Anak Kelas Bahasa Pilih Kuliah Jurusan Apa?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Anak Kelas Bahasa Pilih Kuliah Jurusan Apa, image via www.hull.ac.uk
Kenapa sih, Sobat Pintar memilih kelas Bahasa sewaktu penjurusan sekolah? Apa karena kelas Bahasa kesannya santai? Atau karena kelas Bahasa tampaknya menyenangkan? Barangkali yang membuat anak-anak kelas Bahasa terlihat asyik karena mereka memang menyukai jurusan tersebut. Jadi, belajarnya juga terasa enjoy sampai terbawa ke luar kelas.
Lantas, kalau sudah lulus sekolah nanti, anak kelas Bahasa biasanya lanjut kuliah pada jurusan atau program studi apa? Apakah harus dan hanya terbatas pada bidang bahasa saja? Mari kita lihat tiga pilihan berikut ini.
Bahasa dan Sastra bisa menjadi dua jurusan terpisah di perguruan tinggi, atau boleh jadi keduanya terkumpul menjadi satu jurusan. Tak ada ketentuan baku dalam hal ini, hanya tergantung pada kebijakan masing-masing perguruan tinggi.
Sebagai anak kelas Bahasa, tentu Sobat sudah memahami betul apa bedanya Bahasa dan Sastra. Bila kedua jurusan ini terpisah, mahasiswa Jurusan Bahasa masih mendapat matakuliah sastra dan mahasiswa Jurusan Sastra masih belajar juga tentang linguistik. Yang membedakan adalah bobot dan kedalaman materi kuliahnya saja.
Berikutnya, pilihanmu adalah pada Bahasa dan Sastra Asing, Indonesia, atau Daerah. Bahasa dan Sastra Asing cukup beragam, misalnya Rusia, Jepang, Perancis, Inggris, dan lain-lain. Sedangkan Bahasa dan Sastra Daerah, ada jurusan khusus seperti Minangkabau, Jawa, atau Bali, tapi ada juga Jurusan Daerah saja.
Dan terakhir, tentukan pilihanmu untuk belajar ilmu murni atau kependidikan. Sebagai contoh, ada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, ada pula Jurusan Sastra Jawa. Idealnya, bila cita-citamu adalah menjadi pendidik atau guru, jurusan kependidikan merupakan pilihan yang lebih baik.
Jurusan Psikologi ada yang menjadi bagian dari rumpun Soshum dan ada pula yang tergolong rumpun Saintek. Lantas, anak kelas Bahasa memilih yang mana?
Pertama, sesuaikan pilihanmu dengan minatmu, Sobat. Sastra yang selama ini telah dipelajari dikelas Bahasa memang terkait dengan manusia, tapi Psikologi benar-benar akan membuatmu bersinggungan langsung dengan orang lain (klienmu nanti). Bila perlu, gunakan Tes Minat Bakat untuk membantu memetakan minatmu.
Kedua, sesuaikan pilihanmu dengan jalur yang ditempuh. Pada SNMPTN dan Seleksi Mandiri, perhatikan baik-baik ketentuan dari perguruan tinggi pilihanmu – ada yang membolehkan lintas jurusan, ada pula yang tidak. Pada SBMPTN, perhatikan persiapanmu: lebih siap memilih ujian Saintek atau Soshum.
Hubungan Internasional memang termasuk kedalam rumpun Soshum, tapi jurusan ini merupakan salah satu favorit bagi anak kelas Bahasa. Prestis menjadi salah satu alasannya, tapi kemampuan berbahasa asing selain Bahasa Inggris dianggap menjadi nilai plu bagi anak kelas Bahasa.
Masing-masing sekolah memiliki kebijakan berbeda tentang Bahasa Asing lain yang diajarkan dikelas Bahasa. Selain Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Perancis merupakan dua Bahasa Asing yang cukup banyak dipilih. Jadi, anak kelas Bahasa telah menguasai minimal dua bahasa asing sebelum menjadi mahasiswa Hubungan Internasional.
Kemampuan berbahasa merupakan nilai tambah karena dalam studinya, mahasiswa Hubungan Internasional harus mengembangkan kemampuannya berkomunikasi dan berdiplomasi. Maka semakin banyak Bahasa Asing yang dikuasai, semakin baik pula komunikasi dan relasi yang dapat terjalin nantinya.
Ternyata pilihan kuliahmu tak harus pada jurusan bahasa saja, Sobat! Memang rumpun Soshum lebih banyak dipilih, tapi bukan berarti jurusan-jurusan pada rumpun Saintek tertutup mutlak untuk anak kelas Bahasa. Selama persiapanmu menghadapi UTBK baik, rumpun apapun yang dipilih takkan menjadi soal.
Sebagai gambaran, masih ada jurusan-jurusan lain yang cukup sering dipilih oleh lulusan anak kelas Bahasa. Apa saja jurusan atau program studi tersebut? Beberapa diantaranya yaitu Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Perhotelan dan Pariwisata, hingga Antropologi maupun Sosiologi.
The fact that you've chosen the Language Class shows your audacity. Knowing what you want and go for it is worthwhile, but you can't stop there. Knowing what you're good at, even though against all odds, should be fruitful someday. Don't you think so?
ArtikelTerkaitV3
Makan Bergizi Gratis (MBG): Langkah Strategis Indonesia dan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sedang menggalakkan program prioritas yang patut disambut baik: Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bukan sekadar program bantuan sosi...
Baca Selengkapnya
Whoosh: Melaju Cepat ke Masa Depan, Berhitung Cepat dengan M
Dengungan halus mesin, desain aerodinamis yang memukau, dan kecepatan yang menyamai pesawat terbang. Inilah Kereta Cepat Whoosh (atau KCIC), sebuah lompatan besar dalam sejarah transportasi Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam wakt...
Bukan Hujan Biasa Lagi: Ketika Setetes Air Hujan Menitikkan
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena mengkhawatirkan terungkap di Indonesia: air hujan yang turun ke bumi ternyata tidak lagi sepenuhnya murni. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan, termasuk dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan adany...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog