APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Arsitektur: Seni dan Estetika tanpa Ujung di Fakultas Teknik

Arsitektur menggabungkan antara ilmu teknik dan seni.

photo via www.aol.com

Arsitektur, kesannya selalu keren, bukan begitu Sobat Pintar? Profesi Arsitek cukup menggoda, bukan cuma soal keren-kerenannya saja, tapi konon juga karena pendapatannya yang lumayan oke. Namun tahukah kamu, kuliah di Jurusan Arsitektur itu juga membutuhkan perjuangan jerih payah berdarah-darah?

 

Jurusan dengan Tugas Super Banyak


Photo by Daniel McCullough on Unsplash

Berbeda dari kebanyakan jurusan lain, Arsitektur tidak mengharuskanmu membaca buku-buku tebal, menghafal banyak teori dan diagram, atau berkutat dengan rumus-rumus njelimet. Di semester awal, kamu takkan berurusan dengan Fisika Bangunan, Teknlogi Bahan, atau bahkan Kalkulus. Sebaliknya, kamu akan dibikin akrab sama seni, jadi tugas kuliahmu takkan jauh-jauh dari membuat benda-benda seni.

Tujuan kuliah di Jurusan Arsitektur untuk belajar tentang desain, bukan? Yup, dan kamu akan mempelajarinya – hanya saja, dalam bentuk mengerjakan tugas. Paling-paling, kamu dibekali dengan mekanisme atau prinsip dasar suatu ilmu tentang desain, kemudian kamu sendiri yang harus memeras otak menyelesaikannya.

 

Seni Kuliah Arsitektur


Photo by Ryan Ancill on Unsplash

Arsitektur bukan sekedar gambar atau desain bangunan. Rancanganmu juga harus memiliki ciri khas yang membedakannya dari karya arsitek-arsitek yang lain, dan kamu perlu menemukannya selama kuliah. Karyamu juga mesti fresh, enggak sekedar mengulang-ngulang konsep yang telah atau pernah ada.

Selain itu, kamu juga harus menggabungkan nilai fungsi (utilitas), kekuatan (firmitas), dan estetika (venustas) dalam setiap rancanganmu. Jurusan ini memang tak hanya berkutat dengan hal-hal teknik, namun juga seni dan estetika. Itulah kenapa kamu dikenalkan dengan nilai-nilai seni di awal semester perkuliahan.

Ngomongin soal seni, salah satu seni kuliah di Jurusan Arsitektur adalah mengatur waktu. Kamu butuh waktu untuk menyelesaikan gambaran rancanganmu yang memiliki semua kriteria di atas. Kamu juga butuh melihat langsung bangunan-bangunan dengan arsitektur keren di luar sana untuk memperkaya ide-idemu. Selain itu, kamu masih butuh kehidupan normalmu sebagai seorang mahasiswa biasa.

 

Jurusan Arsitektur di Indonesia


Photo by Evgeniy Surzhan on Unsplash

Kuliah Arsitektur bisa dianalogikan seperti seseorang yang bermain juggling sambil berdiri di ujung jari kaki di atas bola. Akan tetapi, bila passion jiwamu memang dibidang ini, kamu akan menikmatinya dan memiliki ketekunan untuk menyelesaikannya sampai tuntas – walaupun kamu enggak benar-benar bisa Matematika atau gambaranmu susah dipahami.

Tes Pilih JurusanBila langkahmu mantap, kamu bisa kuliah Arsitektur di Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, atau Universitas Udayana. Kemudian, lanjutkan dengan program pendidikan keprofesian selama satu tahun untuk menjadi seorang Arsitek profesional.

Atau, kamu bisa magang untuk memperkaya ide-idemu. Bisa juga menunda keprofesianmu demi posisi asisten arsitek yang membuat dirimu lebih berkembang – mungkin untuk kemudian menjadi Desainer Interior, Arsitek Lansekap, atau Pengawas Konstruksi dan Bangunan?

 

Dengerin Podcast Kepoin Profesi dan Jurusan tentang Arsitektur

80

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
bagus mantab nice
00
wow
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog