APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Apa Saja Persiapan Studi dan Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri?

Tips Pelajar dan Mahasiswa

photo via www.cariloop.com

Baik mengikuti program pertukaran pelajar maupun kuliah ke luar negeri, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Nggak niat dan impian aja, Sobat Pintar – selain dana juga, tentunya. Nah, apa aja sih, yang perlu kamu siapin jauh-jauh hari? Ini dia checklistnya.

 

1. Sertifikat Tes Bahasa Asing

Namanya juga mau tinggal di luar negeri sebagai pelajar atau mahasiswa, tentu wajib punya tanda bukti bahwa kamu memiliki kecakapan berbahasa asing. Kan, nggak mungkin kamu duduk di kelas, tapi nggak ngerti guru atau dosen di depan njelasin apa.

Sertifikat tes bahasa asing yang perlu kamu siapin tergantung pada negara tujuanmu, tapi lebih dari separuh pelajar atau mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar ataupun kuliah ke luar negeri biasanya memerlukan sertifikat kecakapan Bahasa Inggris. Mungkin kamu perlu belajar, kursus, atau langsung tes? Perkirakan saja waktu yang diperlukan untuk memperoleh skor maksimal dalam ujian. Tesnya sendiri, untuk pelajar atau mahasiswa undergraduate biasanya yang diperlukan nggak jauh-jauh dari TOEFL atau IELTS.

 

2. Passport dan Visa

Jangan sekali-kali berani nyobain ngurus passport dan visa dengan cara mendadak. Percayalah, demi keselamatan bersama, lebih baik persiapkan pengurusan kedua dokumen tersebut jauh-jauh hari.

Untuk memperoleh passport, dibutuhkan kesabaran dalam mengikuti prosesnya sampai buku kecil sakti itu tiba ditanganmu. Kemudian, baru deh, kamu bisa apply visa ke negara tujuan. Beberapa negara membebaskan visa pada WNI, bagaimana dengan negara tujuanmu? Coba periksa, ya.

 

3. Curriculum Vitae

Memang kamu nggak lagi ngelamar kerja, tapi CV ini penting demi kelengkapan dokumenmu – apalagi kalau kamu apply beasiswa kuliah atau program pertukaran pelajar. Kamu bisa bikin CV dalam versi printed out sama PDF.

Format CVnya sendiri bebas, kok. Yang penting, jangan ketinggalan menyebutkan apa saja pengalamanmu dalam berbagai kegiatan, misalnya pengabdian masyarakat, sukarelawan, atau yang lainnya. Jelaskan pula minat dan bakatmu, terutama ketika kamu mengikuti program pertukaran pelajar. Jika kamu apply untuk riset, jangan lupa bikin deskripsi yang singkat padat tentang penelitianmu tersebut. Pada intinya, isi CV tersebut cukup menunjukkan kompetensi dan kecakapanmu.

 

4. Surat Rekomendasi

Program pertukaran pelajar dan beasiswa biasanya memerlukan surat rekomendasi. Kalau bagi siswa SMA/ SMK, biasanya surat rekomendasi cukup dari Kelapa Sekolah atau guru saja – pilih salah satu, ya. Kalau bagi mahasiswa, surat rekomendasi bisa diberikan oleh dosen pembimbing akademik atau dosen yang mengenalmu dengan baik.

Yang terpenting dari surat rekomendasi itu adalah detil informasi tentang keahlian atau kemampuanmu – meskipun mungkin kamu nggak bisa ngotak-ngatik isinya, sih. Beruntung bila dosen menyuruhmu membuat draft surat rekomendasi, jadi kamu bisa menyoroti apa saja kelebihanmu. Setelah surat rekomendasi dikirim ke panitia seleksi, teruslah menjalin komunikasi dengan rekomendatormu tersebut. Bukan hanya untuk memastikan respon panitia seleksi, tapi itu juga menunjukkan adab dan sopan santunmu – masak habis manis, sepah dibuang?

 

Dan sebelum nyiapin semua keperluan diatas, ada baiknya kamu baca ulang eligibility statement apapun program yang kamu ikuti. Jangan sampai kamu melewatkan satu informasi – seremeh apapun tampaknya informasi tersebut. Jangan sampai semua dokumen siap, eh ternyata kamu apply program untuk alumni S1 dengan ijazah SMA/ SMK yang masih akan kamu terima tahun depan. Ups...

340

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog