Bagaimana Cara Agar Siswa Bisa Disiplin? Tentu Tidak dengan Memberikan Hukuman!
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels
Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Tujuan menegakkan kedisiplinan di sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Jika Guru Pintar tidak mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik, maka siswa akan bertindak semaunya sendiri dan bisa mengakibatkan suasana belajar menjadi kurang kondusif sehingga siswa tidak dapat mencapai prestasi belajar yang diinginkan.
Contoh disiplin di sekolah antara lain: selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan sekolah, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di sekolah, disiplin belajar pada siswa, dan lain sebagainya. Sebaliknya, Contoh tindakan kurang disiplin di sekolah adalah tidak menaati peraturan dan ketentuan berlaku di sekolah. Mengapa kita harus disiplin? Siswa harus belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya seperti berdisiplin kapanpun dan dimanapun. Perilaku tidak disiplin dapat mendorong siswa melakukan tindakan-tindakan negatif yang dapat menyebabkan keresahan bagi keluarga dan orang-orang disekitar. Tindakan-tindakan negatif yang dilakukan para siswa atau pelajar di sekolah mulai dari mencontek, membolos, memeras, sampai pelanggaran di luar sekolah seperti berkelahi atau tawuran, penyalahgunaan narkoba, mencuri, dan pelanggaran sejenisnya dapat membahayakan atau merugikan diri siswa sendiri dan juga orang lain.
Untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang diakibatkan karena kurang disiplin siswa, strategi guru dalam pengembangan karakter disiplin siswa harus tepat. Upaya meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah harus benar-benar diperhatikan. Hal dikarenakan perilaku siswa terbentuk dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor lingkungan, keluarga dan sekolah.
Cara agar siswa bisa disiplin di mana saja dan kapan saja perlu dilakukan pembiasaan-pembiasaan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menanamkan kedisiplinan pada siswa:
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
Belajar disiplin tidak dapat dilakukan dengan menyuruh atau memberi hukuman kepada siswa. Guru Pintar harus dapat menjadi panutan dan juga contoh dalam berperilaku disiplin. Misalnya Guru Pintar ingin para siswa tepat waktu. Hal pertama yang harus Guru Pintar lakukan adalah dengan menunjukkan kepada siswa bahwa gurunya selalu tepat waktu dan tidak terlambat kecuali ada hal yang sangat mendesak. Bagaimana siswa akan memiliki sikap disiplin jika melihat gurunya tidak disiplin.
Meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah dapat dilakukan dengan membuat daftar peraturan atau tata tertib yang jelas dan tegas. Jangan sampai peraturan yang dibuat memiliki makna ganda sehingga siswa mengalami kebingungan karena peraturan yang dibuat tidak mudah untuk diikuti atau menciptakan peluang bagi siswa untuk melakukan pelanggaran.
Konsisten merupakan salah satu kunci penting membentuk karakter disiplin siswa. Ketika semua guru memberikan contoh yang sama secara terus menerus kemudian selalu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya disiplin belajar untuk dapat mencapai hasil optimal dan juga disiplin mentaati peraturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. Melalui pembinaan dan juga keteladanan yang ajeg dilakukan, pembentukan karakter disiplin siswa dapat dilakukan dengan maksimal.
Tegas bukan berarti galak, marah-marah, kemudian memberi hukuman kepada siswa. Seringkali hukuman yang diberikan dengan dalih untuk menegakkan kedisiplinan justru tidak memberikan hasil yang diinginkan. Siswa yang sering mendapat hukuman cenderung untuk mengulang kesalahan yang sama lagi dan lagi. Selain itu hukuman yang tidak dapat tidak akan membuat siswa menyadari perbuatannya justru sebaliknya akan membangkitkan rasa benci kepada gurunya. Tegas artinya tidak plin plan. Peraturan yang sudah ada dijadikan dasar dalam bertindak sehingga siswa tidak melakukan tindakan yang kurang tepat berkali-kali.
Foto oleh Agung Pandit Wiguna dari Pexels
Perilaku yang baik seperti disiplin tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Orang tua sebagai partner guru juga memiliki andil besar dalam menanamkan kedisiplinan kepada siswa. Ada baiknya Guru Pintar tidak hanya mensosialisasikan target akademik saja, melainkan juga memberitahu orang tua target sikap yang ingin dibangun sehingga terjadi keselarasan antara hal yang diajarkan di sekolah dan juga di rumah.
Manfaat disiplin pada siswa dapat dirasakan dalam jangka panjang bahkan sampai ketika siswa memasuki usia dewasa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika menanamkan kedisiplinan harus dilakukan sedini mungkin.
Â
ArtikelTerkaitV3
Mitos & Fakta Jurusan Hukum: Benarkah Hanya untuk Calon Peng
Sobat Pintar, pernah dengar anggapan bahwa Jurusan Hukum hanya cocok untuk mereka yang suka berdebat atau ingin jadi pengacara? Atau mungkin kamu berpikir bahwa lulusan Hukum pasti akan jadi hakim atau jaksa? Nah, sebelum kamu terjebak dalam mitos-mitos i...
Baca Selengkapnya
Mitos vs Fakta Jurusan Kedokteran: Benarkah Hanya untuk Oran
Jurusan Kedokteran selalu menjadi salah satu program studi paling populer dan bergengsi di Indonesia. Namun, banyak mitos yang beredar seputar jurusan ini, mulai dari anggapan bahwa hanya orang kaya yang bisa masuk hingga rumor mistis tentang praktikum ma...
QRIS: Kebanggaan Indonesia yang Bikin Amerika Ketar-Ketir! I
Sobat Pintar, pernah nggak sih kamu bayangkan kalau teknologi pembayaran digital buatan Indonesia bisa bikin negara adidaya seperti Amerika Serikat ketar-ketir? Yap, itu bukan mimpi! QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog