APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Bagaimana Perbedaan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi di Inggris dan Amerika?

Tips Mahasiswa Internasional

photo via www.mastersportal.com

United Kingdom, atau dikenal sebagai Inggris, dan Amerika Serikat adalah dua negara dengan gengsi tersendiri bila kamu bisa kuliah disalah satunya. Tapi udah tahu belum perbedaan seleksi mahasiswa baru di kedua negara besar ini? Yuk, cari tahu, biar kamu tahu lebih banyak dan bisa membandingkan keduanya.

 

Perbedaan Ujian Masuk Kampus: A-level vs. SAT

Nilai A-level yang kamu peroleh sudah cukup menjadi syarat penerimaan. Seluruh pelajar SMA di Inggris wajib mengikuti ujian A-level.

Nilai SAT hanya mewakili 25% dari seluruh kriteria penerimaan. Nilai kelulusan SMA-mu, surat rekomendasi, kegiatan kurikuler/ekstrakurikulermu, serta esai tulisanmu adalah komposisi penilian lainnya yang turut menentukan. Tak seluruh pelajar SMA di Amerika Serikat mengikuti SAT – ujian ini hanya diikuti oleh pelajar yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi. Matauji SAT terdiri dari Matematika, Bahasa Inggris, dan tiga matapelajaran pilihan. Jika mengikuti SAT di Amerika Serikat, biaya yang diperlukan sekitar USD $45. Sedangkan untuk SAT di luar Amerika Serikat, peserta dikenakan biaya sekitar USD $75.

 

Penentu Penerima Mahasiswa: Staf Pengajar vs. Staf Administrasi

Di inggris, dokumen calon mahasiswa diperiksa dan diseleksi oleh para akademisi. Dalam hal ini, biasanya yang terlibat adalah dosen atau staf pengajar yang lain. Keputusan yang dihasilkan oleh para akademisi ini kemudian diapprove oleh petugas penerimaan mahasiswa baru.

Di Amerika Serikat, petugas penerimaan ataupun staf administrasi dapat menentukan diterima atau tidaknya seorang calon mahasiswa. Tentunya, kriteria penerimaan sudah ditetapkan dan mengacu pada dokumen yang disertakan sebagaimana telah disebutkan diatas.

 

Tulisan Calon Mahasiswa: Personal Statement vs. College Application Essay

Sebagai calon mahasiswa, apa yang kamu ketahu tentang jurusan yang kamu pilih? Seberapa dalam dan luas pengetahuan yang kamu miliki tentang keilmuan pada jurusan tersebut? Apakah opini yang kamu sampaikan cukup mengesankan bagi akademisi kampus yang membacanya? Itulah beberapa poin penting yang harus dimuat dalam sebuah Personal Statement.

Lain halnya dengan College Application Essay – kemungkinan besar esai ini dibaca oleh orang-orang yang belum tentu paham benar tentang bidang ilmu terkait. Akan tetapi, tetap saja esai tersebut bernilai sebagai salah satu poin dalam pertimbangan penerimaan calon mahasiswa.

 

Perbedaan Skema Pendaftaran: Jurusan vs. Kampus

Sistem seleksi masuk perguruan tinggi di Inggris adalah melalui situs Universities and Colleges Admissions Service (UCAS). Salah satu perguruan tinggi yang tertera pada situs tersebut yang akan memilih calon mahasiswa. Untuk itulah, isi Personal Statementmu fokus pada jurusan saja.

Sebaliknya, penulisan College Application Essay sebaiknya disesuaikan dengan pilihan kampus yang dituju oleh calon mahasiswa. Alih-alih menjabarkan kenapa memilih satu jurusan tertentu, lebih baik kamu menjelaskan alasanmu mendaftar ke kampus pilihanmu itu.

 

Perbedaan Kepakaran Ilmu: Depth vs. Breadth

Jika kamu sudah yakin benar dengan pilihan jurusan, kuliah di Inggris bisa jadi pilihan yang baik. Sebabnya, perguruan tinggi di Inggris lebih menekankan pada pendalaman (depth)keilmuan dalam sistem pendidikannya. Dengan kata lain, mahasiswa di Inggris tidak diperbolehkan pindah jurusan ditengah-tengah masa studi.

Beda lagi dengan Amerika Serikat, sistem pendidikannya lebih longgar ketika mahasiswa ingin pindah jurusan. Sampai akhir tahun kedua, kamu masih bisa pindah jurusan seandainya merasa galau ditengah perjalanan perkuliahanmu. Sistem pendidikan Amerika Serikat memang lebih mendukung eksplorasi pengetahuan yang lebih luas (breadth).

 

Perbedaan Bobot: Prestasi Non-Akademik

Prestasi non-akademik bisa berupa kegiatan ekstrakurikuler yang pernah kamu ikuti, pengalaman sebagai sukarelawan, pengalaman bekerja paruh waktu, bakat dan kegiatan dalam kegiatan seni, dan lain sebagainya. Inggris dan Amerika Serikat punya pertimbangan yang berbeda tentang ini.

Karena praktisi akademisi yang menyeleksi dokumen, wajar saja bila fokus seleksi mahasiswa baru di Inggris lebih bertitikberat pada aspek prestasi akademik – prestasi non-akademik berfungsi sekedar sebagai pelengkap. Sementara di Amerika Serikat, pertimbangan staf administrasi dalam menyeleksi dokumen menyangkut pula tentang kemungkinan peran serta calon mahasiswa dalam kegiatan kampus nantinya. Jadi, prestasi non-akademik punya bobot penting dalam proses seleksi.

 

Jadi kamu pilih kuliah di mana, nih? Ngikut Maudy Ayunda atau Tasya Kamila?

120

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog