APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

101 Mind Map

Tahukah Kamu?

photo via emrandhipaa.com

Pernah dengar istilah mind map atau peta pemikiran? Meskipun tak ada yang fenomenal tentangnya, mind map merupakan cara mencatat yang cukup efisien bila dibandingkan dengan cara mencatat konvensional. Apa kamu terbiasa mencatat secara linear ke bawah dalam catatan yang rapi? Mungkin sekarang perlu dicoba untuk menuliskan informasi, ide-ide, atau pemikiranmu, bahkan rangkuman pelajaran juga, kedalam bentuk mind map.

 

Karena pembuatan mind map lebih banyak menguras otak kanan yang kreatif dan imajinatif pada aktivitas bawah sadar, catatanmu akan lebih mudah diingat kembali. Dan masih banyak lagi manfaat pencatatan mind map, diantaranya:

 

  1. Memudahkan memahami konsep dengan melihat gambaran suatu hal secara menyeluruh
  2. Mempersingkat waktu belajar sembari mengidentifikasi, membandingkan, mengatur, dan membuat relasi antar ide
  3. Meningkatkan kemampuan mengingat secara utuh dan detail
  4. Melatih memori, imajinasi, konsentrasi, dan kemampuan manajemen informasi

 

Jadi bagaimana memulainya? Mind map bukan sesuatu yang terlalu rumit untuk dicoba. Berikut ini langkah-langkahnya.

 

1. Peralatan Tulis

Sebelum mulai membuat mind map, persiapkan perlatan tulis yang sekiranya nanti kamu perlukan, terutama kertas dan spidol warna. Lebih baik bila kamu siap dengan kertas polos yang agak lebar supaya bebas mencoret-coret. Spidol atau pena warna memang bukan keharusan, tapi semakin meriah warna yang kamu gunakan, semakin menarik dan mudah diingat mind map buatanmu itu nantinya.

 

2. Tema Utama

Temukan tema utama atau point terpenting, kemudian tuliskan di bagian tengah kertas. Identifikasi level keutamaan informasi, kemudian hubungkan setiap informasi. Misalnya, kamu bisa menuliskan tema "Perang Dunia" sebagai tema utama,  kemudian "Perang Dunia I"  dan "Perang Dunia II" sebagai sub-tema. Masing-masing sub-tema tersebut akan terhubung pada tema utama, alih-alih saling terkait satu sama lain.

 

3. Frasa

Temukan satu kata saja untuk mewakili setiap ide. Misalnya, kamu bisa menuliskan "PD" alih-alih "Perang Dunia." Serta, selalu sederhanakan penjabaran panjang menjadi frasa singkat yang mudah kamu pahami.

 

4. Warna dan Gambar

Gunakan warna untuk membuat pengelompokan atau cluster. Misalnya, untuk negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I, kamu bisa menggunakan warna ungu dan hijau bagi tiap kubu. Gunakan gambar untuk mengilustrasikan penjabaran, bila diperlukan. Jika kurang mahir menggambar, cukup gunakan warna yang berbeda untuk menuliskan setiap ide atau cluster, juga untuk menandai relasi antar ide atau cluster.

 

Usahakan untuk tidak membuat mind map yang penuh menutupi satu lembar kertas. Mungkin kamu memang menggunakan ukuran kertas yang besar, tapi tujuan mind map bukan untuk menuliskan ulang semua informasi yang diperoleh. Mind map hanyalah ringkasan, lebih pada gambaran yang muncul dalam benakmu saat memproses suatu informasi. Jadi, sudah semestinya ringkasan tersebut berwujud ringkas saja. Oh ya, sisakan ruang yang cukup bila dikemudian hari kamu perlu menambahkan informasi lagi.

 

Bisa dikatakan, sebuah mind map adalah karya seni yang secara istimewa mencerminkan dirimu sendiri. Tak ada dua mind map yang benar-benar mirip – sebagaimana kamu dan semua orang di dunia ini.

50

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog