APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Alkohol: Pengertian, Sifat, Tata Nama, dan Kegunaannya

Mempelajari apa itu alkohol, bagaimana sifatnya, tata nama, serta kegunaan dari alkohol.

Foto oleh Charlotte May dari Pexels

Halo Sobat Pintar, kalian tau nggak sih Handsanitizer itu terbuat dari apa ? benda yang biasa kita gunakan sebagai antiseptik ini memang menjadi barang yang hampir wajib dipakai sehari-hari. Tapi apakah kalian tau benda ini tuh terbuat dari apa ?

Yup, benda ini bahan utamanya adalah alkohol, dimana alkohol berguna sebagai pembasmi kuman atau antiseptik. Kadar yang digunakan bekisar antara 60-80% alkohol, jika kadarnya terlalu rendah maka tidak akan bisa digunakan sebagai pembasmi kuman sobat. Sekarang kita coba pelajarin tentang alkohol yuk!

Apa itu Alkohol ?

Sobat Pintar masih ingat nggak nih dengan materi hidrokarbon? Betul, hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari dua jenis atom, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah alkana. Alkana ini merupakan rantai karbon panjang yang berikatan tunggal. Jika satu atau lebih atom H pada alkana diganti oleh gugus fungsi tertentu, maka akan membentuk senyawa turunan alkana. Dalam kasus ini, kalau satu atom H nya diganti oleh gugus fungsi -OH, hasilnya akan membentuk senyawa alkohol.

Jadi, kesimpulannya bisa kita ketahui bahwa Alkohol adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi -OH. Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+2O.

Jenis-jenis Alkohol

berdasarkan letak gugus fungsinya, alkanol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Alkanol primer, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3 - CH2 -OH

Alkanol sekunder, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder.
Contoh:

Alkanol tersier, yaitu alkanol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh:

Tata Nama Alkanol

Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa monoalkohol. Pertama berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) disebut nama IUPAC atau nama sistematis. Kedua nama yang sudah biasa digunakan sehari-hari atau dalam perdagangan disebut nama lazim atau nama dagang (trivial).

Tata Nama Alkohol IUPAC

Menurut sistem IUPAC dalam tata nama alkohol menggunakan kaidah atau aturan sebagai berikut.

1. Sobat tentukan dulu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus hidroksil (OH). Rantai tersebut kemudian menjadi rantai utama yang diberi nama sesuai dengan nama senyawa alkana dengan mengganti akhiran a dengan ol. Contoh. Pada gambar di bawah ini rantai terpanjang berjumlah 5 maka dinamakan pentanol.

2. Semua atom karbon selain rantai utama dinamakan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil berdasarkan kepada jumlah atom C.

3. Rantai utama harus diberi nomor dari ujung yang paling dekat dengan gugus -OH.

4. Urutan pemberian nama :
nomor cabang – nama alkil – nomor gugus OH – nama rantai utama.
Jika cabang lebih dari satu jenis maka diurutkan sesuai abjad dari nama alkil.
Contohnya

Diberi nama 3,4-dimetil-2-pentanol

5. Jika kemudian ada lebih dari satu gugus OH pada satu molekul yang sama (polihidroksil alkohol) maka sobat gunakan akhiran diol (2 gugus OH), triol (tiga gugus OH), dan seterusnya. Tetapi perlu sobat ingat akhiran a pada senyawa alkananya masih dipakai. Misal 4 atom c –> butana –> butanadiol.

Perhatikan contoh di atas. Dalam senyawa tersebut terdapat dua buah cabang berupa etil di nomor 4 dan metil di nomor 3. Rantai terpanjang berjumlah 6 atom C dan gugus hidroksil ada dua di nomor 2 dan 4.

Namanya
4-etil-3metil-2,4-heksanadiol

Tata Nama Trivial Alkohol

Tatanama trivial atau tata nama dagang yang lazim merupakan sistem penamaan yang tidak resmi dan digunakan sebelum kemunculan sistem IUPAC. Pada umumnya tata nama trivial alkohol dilakukan dengan menyebutkan nama alkil diakhiri dengan alkohol. Berikut ini sobat, beberapa nama trivian dan sistem IUPAC untuk alkohol.

 

Pengertian Alkohol senyawa alkohol
 

Sifat-sifat Alkohol

Sifat Fisik Alkohol

a. Titik Didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini terjadi karena akibat langsung dari adanya daya tarik intermolekuler yang kuat. Ingat lagi sobat titik didih adalah ukuran kasar dari jumlah energi yang diperlukan  untuk memisahkan suatu molekul ciar dari molekul yang paling dekat dengannya. Apabila molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut dalam bentuk ikatan hidrogen maka dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.

b. Kelarutan.
Alkohol dengan massa molekul rendah dapat larut dalam air dengan baik. Kelarutan ini lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Semakin panjang rantai karbon maka semakin kecil kelarutannya di dalam air.

Sifat Kimia Alkohol

a. Dehidrasi Alkohol
Dehidarasi atau pelepasan air ini biasanya terjadi apabila asam sulfat pekat berlebih dicampur dalam alkohol dengan dipanaskan pada suhu hingga 180o C. Gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepa dan membantuk senyawa alkana. Perhatikan contonya berikut.

Pada keadaan lain, dengna penmabahan sedikit asam sulfat pekat dan pemansannya dilakukan pada suhun 140o C, maka akan menghasilkan senyawa eter. Ada dua molekul alkohol yang terlibat dalam reaksi ini. Alkohol pertama melepaskan gugus hidroksi dan alkohol kedua melepaskan atom hidrogen.

b. Oksidasi Alkohol
Reaksi osidasi alkohol bisa menghasilkan senyawa aldehid, asam karboksila, ataupun keton tergantung jenis alkohol dan berapa kali dioksidasi. Skemanya seperti berikut:

Alkohol primer — oksidasi –> Aldehid — oksidasi –> Asam karboksilat
Alkohol sekunder — oksidasi –> keton
Alkohol tersier –oksidasi–> tidak bereakasi.

c. Reaksi alkohol dengan Natrium dan Kalium
Alkohol kering yang tidak mengdung air dapat direaksikan dengan logam Natrium maupun Kalium sehingga atom H dari gugus OH digantukan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat. Berikut contohnya.

Alkoholat tersebut jika terdapat air maka akan kembali menjadi alkohol dan natrium hidroksida (NaOH).

d. Eseterifikasi
Alkohol dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini sering disebut dengan reaksi esterifikasi. Berikut contohnya.

 

Fungsi dan Kegunaan Alkohol

Sebelumnya, kita udah tahu kalau alkohol adalah sebutan umum untuk senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH. Contohnya, metanol, etanol, gliserol, dan etilen glikol. Nah, jenis-jenis alkohol ini memiliki fungsinya masing-masing. Kita bahas satu per satu, ya.

Metanol
Alkohol jenis ini bermanfaat sebagai bahan pelarut, plastik, sampai bahan pembuatan pupuk. Selain itu, metanol berfungsi untuk membuat senyawa-senyawa lain, seperti metil ester, asam etanoat, dan formaldehid.

Etanol
Alkohol jenis ini yang sebenarnya digunakan dalam minuman beralkohol. Selain menjadi bahan minuman, etanol bisa dimanfaatkan pada pewarna makanan, obat-obatan, pelarut parfum, sampai desinfektan untuk pembersih luka.

Gliserol
Kalau alkohol jenis ini, bermanfaat sebagai bahan obat-obatan, pelumas, dan berbagai fungsi lainnya di bidang kesehatan. Di kehidupan sehari-hari, alkohol jenis ini juga kita temukan sebagai bahan pada produk-produk kecantikan, contohnya pelembap wajah.

Etilen Glikol
Salah satu manfaat senyawa ini adalah sebagai bahan antibeku, contohnya pada campuran air radiator di mobil. Fungsi ini amat membantu di negara yang memiliki musim dingin. Selain itu, kita bisa menemukan alkohol jenis ini pada bahan tambahan cat, cairan lem, dan lain-lain.

Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!

Writer: Muhammad Fahmi Ridlo

Jenis alkohol apa itu alkohol
 

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
woi asu
00
kontol
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog