari tubuh langsung ke lingkungannya.

Kelas Turbellaria

Turbellaria umumnya hidup bebas di air asin dan air tawar. Salah satu contohnya, yaitu planaria (Dugesia sp.) yang hidup di aliran sungai dan dasar danau. Planaria biasanya memiliki panjang 1–2 cm. Planaria seperti kebanyakan Turbellaria lainnya, hidup bebas dan bukan parasit (Gambar dibawah ini).

Planaria memakan protista dan hewan-hewan kecil lainnya. Planaria memakan mangsanya menggunakan faring. Faring memecah makanan dan mendorongnya masuk ke lambung. Umumnya planaria melakukan reproduksi seksual, meskipun memiliki dua jenis alat kelamin (hermafrodit).

Adapun reproduksi seksualnya terjadi fertilisasi secara silang antara planaria satu dan planaria yang lain.

Bentuk tubuh planaria

Kelas Trematoda

Trematoda dikenal juga sebagai cacing pipih yang parasit. Trematoda memiliki organ dan sistem organ yang mirip dengan Turbellaria. Kebanyakan Trematoda hidup parasit. Permukaan tubuh Trematoda dilindungi oleh kutikula. Kutikula melindungi Trematoda dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh organisme inang.

Selain itu, Trematoda memiliki alat isap (sucker) yang berfungsi sebagai penghisap cairan tubuh inangnya. Trematoda menyerap makanan yang sudah dicerna dari usus inang.

Meskipun Trematoda merupakan cacing hermafrodit, namun tetap harus melakukan fertilisasi silang. Fasciola hepatica merupakan contoh Trematoda yang cukup dikenal. Cacing parasit umumnya memerlukan lebih dari satu inang dalam siklus hidupnya.

Siklus hidup Fasciola hepatica

 

Kelas Cestoda (Cacing Pita)

Cestoda atau cacing pita merupakan cacing berbentuk pipih yang hidup parasit. Di kepala cacing pita terdapat kait yang mengait pada usus organisme inang. Tidak seperti cacing lainnya, cacing pita memiliki tubuh yang terbagi- bagi menjadi beberapa bagian yang disebut proglotid. Cacing pita terus membuat proglotid-proglotid baru di belakang kepalanya.

Proglotid adalah calon individu baru, sama dengan satu individu yang utuh. Cacing pita bervariasi dalam hal panjang dan banyaknya proglotid. Beberapa cacing pita memiliki ribuan proglotid.

Siklus hidup Taenia solium

Siklus hidup cacing pita mirip dengan cacing pipih (Gambar diatas). Mereka melibatkan satu, dua, atau tiga organisme inang. Beberapa cacing pita pada manusia dapat ditularkan melalui daging babi atau daging sapi yang terinfeksi atau tidak dimasak dengan baik. Daging-daging tersebut mengandung larva cacing pita.

Contoh cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi.

Nah, Sobat Pintar sampai materi ini apa ada yang kurang paham? jika masih bingung bisa gunakan kolom komentar ya....

Nematoda

Sobat, materi ini akan membahas tentang kelompok cacing berbentuk silindris yakni kelompok nematoda.

Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh triploblastik (pseudocoelom), dan hidup bebas maupun parasitik. Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig. Dapat ditemukan pada perairan, tanah basah, jaringan tumbuhan, dan jaringan hewan atau manusia. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah.

Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Reproduksi dilakukan secara seksual dan terjadi di dalam tubuh (internal). Zigot yang dihasilkan pada hampir semua spesies tahan terhadap kondisi buruk. Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides) (Gambar dibawah ini), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti).

Struktur cacing Ascaris lumbricoides

Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia.

Ciri-cirinya yaitu :

  • Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan,
  • mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir
  • cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran.

Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis.

Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia. Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.

Annelida

Masih ada nih Sobat kelompok cacing yang lain, yuk kita cari tahu.

Dua ciri utama pada Filum Annelida adalah memiliki rongga tubuh sejati dan tubuhnya bersegmen. Setiap segmen ini dinamakan somit.

Struktur somit-somit pada cacing disebut metameri. Annelida memiliki peredaran darah tertutup yang dilengkapi pembuluh darah. Sistem saraf terdiri atas otak dan tali saraf yang disebut sistem saraf tangga tali. Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.

Kelas Polychaeta

Polychaeta berasal dari kata poly yang artinya banyak dan chaeta yang artinya rambut. Semua anggota Polychaeta hidup di laut. Tubuhnya memiliki rambut-rambut pada setiap parapodia. Parapodia merupakan struktur seperti daging pada setiap segmen tubuh Polychaeta yang dapat berfungsi sebagai alat gerak.

Pada banyak Polychaeta, parapodia berfungsi juga sebagai insang yang merupakan perpanjangan area kulit untuk pernapasan. Contoh Polychaeta, antara lain Nereis virens, cacing wawo (Lysidice oele), dan cacing palolo (Eunice viridis).

Kelas Oligochaeta

Oligochaeta berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Anggota Oligochaeta hidup di tanah dan beberapa spesies hidup di air. Cacing tanah (Pheretima sp.) adalah spesies yang paling dikenal dari sekitar 2500 spesies Oligochaeta (Gambar dibawah ini).

Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Seperti pada cacing-cacing lainnya, cacing tanah adalah hermafrodit.

 

Struktur tubuh cacing tanah (Pheretima sp.)

Ketika kawin, dua cacing tanah akan berdampingan. Sperma pindah dari satu cacing tanah ke cacing tanah lainnya. Sperma disimpan untuk sementara waktu pada klitelum. Setelah berpisah, setiap cacing tanah menyekresikan lendir yang setelah kering disebut kapsul (cocoon). Kapsul tetap berada di sekitar klitelum.

Sel telur bergerak menuju kapsul dalam tubuh cacing. Sperma yang disimpan juga dilepaskan ke dalam kapsul maka terjadilah fertilisasi. Kapsul dilepaskan oleh cacing dan dibiarkan di atas tanah. Telur tersebut akan tumbuh menjadi cacing-cacing kecil.

Kelas Hirudinea

Hirudinea atau lintah dikenal sebagai parasit penghisap darah. Lebih dari 300 spesies hidup bebas di alam. Lintah yang tidak parasit, memakan cacing, siput, dan larva-larva serangga. Lintah parasit menempel di permukaan tubuh binatang, seperti ikan. Lintah menghisap darah inang dan mensekresikan substansi yang dapat membuat darah tidak membeku (hirudin).

Selama makan, lintah parasit menjadi beberapa kali lebih besar dari tubuhnya oleh darah yang dihisapnya. Anggota Hirudinea, antara lain Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa javanica (pacet).

Mollusca

Sobat, mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak. Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang artinya lunak. Tiram, siput, dan cumi-cumi adalah hewan-hewan yang termasuk dalam Filum Mollusca.

Mollusca dikelompokkan dalam lima kelas, yaitu kelas Polyplacophora, Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda. Namun, kali ini hanya akan dibahas 3 kelas terbesar, yaitu Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda.

Kelas Gastropoda

Gastropoda merupakan kelompok Mollusca yang paling banyak, yaitu lebih dari 35.000 spesies. Kelompok ini memiliki variasi bentuk dan cara hidup dibandingkan dengan kelompok Mollusca lainnya. Ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di air tawar. Selain itu, ada pula yang hidup di daratan.

Gastropoda memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap dan mulut yang dilengkapi struktur gigi yang disebut radula (Gambar dibawah ini). Gastropoda termasuk herbivora. Namun, tidak semua Gastropoda adalah herbivora. Beberapa Gastropoda bersifat karnivora, saprofit, dan parasit. Gastropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka.

Kelas Bivalvia

Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang melindungi bivalvia dari predatornya.

Kelas Cephalopoda

Cephalopoda berasal dari kata cephalo yang artinya kepala dan podos yang artinya kaki. Cumi-cumi dan gurita adalah Cephalopoda yang cukup dikenal. Pada cumi-cumi, rangka dalam tubuhnya dihasilkan dari zat hasil sekresi internal oleh mantel. Adapun, gurita tidak memiliki rangka sama sekali.

Pada Cephalopoda, kaki telah berevolusi menjadi lengan yang panjang dekat kepala. Cumi-cumi memiliki 10 lengan, sedangkan gurita memiliki 8 lengan. Cephalopoda menggunakan lengannya ini untuk menangkap mangsanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Semua Cephalopoda adalah karnivor.

Pada kulit Cephalopoda mengandung kromatofor, yaitu pigmen yang memungkinkan tubuhnya berubah warna. Cephalopoda sudah memiliki sistem peredaran darah tertutup dan sistem pencernaan yang sempurna. Contoh spesies Cephalopoda antara lain, gurita (Octopus sp.), sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (Loligo indica), dan Nautilus sp.

Echinodermata

Anggota Filum Echinodermata

Tahukah Sobat, umumnya Echinodermata memiliki tubuh simetri radial.

Selama perkembangannya, Echinodermata melewati tahapan larva bipinnaria. Bipinnaria memiliki bentuk simetri bilateral.

Filum Echinodermata dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Crinoidea, Concentricycloidea, dan Holothuroidea. Namun kali ini, hanya akan dibahas empat kelas terbesar, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, dan Holothuroidea.

Kelas Asteroidea

Bintang laut merupakan anggota dari Kelas Asteroidea. Makhluk hidup ini menunjukkan banyak ciri umum Echinodermata. Bintang laut memiliki lima tangan. Lapisan permukaan paling luar dari bintang laut terdiri atas lapisan sel epidermis yang bersilia. Di bawah kulit terluar terdapat endoskeleton.

Kebanyakan bintang laut adalah karnivora. Makanan diambil ke dalam mulut yang berlokasi di permukaan bawah bintang laut. Dari mulut, makanan masuk ke esofagus lalu ke perut, tempat pencernaan berlangsung. Enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pencernaan yang berada di setiap lengannya.

Biasanya, bintang laut bereproduksi secara seksual. Bintang laut betina dan jantan mengeluarkan sel telur dan sel sperma ke dalam air. Fertilisasi terjadi di dalam air. Bintang laut juga sangat terkenal dengan kemampuan regenerasinya. Beberapa spesies bintang laut bereproduksi secara aseksual dengan melepaskan lengannya.

Contoh spesies kelas ini, antara lain Astropecten irregularis dan Celeita sp.

Kelas Ophiuroidea

Ophiuroidea merupakan hewan berbentuk bintang dengan lengan lurus, panjang, dan fleksibel. Sering juga disebut sebagai bintang ular laut. Cakram tubuhnya terlihat jelas. Anggota kelas ini memiliki kaki ambulakral pada lengan pipanya yang lebih sedikit dibandingkan anggota kelas Asteroidea.

Pergerakan ular bintang laut ini dilakukan dengan kibasan lengan. Cara makan anggota kelas ini berbeda pada setiap spesies. Contoh spesies ini antara lain Ophiothrix fragilis dan Ophiopholis aculeata

Kelas Echinoidea

Echinoidea yang terkenal adalah bulu babi. Bulu babi tidak memiliki lengan, tetapi memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi sebagai alat gerak yang lambat.

Bulu babi memiliki duri-duri yang berguna untuk bergerak. Bagian oval bulu babi terdapat mulut yang dikelilingi oleh mulut tajam untuk memakan rumput laut dan makanan lainnya. Contoh spesies ini adalah bulu babi (Diadema sp.).

Kelas Holothuroidea

Secara sekilas, anggota Holothuroidea tidak seperti anggota Echinodermata lainnya. Salah satu anggota Holothuroidea, mentimun laut, tidak memiliki duri dan eksoskeleton. Tubuhnya lunak dan seperti mentimun. Alat pencernaannya sudah lengkap dan memiliki mulut dengan tentakel. Contoh kelas ini, antara lain teripang laut (Holothuria atra) dan mentimun laut (Pseudocolochirus sp.).

Arthropoda

Udang merupakan salah satu makanan yang digemari. Pernahkah Sobat Pinta memakannya?

Udang merupakan salah satu anggota kelas Crustacea dari filum Arthropoda. Arthropoda telah memiliki alat pencernaan yang sempurna. Alat respirasinya berupa insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuh.

Ekskresi dengan menggunakan organ badan malpighi atau nefridia. Alat kelamin jantan dan betina terpisah pada masing-masing individu. Terdapat pula spesies yang mampu melakukan partenogenesis, yaitu sel telur yang mampu berkembang menjadi individu tanpa dibuahi.

Kelas Arachnida

Kata Arachnida berasal dari bahasa Yunani, yaitu arachne yang artinya laba-laba. Akan tetapi, bukan berarti anggota kelas ini hanya laba-laba. Umumnya anggota kelas ini hidup di darat. Tubuhnya terdiri atas dua bagian, yaitu tubuh depan dan tubuh belakang. Namun, pada kalajengking dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tubuh bagian depan, tengah, dan belakang.

Contoh hewan yang termasuk Arachnida adalah kalajengking (Thelyphonus condutus), laba-laba Nephila (Gambar dibawah ini), kalajengking biru (Heterometrus cyaneus), dan Boophilus annulatus yang hidup parasit pada sapi.

a) Laba-laba  nephila dan (b) kalajengking termasuk anggota Arachnida

Kelas Crustacea

Crustacea berasal dari bahasa latin crusta yang artinya cangkang. Terdapat lebih dari 20.000 spesies Crustacea yang telah diketahui. Sebagian besar Crustacea hidup di laut dan sebagian lagi di air tawar.

Contoh spesies yang termasuk dalam kelas Crustacea adalah kutu air (Daphnia pulex), udang galah (Macrobrachium), kepiting (Portunus), dan yuyu (Parathelpusa maculata).

Kelas Myriapoda
Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yakni myria artinya banyak dan podos artinya kaki. Myriapoda adalah hewan dengan banyak kaki. Bagian tubuh Myriapoda hanya dapat dibedakan atas kepala dan tubuh. Tubuhnya panjang seperti cacing dan bersegmen. Di bagian kepala terdapat sepasang antena dan mulut bertaring.

Pada setiap segmen terdapat satu hingga dua pasang kaki. Myriapoda dikelompokkan atas Ordo Diplopoda dan Ordo Chilopoda. Diplopoda memiliki dua pasang kaki pada setiap ruas dan berantena pendek Contohnya, kaki seribu (Julus sp.).

Adapun Chilopoda hanya memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas dan berantena panjang. Contohnya kelabang (Scutigera sp.) . Beberapa ahli telah mengklasifikasikan Diplopoda dan Chilopoda menjadi kelas tersendiri karena perbedaannya tersebut.

Kelas Insecta
Insecta meliputi dua per tiga seluruh jumlah hewan-hewan. Anggota kelas Insecta yang telah diketahui namanya, berjumlah lebih dari 700.000 spesies. Dari jumlah tersebut yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah kelompok Coleoptera.

Ciri-ciri dari serangga antara lain sebagai berikut:

  1. Tubuhnya terbagi menjadi kepala, dada, dan abdomen.
  2. Memiliki tiga pasang kaki.
  3. Tubuhnya dilindungi oleh kulit keras dari kitin yang berfungsi sebagai eksoskeleton.
  4. Kepala terdiri atas bagian mulut, antena, mata majemuk, dan mata tunggal. Larva, pada umumnya bermata tunggal dan antena pada larva/ nimpa tereduksi atau menjadi lebih kecil. Antena berfungsi sebagai reseptor kimia dan mekanik.
  5. Umumnya memiliki sayap.
  6. Bernapas menggunakan trakea.

1.

Pada Porifera, air yang mengandung bahan makanan masuk melalui....


A. spongosol
B. ostium
C. oskulum
D. pinakosit
E. mesofil

JAWABAN BENAR

B.

ostium

PEMBAHASAN

Ostium adalah pori atau lubang pada permukaan porifera. Spongosol merupakan rongga tubuh. Oskulum merupakan lubang pengeluaran. Pinakosit merupakan sel-sel lapisan tubuh terluar, berbentuk pipih dan berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam. Sedangkan mesofil bukan merupakan bagian dari tubuh porifera, namun mesofil adalah bagian yang dapat ditemukan pada organ daun tumbuhan.

2.

Seorang siswa menemukan suatu organisme yang hidup di laut, melekat di suatu tempat, berwarna jingga, berbentuk seperti vas bunga, dan memiliki lubang-lubang di permukaan tubuhnya. Organisme tersebut termasuk kelompok....


A. ganggang
B. Porifera
C. Cnidaria
D. Echinodermata
E. ubur-ubur

JAWABAN BENAR

B.

Porifera

PEMBAHASAN

Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh porifera. Ciri utama dari porifera yaitu permukaan tubuhnya memiliki pori atau lubang dan biasa dikenal dengan hewan berpori. Sedangkan Cnidaria adalah hewan berongga, contohnya ubur-ubur. Echinodermata merupakan kelompok hewan berkulit duri.

3.

Ciri berikut yang bukan merupakan ciri organisme kingdom Animalia adalah....


A. prokariotik
B. multiseluler
C. tidak memiliki dinding sel
D. dapat bergerak
E. heterotrof

JAWABAN BENAR

A.

prokariotik

PEMBAHASAN

Berikut adalah ciri-ciri animalia (hewan).

  1. multiseluler (bersel banyak)
  2. eukariotik (memiliki membran inti sel)
  3. heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga makanannya didapatkan dari organisme lain)
  4. tidak berdinding sel (menjadikan sel hewan elastis, berbeda dengan sel yang memiliki dinding sel yang tampak kaku)
  5. tidak berklorofil
  6. habitat di darat maupun air
  7. menanggapi rangsang dengan aktif

 

4.

Hewan yang merupakan triploblastik pseudoselomata adalah....


A. Platyhelminthes
B. Nematoda/Nemathelmintes
C. Annelida
D. Mollusca
E. Echinodermata

JAWABAN BENAR

B.

Nematoda/Nemathelmintes

PEMBAHASAN

Nematoda/Nemathelminthes atau cacing gilik merupakan hewan invertebrata triploblastik pseudoselomata. Triploblastik pseudoselomata merupakan hewan yang memiliki rongga tubuh semu atau rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Selain triploblastik pseudoselomata, ada juga triploblastik aselomata yaitu solid atau tidak memiliki rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh (contohnya Platyhelminthes) dan triploblastik selomata yaitu yang memiliki rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi jaringan yang berasal dari mesoderm (contohnya Mollusca/hewan lunak, Arthropoda/kaki berbuku-buku, Echinodermata/hewan duri, dan Vertebrata/bertulang belakang).

5.

Spesies porifera yang berguna bagi manusia untuk spons mandi adalah…


A. Chironex fleckeri
B. Euphyllia fimbriata
C. Spongia
D. Rhizostoma
E. Cyanea

JAWABAN BENAR

C.

Spongia

PEMBAHASAN

Spongia agaricina adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas Demospongiae. Spesies ini juga merupakan bagian dari kelas Demospongiae, filum Porifera, subregnum Protozoa, dan kingdom Animalia. Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan permukaan yang keras seperti batu.

redesain-navbar Portlet