APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

4 Jenjang Pendidikan Dokter

Cari Tahu Jurusanmu

photo via www.justdial.com

Kalau ditanya tentang lama waktu kuliah pada jenjang S1, semua orang juga bisa menjawab – empat tahun. Rata-rata perkuliahan S1 memang memerlukan 8 semester, dan kamu akan menyandang gelar Sarjana diujung masa kuliah. Tahun berikutnya setelah wisuda, mungkin kamu tengah menikmati hasil jerih payahmu menuntut ilmu, tapi tak demikian halnya dengan mahasiswa kedokteran.

Pasalnya, tahapan pendidikan dokter tak sama dengan bidang-bidang ilmu lain. Bagaimana bedanya? Yuk, lihat apa saja tahapan pendidikan dokter berikut ini.

 

1. Program Sarjana Kedokteran

Program Sarjana Kedokteran setara dengan jurusan atau program studi lain pada jenjang S1. Walaupun jumlah semesternya sama, sistem perkuliahan jurusan medis dan non-medis berbeda. Alih-alih Sistem Kredit Semester, sistem blok diterapkan pada perkuliahan mahasiswa kedokteran. Satu blok, biasanya ditempuh dalam waktu satu bulan, mencakup perkuliahan tentang satu sistem organ saja dengan bermacam-macam matakuliah, presentasi, tugas, praktikum, dan berkali-kali ujian blok.

Metode belajar mahasiswa kedokteran juga unik. Adalah Program Based Learning (PBL), dimana mahasiswa belajar dalam kelompok kecil dengan seorang tutor pembimbing. Ada pula Skills Lab (SL), dimana mahasiswa berperan menjadi seorang dokter, menangani pasien sesuai dengan blok yang tengah dipelajari, hingga memberi resep obat. Berikutnya ada Objective Structure Clinical Examination (OSCE), yaitu ujian yang menghadapkan mahasiswa kedokteran dengan berbagai kasus medis.

Menjadi mahasiswa kedokteran berarti kamu masih menghadapi ujian lisan dan tulis. Ujungnya masih sama, kamu juga akan mengerjakan skripsi. Bila lulus, apakah gelarmu sudah dokter? Belum. Gelar dari Program Sarjana Kedokteran adalah S.Ked.

 

2. Program Profesi Dokter

Setelah selesai kuliah selama 8 semester dan ingin praktik sebagai dokter, kamu wajib mengambil Program Profesi Dokter. Pada grogram ini, kamu akan mengalami stase atau rotasi, yang berarti bahwa kamu akan bertugas pada bagian rumah sakit yang berbeda secara bergantian – sebagai seorang dokter muda atau koas. Tugas seorang dokter muda adalah menangani ratusan kasus langsung tanpa bantuan dan tanpa gaji.

Akhir dari Program Profesi Dokter selama satu setengah hingga dua tahun ini adalah Mini Case Examination (Mini C-Ex). Dalam ujian ini, kamu mewawancarai, memeriksa, menganalisis, hingga meresepkan obat pada pasien dengan diawasi oleh dosen atau preceptor.

Kemudian, kamu wajib mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI), atau disebut juga Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Setelah melewati masa ujian ini, kamu dapat mengikrarkan Sumpah Dokter, dan kemudian menyandang gelar dr. di depan namamu. Sudah bisa praktik jadi dokter, nih? Belum.

 

3. Internship

Meskipun telah bergelar dokter, kamu masih belum memiliki kualifikasi untuk praktik mandiri. Kamu harus mengikuti program Internship selama satu tahun untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia. Pada masa Internship, kamu masih didampingi oleh seorang dokter umum yang lebih senior. Asyiknya, seorang dokter Internship sudah mendapat gaji dari pemerintah.

 

4. Praktik Dokter Mandiri

Setelah menyelesaikan Internship dan mendapat STR dengan nomor paten yang berlaku seumur hidup, kamu bisa mengurus Surat Izin Praktik (SIP). Jumlah SIP yang dimiliki oleh seorang dokter umum sesuai dengan jumlah lokasi atau tempat bekerjanya.

Bila tak ingin berhenti pada profesi dokter umum, kamu bisa melanjutkan studi selama empat hingga lima tahun untuk menjadi seorang dokter spesialis. Bila lebih suka berkecimpung dalam birokrasi kesehatan, lanjutkan studimu pada program magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.

 

Secara keseluruhan, kamu bisa menyelesaikan pendidikan dokter dan mendirikan praktik sendiri dalam waktu enam setengah tahun – paling cepat. Bukan waktu yang sebentar, apalagi bila dibandingkan dengan teman-temanmu lain yang kuliah non-medis. Karena panjangnya jenjang pendidikan dokter, lamanya waktu yang diperlukan, dan beban perkuliahan yang tak mudah, akan terasa lebih ringan dijalani bila kamu sendirilah yang memang menginginkannya. Setuju, tidak?

430

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog