APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

5 Langkah Mudah Menjadi Lebih Produktif Setiap Hari

Dengan langkah-langkah sederhana setiap harinya, produktivitas dapat ditingkatkan.

Langkah Mudah Menjadi Lebih Produktif Setiap Hari, image via www.firstlegal.com

Sudah berkali-kali mendengarnya, tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan produktif? Seseorang dikatakan produktif ketika ia tahu apa yang ingin dicapainya, dan kemudian melakukan langkah-langkah nyata untuk mencapainya.

Namun alih-alih fokus pada tujuan, seseorang yang produktif sejatinya lebih fokus pada proses yang dilaluinya. Ia tahu benar bahwa proses yang baik takkan mengkhianati hasil.

Lantas, bagaimana agar kita dapat lebih fokus pada proses – apapun tujuan kita? Bagaimana agar kita menjadi orang yang lebih produktif – dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar menjadi produktif? Ternyata tak sulit, Sobat. Kita dapat memulainya dengan langkah-langkah sederhana berikut ini.

 

1. Biasakan untuk Tidak Tidur Terlalu Larut

Pada era Netflix dan YouTube seperti sekarang ini, rasanya sulit untuk segera memejamkan mata – bahkan pada pukul 10 malam sekalipun! Tapi pernahkah disadari bahwa sebenarnya hari kita dimulai sejak malam, bukan sejak keesokan paginya.

Bila tidur terlalu larut malam, kita cenderung bangun lebih siang karena badan kita membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk beristirahat. Kita dapat memotong waktu istirahat ini dengan bangun pagi-pagi. Tapi coba perhatikan, Sobat. Biasanya bila tidak cukup tidur malam, siang harinya kita menjadi lebih lesu, kurang fokus, bahkan mudah marah.

Dalam kondisi demikian, bagaimana kita bisa produktif? On the contrary, we potentially compromise our work during the day.

 

2. Dahulukan Hal Penting Diwaktu Pagi

Kuantitas dan kualitas tidur dimalam hari menentukan bagaimana perasaan kita saat bangun keesokan paginya. Semakin baik kuantitas dan kualitas tidur, semakin baik juga suasana hati kita menyambut hari menjelang. Dipagi hari, tenaga dan fokus kita juga sedang dalam kondisi terbaik. Maka itulah waktu terbaik untuk kita mengerjakan tugas-tugas terpenting – dan terberat.

Mengutamakan tugas terpenting adalah salah satu cara manajemen waktu yang penting. Alih-alih berusaha mengerjakan banyak hal, seorang yang produktif akan mencurahkan fokus, tenaga, dan waktunya untuk sesuatu yang penting saja – quality over quantity.

Perlu dicatat, masing-masing kita memiliki waktu produktif yang tak sama. Saat sekolah, mau tak mau kita memang harus memulai hari sejak pagi. Tapi bagi sebagian orang, waktu produktif mereka mungkin justru dimalam hari – iya, waktu yang semestinya digunakan untuk beristirahat.

 

3. Sadar untuk Mengarahkan Fokus

If everything is important, then nothing is important – Brian Mulroney. Kita harus menemukan satu tugas terpenting agar dapat menentukan prioritas. Maka, setiap tindakan dan segala pemikiran kita pun secara efisien terarah pada hal terpenting tersebut.

Sebaliknya, multitasking berpotensi memupus produktivitas kita. Tampaknya seolah kita mengerjakan banyak hal bersamaan pada satu waktu, padahal hasil akhir seluruhnya jauh dari ekspektasi atau rencana awal. Termasuk, bermain media sosial sambil mengerjakan tugas nih, Sobat!

Bukan hanya multitasking, kebiasaan buruk juga berpotensi menurunkan produktivitas kita. Misalnya, kebiasaan untuk mengeluh – entah letih, bosan, hingga cuaca hujan. Daripada mengeluh letih, bukankah lebih baik bila kita beristirahat? When there's nothing to do, but we keep complaining, we'll even feel worse.

 

4. Jangan Abaikan Jeda Waktu Istirahat

Seiring waktu, kemampuan kita untuk mempertahankan fokus akan menurun. Saat membaca buku, kita dapat merasa bosan dan mulai mencari-cari kegiatan lain dalam 30 menit, misalnya. Disore dan malam hari, kita cenderung lebih sulit belajar karena badan sudah letih berkegiatan sepanjang hari.

Bila sudah begitu, masih mampukah kita produktif? Masih efisienkah kegiatan dan waktu yang kita gunakan? The answer is highly probably no.

Lantas, bagaimana triknya mengatasi faktor kelelahan ini? Dengan menyediakan jeda waktu untuk istirahat, Sobat. Dengan beristirahat sejenak, otak dan tubuh kita menjadi lebih bugar untuk kembali mengerjakan tugas dan belajar. Misalnya, setiap satu hingga dua jam belajar, luangkan lima hingga sepuluh menit untuk peregangan ringan.

 

5. Bukan Hanya Bekerja Keras, Tapi Bekerja Cerdas

Adalah Prinsip Pareto, yang memperkenalkan aturan 80-20. Vilfredo Pareto, seorang ekonom Italia, menemukan bahwa 80% lahan di negaranya dikuasai oleh 20% saja dari total populasi. Sama halnya, 80% penjualan berasal 20% saja klien atau pelanggan.

Beranjak dari Prinsip Pareto, Vilfredo Pareto kemudian menghasilkan efisiensi Pareto. Meskipun semula dikembangkan dibidang ekonomi, prinsip 80-20 ini ternyata dapat diterapkan pada bidang-bidang lain seperti kesehatan, engineering, bahkan tindak kriminal.

Bagaimana Prinsip Pareto dikaitkan dengan efisiensi dan produktivitas? Sama seperti penjualan, 80% hasil berasal dari 20% usaha. Nah, pertanyaannya adalah usaha kita yang macam apa yang 20% tersebut – yang memiliki bobot menentukan sebagian besar hasil yang ingin kita raih?

480

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
1 Comment
ehekkk
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog