APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

IPA

Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan

MATERI

Reproduksi Aseksual Pada Hewan


 

Beberapa hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti halnya tumbuhan. Apakah hewan juga menggunakan bagian tubuhnya untuk bereproduksi?
Bagian tubuh hewan manakah yang dapat mengalami reproduksi aseksual? Bagaimanakah sifat keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual pada hewan?
Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti halnya tumbuhan, yaitu dengan menggunakan bagian tubuhnya. Berikut ini beberapa reproduksi hewan secara aseksual.
 

Membentuk Tunas

Reproduksi aseksual dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan cara ini antara lain Hydra sp., Porifera, dan Coelenterata.

Fragmentasi

Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang melakukan fragmentasi. Reproduksi dengan cara ini terjadi melalui dua tahap.
Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut.
Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya.

 

Partenogenesis

Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. 
Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam koloni lebah. Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.

Selain lebah, kutu daun, dan kutu air juga dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis. Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur. Telur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului proses fertilisasi. Meski demikian fertilisasi tetap diperlukan untuk menghasilkan individu baru setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis.

Reproduksi Seksual pada Hewan


 

Hewan Vivipar


Sumber : kompas.com

Tahukah Sobat Pintar bahwa kucing, kelinci, kerbau, gajah, badak, sapi, kerbau, anoa, babi, banteng, dan kambing adalah beberapa hewan yang tergolong hewan vivipar? Tahukah kamu bagaimana cara reproduksi hewan tersebut?

Hewan vivipar disebut juga hewan beranak. Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi. Embrio akan memperoleh nutrisi melalui perantara plasenta.

Hewan yang baru dilahirkan memerlukan nutrisi. Sayangnya karena pencernaan bayi hewan belum kuat maka diperlukan makanan yang mudah dicerna. Apa saja makanan yang mudah dicerna oleh bayi hewan? Pada hewan mamalia, induk hewan tidak perlu mencari makanan tambahan untuk anaknya.
Tubuh mamalia dilengkapi dengan kelenjar mammae yang dapat menghasilkan susu. Susu mengandung laktosa yang dapat dicerna oleh perut bayi hewan dengan mudah untuk menghasilkan nutrisi dan energi yang diperlukan.
 

Hewan Ovipar


Sumber : kompas.com

Contoh dari hewan ovipar antara lain cicak, katak, ikan, ayam, burung, itik, dan lain sebagainya. Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur. Hewan ini embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk betina dan akan dilindungi oleh cangkang.

Hewan Ovovivipar


Sumber : amongguru

Hewan tertentu, misalnya penyu, ikan, dan katak, menghasilkan puluhan hingga ratusan telur setiap kali bertelur. Akan banyak dihasilkan individu baru jika telur yang dihasilkan dibuahi ataupun berhasil bertahan hidup.
Tidak semua telur yang dihasilkan oleh ikan dan katak yang telah mengalami pembuahan dapat menetas menjadi individu baru. Tidak semua telur penyu yang menetas dapat bertahan hidup sampai dewasa, karena adanya predator, ombak, dan arus laut yang harus dihadapi oleh penyu yang baru saja menetas.

Sobat Pintar, meskipun dapat dihasilkan puluhan bahkan ratusan individu baru dalam sekali reproduksi, kita juga tetap harus menjaga kelestarian ikan, katak, dan terutama penyu agar tetap lestari.
 

Perkembangan Hidup Hewan


Setiap hewan memiliki tahap perkembangan hidup yang dimulai dari perkembangan embrio, proses kelahiran, perkembangan menuju kedewasaan, berkembang biak, dan mengalami kematian.

Pada beberapa jenis hewan, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang memiliki struktur dan fungsi organ mirip dengan hewan dewasa (imago). Selama berkembang menuju kedewasaan, hewan muda tidak mengalami banyak perubahan pada struktur dan fungsi organ tubuh. Selama berkembang, hewan muda hanya mengalami pertambahan ukuran sehingga menjadi lebih besar.


 

Pada jenis hewan yang lain, hewan muda memiliki struktur dan fungsi organ tubuh yang berbeda dengan hewan dewasa. Hewan muda tersebut kemudian berkembang melalui tahap tertentu sehingga memiliki struktur dan fungsi organ tubuh yang sama dengan hewan dewasa. Perkembangan hewan yang demikian disebut dengan metamorfosis. 

Metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Pada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang disebut nimfa. Nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dari hewan dewasa. Selanjutnya, nimfa berkembang menjadi hewan dewasa.

Pada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang disebut larva. Larva memiliki struktur dan fungsi organ yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada hewan tertentu misalnya kupu-kupu dan lalat, larva berkembang menjadi pupa. Selanjutnya pupa berkembang menjadi hewan dewasa. Selama berkembang, struktur dan fungsi organ tubuh mengalami banyak perubahan sehingga menjadi hewan dewasa.

 

Pada beberapa hewan, selama perkembangan hidup dari hewan muda menjadi hewan dewasa terjadi perkembangbiakan secara seksual dan secara aseksual.

Tahukah sobat pintar hewan ubur-ubur? Selama perkembangan hidupnya, ubur-ubur dapat berkembang biak secara seksual dan secara aseksual. Ubur-ubur seringkali dijumpai dalam bentuk medusa dan berada pada tahap seksual yaitu dapat menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin dilepaskan ke air dan dapat mengalami fertilisasi. Zigot akan berkembang menjadi larva. Jika berada pada tempat yang sesuai, larva akan tumbuh menjadi polip yang disebut skifistoma. Saat dalam tahap polip, ubur-ubur dapat berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan tunas. Polip akan berkembang dan menghasilkan strobila. Strobila akan terlepas dari induknya dan berkembang menjadi medusa kecil yang disebut efira. Efira selanjutnya tumbuh menjadi medusa dewasa.


Selain ubur-ubur, katak juga mengalami perkembangan hidup yang menarik untuk dipelajari. Pernahkah kamu menjumpai puluhan bahkan ratusan kecebong pada suatu kolam? Tahukah sobat pintar darimana asal kecebong? Katak dewasa akan menghasilkan ratusan telur. Telur kemudian menetas menjadi kecebong, kecebong selanjutnya berkembang menjadi berudu yang memiliki kaki. Berudu berkembang menjadi katak muda yang kemudian berkembang menjadi katak dewasa.


 

1.

Kerjakanlah soal berikut ini dengan benar!

Jenis hewan di bawah ini yang berkembang biak serupa dengan tumbuhan pisang adalah....


A. Ganggang merah
B. Ganggang hijau
C. Amoeba
D. Hydra

JAWABAN BENAR

D.

Hydra

PEMBAHASAN

Pisang berkembang biak dengan cara bertunas.Tanaman pisang akan memunculkan tunas disekitar dari tanaman induknya.Tunas inilah yang bakal menjadi tanaman pisang baru nantiya.Kita bisa mengambil tunas pisang ini untuk ditanam di tempat lain dan menghasilkan tanaman pisang baru. Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin).

2.

Kerjakanlah soal berikut ini dengan benar!

Berikut ini beberapa reproduksi hewan secara aseksual, kecuali....


A. Tunas
B. Fragmentasi
C. Membelah diri
D. Hemaprodit

JAWABAN BENAR

D.

Hemaprodit

PEMBAHASAN

Sistem reproduksi aseksual pada hewan ada 3 yaitu tunas, fragmentasi, membelah diri.

 

3.

Kerjakanlah soal berikut ini dengan benar!

Pasangan hewan yang berkembangbiak secara ovovivipar adalah….
 


A. penyu dan kura-kura
B. kuda dan sapi
C. kucing dan ular
D. kadal dan ikan hiu

JAWABAN BENAR

D.

kadal dan ikan hiu

PEMBAHASAN

Ovovivipar, yaitu dengan cara bertelur namun telur akan disimpan di dalam saluran reproduksi hingga menetas dan anak akan dikeluarkan dari sistem reproduksi beserta sisa cangkangnya, contohnya yaitu ular boa, kadal, ikan hiu, dan lain sebagainya.

4.

Kerjakanlah soal berikut ini dengan benar!

Kemampuan organisme untuk membentuk tubuh secara sempurna dari bagian tubuh yang terpisahkan disebut ….
 


A. beranak
B. bertelur
C. bertunas
D. membelah diri

JAWABAN BENAR

C.

bertunas

PEMBAHASAN

Kemampuan organisme untuk membentuk tubuh secara sempurna dari bagian tubuh yang terpisahkan disebut bertunas. Tunas atau bertunas adalah bentuk reproduksi aseksual di mana organisme baru tumbuh pada satu sama lain. Organisme baru tetap melekat seiring dengan pertumbuhan, memisahkan dari organisme induk hanya ketika matang. Karena reproduksi adalah aseksual, organisme baru dibuat adalah klon dan secara genetik identik dengan organisme induk. Sebuah organisme baru tumbuh dari hasil atau kuncup pada orang tua.

5.

Kerjakanlah soal berikut ini dengan benar!

Berikut ini contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah ….
 


A. Katak
B. Nyamuk
C. Kupu-kupu
D. Jangkrik

JAWABAN BENAR

D.

Jangkrik

PEMBAHASAN

Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah jangkrik. Secara umum, metamorfosis melalui 3 tahap yakni fase telur, fase nimfa, dan fase jangkrik dewasa. Dalam siklusnya ini, jangkrik membutuhkan waktu sekitar 83 hari hingga menjadi imago atau jangkrik dewasa. 
Di fase telur, jangkrik membutuhkan waktu 3 hari untuk menetas yang mana lebih cepat dibanding dengan belalang. Setelah menetas, nimfa akan keluar dan biasanya berlangsung selama 40 hari untuk menjadi jangkrik dewasa. 
 

redesain-navbar Portlet