APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Geografi

Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

MATERI

Penyinaran dan Suhu

Banyak sedikitnya sinar yang diterima oleh permukaan bumi dari matahari sebagai sumber panas ditentukan oleh faktor-faktor berikut:

  • Keadaan Awan jika mendung atau berawan, sebagian panas matahari diserap oleh awan.
  • Keadaan Permukaan Bumi bidang permukaan bumi yang terdiri atas laut dan daratan sangat mempengaruhi penyerapan sinar matahari.
  • Sudut Datang Matahari apabila matahari dalam keadaan tegak, sudut datang matahari akan semakin kecil sehingga semakin banyak panas yang diterima bumi. Matahari dalam keadaan miring sudutnya semakin besar sehingga semakin sedikit sinar panas yang diterima di bumi.
  • Lama Penyinaran Matahari makin lama matahari bersinar, makin banyak panas yang diterima bumi. Alat pengukur suhu udara disebut termometer.
  • Daratan akan cepat berubah suhu dibandingkan dengan air atau laut. Pada siang hari suhu daratan cepat menjadi panas, tetapi pada malam hari daratan cepat menjadi dingin. Keadaan suhu sepanjang hari dapat diukur dengan termometer.

Sobat Pintar, bagaimanakah setelah terjadi penyinaran sinar matahari ke udara (lapisan atmosfer)?

Pemanasan sinar matahari ke atmosfer ada bermacam-macam seperti:

KONVEKSI

Pola gerakan udara konveksi

Konveksi adalah pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi mengurangi kedinginan yang akut.

ADVEKSI

Pola gerakan udara adveksi

Adveksi, yaitu penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.

KONDUKSI

Pola gerakan udara koduksi

Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.

TURBULENSI

Pola gerakan udara turbulensi

Turbulensi, yaitu penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga udara yang dingin ini akan menjadi panas pula.  Daerah dingin yang terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat.

Angin

ANGIN adalah udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan udara. Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan udara. Makin tinggi suatu tempat, makin kecil tekanan udaranya. Besarnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar. Pada umumnya tekanan udara di atas permukaan air laut sebesar 760 mm air raksa dan diukur menggunakan alat bernama barometer. Sedangkan garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut isobar yang selanjutnya mengakibatkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi.    

Hukum Buys Ballot :

  1. Angin mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas).
  2. Angin yang datang dari belahan Utara dibelokkan ke kanan sedangkan angin yang datang dari belahan Selatan dibelokkan ke kiri. karena gaya coriolis (rotasi bumi).

Nah Sobat, berikut ini adalah macam-macam angin:

Angin Pasat

Angin pasat adalah angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum subtropik ke daerah minimum khatulistiwa. Akibat adanya rotasi bumi maka di belahan utara terjadi angin pasat timur laut dan di belahan selatan terjadi angin pasat tenggara.

Angin Anti Pasat

Angin antipasat adalah kembalinya angin pasat. Udara yang naik ke daerah khatulistiwa, setelah sampai di atas kemudian mengalir ke arah kutub dan turun di daerah subtropik.

Angin Barat

Angin barat, yaitu angin antipasat yang menuju ke kutub dan membelok ke timur sampai daerah 40o LS/LU. Angin ini arahnya dari barat sehingga disebut angin barat. Di daerah 40o LS, angin ini disebut The Roaring Forties sebab di atas lautan daerah ini terdengar suara gemuruh.

Angin Fohn

Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi sehingga naik. Semakin ke atas, suhu semakin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama.

Angin ini terus bergerak menuju puncak, kemudian menuruni lereng berikutnya sampai ke lembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas. Sifat angin fohn tersebut tidak menguntungkan bagi pertanian karena dapat melayukan tanaman.

Angin Darat dan Angin Laut

Adanya angin darat dan angin laut disebabkan oleh perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menahan panas. Daratan lebih cepat menerima panas, tetapi lebih cepat pula dingin. Sebaliknya, lautan lebih lama menerima panas, tetapi lebih lama pula melepas panas. Angin darat bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini digunakan oleh para nelayan untuk turun ke laut mencari ikan pada malam hari, sedangkan angin laut bertiup pada siang hari dari laut ke darat. Angin ini dipergunakan oleh nelayan untuk kembali ke pantai setelah menangkap ikan.

Angin Monsun

Angin monsun adalah angin yang arahnya selalu berganti setiap setengah tahun sekali tergantung pada letak matahari. Indonesia mengenal adanya angin monsun karena terletak antara 23o LU dan 23o LS serta terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Kedua benua tersebut terletak di belahan bumi yang berbeda. Dengan demikian, terjadi angin monsun yang melalui Indonesia, yaitu monsun barat dan monsun timur.

Angin Monsun Barat antara bulan Oktober dan April, matahari beredar di belahan bumi selatan, akibatnya, Australia bertekanan rendah dan Asia bertekanan tinggi. Oleh karena itu, angin yang bertiup dari Asia ke Australia disebut angin monsun barat. Karena angin ini banyak mengandung uap air maka di Indonesia terjadi musim penghujan.

Angin Monsun Timur pada bulan April sampai Oktober di Australia terjadi tekanan udara tinggi dan di Asia bertekanan rendah sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia yang disebut angin monsun timur. Angin ini bersifat kering karena berasal dari gurun pasir di Australia sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau, namun setelah melewati Samudera Hindia angin menjadi basah.

Angin Siklon dan Antisiklon

Daerah depresi atau pusat barometric minimum dinamakan siklon.

Pusat barometric maksimum dinamakan antisiklon.

Angin siklon adalah angin yang terjadi di daerah siklon yang bertiup dari sekitar siklon menuju ke pusat siklon itu. Sesuai dengan Hukum Buys Ballot, sambil bertiup ke arah pusat, angin siklon membentuk gerakan spiral. Arah putaran siklon di belahan utara berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di belahan selatan searah dengan arah putaran jarum jam.

Awan

Udara yang naik akan menjadi dingin sehingga kelembapannya bertambah. Pada ketinggian tertentu udara tersebut akan jenuh dengan air sehingga terbentuklah AWAN. Awan dibedakan sebagai berikut.

Menurut ketinggiannya, awan dibedakan sebagai berikut:

  • Awan tinggi, memiliki ketinggian di atas 6.000 m.
  • Awan menengah, memiliki ketinggian antara 2.000 - 6.000 m.
  • Awan rendah, memiliki ketinggian di bawah 2.000 m.
  • Awan yang berkembang secara vertikal memiliki ketinggian rata-rata 500 m.

Menurut bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut:

  • Awan Cirrus (Awan Bulu), Awan ini bentuknya seperti bulu, biasanya letaknya sangat tinggi, dan terjadi dari kristal-kristal es.
  • Awan Stratus, Awan ini bentuknya berlapis-lapis, letaknya rendah, tetapi tidak sampai pada permukaan bumi.
  • Awan Cumulus, Bentuk awan ini bergumpal-gumpal dan bertumpuk-tumpuk, bagian atas berbentuk kubah dan alasnya horizontal.
  • Awan Nimbus (Awan Hujan), Awan ini sangat tebal berwarna hitam dengan bentuk tidak menentu dan sering mengakibatkan terjadinya hujan.

Menurut ketinggian dan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut:

Awan Tinggi

Cirrus : bentuknya seperti bulu sutera, biasanya berwarna putih di waktu siang.
Cirrocumulus : berupa gumpalan bulat berwarna putih tanpa bagian-bagian yang lebih gelap.
Cirrostratus : awan merata yang tipis.

Awan Menengah

Altocumulus : berupa gumpalan awan berwarna putih dengan bagian-bagian yang lebih gelap.
Altostratus : awan merata yang rapat dan kelabu.

Awan Rendah

Stratus : bentuknya berlapis-lapis dan rendah seperti kabut, tetapi tidak sampai permukaan bumi.
Stratocumulus : awan tebal bergumpal-gumpal berupa bulatan atau gulungan
Nimbostratus : lapisan awan rendah dan tebal, berwarna kelabu tua merupakan awan hujan.

Presipitasi

CURAH HUJAN (PRESIPITASI) adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi.

Curah hujan diukur dalam unit inci atau millimeter menggunakan tolok hujan atau biasa disebut ombrometer.

Ishoyet adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama.

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Hujan zenital/hujan konveksi

Hujan zenital adalah hujan yang terjadi di daerah ekuator pada siang hari karena pemanasan yang tinggi terhadap muka bumi. Akibatnya udara mengembang dan bersama-sama uap air akan naik secara vertikal ke atas. Uap air yang naik ke atas karena mengalami pendinginan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh menjadi hujan.

b. Hujan orografis

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena adanya udara yang mengandung uap air naik ke pegunungan. Makin tinggi ke atas udara makin dingin dan uap air mengalami pengembunan (kondensi) menjadi titik air dan jatuh menjadi hujan. Lereng yang membelakangi arah angin di sebut daerah bayangan hujan.

c. Hujan frontal

Terjadi karena tumbukan antara udara panas dan udara dingin. Kemudian, udara panas naik dan terjadi kondensasi sehingga menimbulkan hujan. Hujan front biasa terjadi pada Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). Karena daerah tersebut merupakan daerah pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal, dan disebut hujan konvergensi.

Gejala Cuaca

GEJALA CUACA adalah gejala atau peristiwa yang terjadi dalam hubungannya dengan unsur-unsur cuaca, misalnya: kabut, petir, dan awan.

Kabut

Kabut adalah lapisan awan yang tipis dan berdekatan dengan permukaan tanah atau laut. Kabut dapat dibedakan atas kabut adveksi dan kabut radiasi.

  • Kabut adveksi; terjadi apabila udara panas dari tanah dilepaskan melalui lapisan udara yang bertemperatur di bawah titik embun. Jadi, merupakan pergerakan udara panas di atas udara dengan salju.
  • Kabut radiasi; terjadi pada malam hari ketika temperatur udara turun dan cuaca menjadi dingin sampai di bawah titik embun.

Petir

Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan bermuatan listrik positif dengan awan bermuatan listrik negatif. Petir ini biasanya terjadi apabila akan turun hujan atau pada waktu malam.

Fatamorgana

Fatamorgana, yaitu jenis ilusi optik yang disebabkan pantulan cahaya oleh lapisan udara dengan temperatur yang berlainan dekat permukaan tanah. Fatamorgana sering terjadi di gurun atau di jalan beraspal, yang tampak seperti ada bayangan air.

Pelangi

Pelangi adalah spektrum sinar matahari yang diuraikan oleh titik-titik air di udara. Pelangi dapat dilihat jika kita membelakangi matahari dan di hadapan kita terjadi hujan. Terjadinya apabila seberkas sinar matahari mengenai titik air, kemudian mengalami pemantulan dan pembiasan maka diuraikan atas warna spektrum matahari.

1.

Perhatikan soal di bawah ini!

Jika terjadi pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur, yaitu antara massa udara panas yang lembap dengan massa udara dingin yang padat sehingga berkondensasi maka terjadi hujan …


A. Frontal
B. Orografis
C. Ekuator
D. Zenithal
E. Central

JAWABAN BENAR

A.

Frontal

PEMBAHASAN

Hujan yang ditimbulkan dari terjadinya kondensasi akibat pertemuan antara dua massa udara, yaitu massa udara panas dan massa udara dingin disebut hujan frontal.

2.

Perhatikan pernyataan berikut ini!

  1. Kondisi permukaan tanah.
  2. Perbedaan letak lintang.
  3. Banyak tidaknya vegetasi.
  4. Lamanya penyinaran matahari.
  5. Sudut datang sinar matahari.

Tinggi rendahnya suhu udara di setiap tempat berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor...


A. 1,2 dan 3
B. 2,3 dan 5
C. 1,3 dan 5
D. 2,4 dan 5
E. 3,4, dan 5

JAWABAN BENAR

D.

2,4 dan 5

PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara.

  • lamanya penyinaran matahari
  • sudut datang sinar matahari
  • perbedaan letak lintang
  • banyak sedikitnya awan
  • relief permukaan bumi

3.

Perhatikan soal di bawah ini!

Antara cuaca dan iklim mempunyai perbedaan ....


A. waktu
B. unsur
C. penyebab
D. proses
E. komponen

JAWABAN BENAR

A.

waktu

PEMBAHASAN

Antara cuaca dan iklim mempunyai perbedaan dalam hal waktu dan wilayah. Cuaca merupakan keadaan udara di wilayah yang sempit dan waktunya singkat. Sedangkan iklim merupakan keadaan udara di wilayah yang luas dan waktunya lama.

4.

Perhatikan soal di bawah ini!

Jenis awan seperti serat, letaknya sangat tinggi dan biasanya terdiri kristal es adalah awan ….


A. Stratus
B. Sirrus
C. Cumulus
D. Cirro cumulus
E. Altocirrus

JAWABAN BENAR

B.

Sirrus

PEMBAHASAN

Awan cirrus, yaitu jenis awan seperti serat, letaknya sangat tinggi dan biasanya terdiri kristal es.

redesain-navbar Portlet