APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Guru Harus Tahu! Ini Alasan Kenapa Siswa Tidak Suka Pelajaran yang Diajarkan Oleh Guru

Tips membuat siswa menyukai pelajaran yang diajarkan oleh guru

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Pernahkah Guru Pintar menemukan siswa yang terlihat enggan belajar pelajaran yang diajar? Apa yang Guru Pintar pikirkan mendapati siswa malas atau tidak pelajaran yang diajarkan? Apakah yang Guru Pintar lakukan jika hal seperti ini terjadi di kelas yang diajar?

Mengajar di kelas dengan karakteristik siswa yang beragam memang menjadi tantangan tersendiri bagi Guru Pintar. Jika ada siswa yang terlihat tidak bersemangat dalam belajar, jangan buru-buru melabeli mereka dengan predikat malas belajar, ya, Guru Pintar! Sebelum memarahi atau memberi cap yang tidak baik pada siswa tersebut, ada baiknya Guru Pintar mencari tahu alasan siswa tidak suka pelajaran yang diajarkan atau penyebab malas belajar pada siswa.

Berikut ini adalah beberapa alasan siswa tidak suka atau malas belajar pelajaran yang Guru Pintar ajarkan beserta tips mengatasinya:

1. Stigma yang melekat pada pelajaran yang diajarkan

Penyebab malas belajar pada siswa yang pertama adalah stigma yang melekat dalam benak siswa tentang pelajaran yang Guru Pintar ajarkan. Sering kali siswa pemikiran bahwa sebuah pelajaran susah atau membosankan menjadi penyebab munculnya rasa tidak suka pada sebuah pelajaran. Rasa takut akan mengalami kesulitan saat belajar membuat siswa secara tidak sadar mengeblok otaknya untuk menerima pelajaran yang Guru Pintar ajar.

Untuk mengatasi hal ini, Guru Pintar harus memiliki trik dalam mengajar dan membuktikan bahwa pelajaran yang dianggap sulit atau membosankan ternyata tidak demikian. Buat siswa merasa enjoy saat belajar dan tanamkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa. Dengan demikian pemikiran yang salah tentang pelajaran tertentu dapat diluruskan.

2. Stigma yang melekat pada guru yang mengajar


Foto oleh cottonbro dari Pexels

Alasan murid tidak suka pelajaran yang kedua adalah stigma tentang guru yang mengajar pelajaran tersebut. Pandangan atau pemikiran siswa bahwa Guru Pintar adalah guru yang killer, galak, boring¸pilih kasih, atau label negatif lainnya, sering menjadi alasan siswa tidak menyukai pelajaran yang Guru Pintar ampu. Stigma yang melekat dalam benak siswa dapat muncul karena pengalaman pribadi atau dari cerita teman-temannya.

Tips untuk mengubah pandangan siswa terhadap Guru Pintar adalah dengan menunjukkan bahwa pandangan siswa tersebut adalah tidak benar. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan menunjukkan bahwa Guru Pintar adalah guru profesional yang menguasai dan senantiasa menerapkan standar kompetensi yang wajib dipunyai oleh seorang guru. Buatlah siswa “jatuh cinta” pada pandangan pertama. Oleh karenanya, persiapkan diri sebaik-baiknya saat pertama kali bertatap muka. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jika pada pertemuan pertama, Guru Pintar sudah berhasil membuat siswa terkesan maka setengah keberhasilan dari proses belajar mengajar telah berada dalam genggaman.

3. Metode Mengajar yang monoton

Permasalahan yang dihadapi Guru Pintar dalam mengajar dan membuat siswa menjadi tidak suka pada pelajaran adalah metode mengajar yang membosankan atau itu-itu saja, alias monoton. Siswa akan luntur semangat belajarnya jika hanya duduk diam dan mendengarkan Guru Pintar ceramah selama jam pelajaran berlangsung. “Saya tidak berceramah, lho, selama mengajar. Saya sudah menerapkan metode yang menyenangkan dengan menggunakan aplikasi yang canggih. Tetapi kok siswa saya masih tampak tidak bersemangat dalam belajar?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Guru Pintar harus merefleksi seberapa sering Guru Pintar menerapkan metode tersebut dan bagaimana apakah metode tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Ya, secanggih apapun metode yang Guru Pintar ajarkan, jika diterapkan secara terus menerus dalam waktu yang berdekatan tentu saja siswa akan merasa bosan. Contoh dalam pandemi Guru Pintar membuat media dengan power point. Kemudian pada tema pelajaran selanjutnya, media yang digunakan sama, langkah-langkah yang digunakan dalam mengajar juga sama seperti sebelum-sebelumnya. Maka tidak heran jika cap monoton melekat pada Guru Pintar. Rancang metode mengajar yang bervariasi. Buat media mengajar yang sesuai dan berbeda-beda pada setiap tema yang diajarkan, dan yang penting pahami karakter siswa sehingga Guru pintar dapat menyesuaikan metode mengajar dengan kebutuhan siswa.

4. Siswa mengalami kesulitan belajar

Penyebab siswa tidak suka pelajaran berikutnya adalah siswa tersebut mengalami kesulitan dalam belajar. Dosa besar jika seorang guru buru-buru mengatakan bahwa siswanya itu malas atau bahkan bodoh hanya karena nilai yang diraih atau sikapnya saat belajar. Ada siswa yang dapat dengan mudah mengemukakan masalahnya kepada guru. Sebaliknya ada juga siswa yang tidak dapat mengatakan secara langsung bahwa ia mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang sedang Guru Pintar ajarkan. Hal ini biasanya dikarenakan siswa tersebut merasa malu atau merasa takut. Jika dibiarkan, tentu saja siswa tersebut tidak akan dapat mencapai target pembelajaran dengan optimal.

Menentukan kesulitan belajar yang dialami siswa dapat dilakukan dengan melaksanakan asesmen diagnostik. Asesmen diagnostik, baik yang non kognitif maupun yang kognitif, sangat bermanfaat  untuk mengetahui kendala apa yang sedang dihadapi oleh siswa. Dengan demikian, Guru Pintar tidak akan dengan mudah menghakimi dan melabeli siswa dengan cap-cap yang buruk. Sebaliknya, dengan mengetahui kesulitan siswa, Guru Pintar dapat membantu siswa mengatasi kesulitannya dengan tepat.

5. Siswa tidak memahami manfaat mempelajari pelajaran

tips membuat siswa menyukai pelajaran
Foto oleh Yan Krukov dari Pexels

Mata pelajaran menjadi sulit di mata siswa sehingga mereka tidak menyukainya dapat juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa akan manfaat yang akan didapat setelah mempelajari pelajaran tersebut. Jika siswa merasa mempelajari suatu pelajaran adalah sia-sia, maka motivasi untuk mempelajarinya otomatis akan hilang. Hal ini sering terjadi bila Guru Pintar menerangkan pelajaran tanpa memberitahu tujuan dan manfaat dari mempelajari pelajaran tersebut.

Cara mengatasi anak yang sulit memahami pelajaran karena sebab ini adalah dengan selalu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Buat siswa merasa membutuhkan pemahaman akan pelajaran tersebut karena itu akan membantu mereka dalam memecahkan masalah dalam kehidupan mereka. Tidak ada salahnya juga memberitahu siswa tujuan mempelajari materi tertentu sehingga mereka tahu arah dan tujuan belajarnya.

Pelajaran paling susah bukanlah pelajaran Matematika atau Sejarah. Pelajaran menjadi susah jika siswa kehilangan semangat dan motivasinya dalam belajar. Cara menyukai pelajaran yang tidak disukai bagi siswa membutuhkan kontribusi dari guru yang mengajarnya. Masalah pembelajaran tidak akan selesai dengan dibiarkan saja. Mengatasi masalah pembelajaran dan solusinya adalah tugas guru supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.

 

0
00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog