APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Belajar Membangun Hutan di Jurusan Rekayasa Kehutanan

Cari Tahu Jurusanmu

photo via sltp.forestry.oregonstate.edu

Kamu bisa bikin sebidang tanah kosong kering kerontang di sekitar rumah menjadi hijau subur? Suka melakukannya? Bagaimana kalau sebidang lahan dalam ukuran jutaan hektar? Bisa melakukannya?

Kedengarannya mustahil, ya. Tapi nyatanya bisa dikerjakan, kok. Tentu caranya beda, enggak sekedar main tanam sekian ribu bibit pohon. Mau tahu gimana caranya? Yuk, kuliah di Rekayasa Kehutanan.

 

Jurusan Kehutanan tapi Teknik, Teknik tapi Kehutanan

Bingung gak tuh baca sub-judul di atas? Rekayasa Kehutanan pada dasarnya memang interdisiplin Ilmu Kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering). Makanya, nama "Bahasa Roti" jurusan ini adalah Forestry Engineering. Di Institut Teknologi Bandung, jurusan ini kadang dikenal juga sebagai Bio Wana (BW) – bukan BoWo, ya!

Bagaimana dengan perguruan tinggi lain? Sayangnya, BW baru ada di ITB doang, di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati. Jangan bingung, sekolah di ITB ini setingkat sama fakultas di kampus-kampus lain.

Kamu bisa masuk Jurusan Rekayasa Kehutanan ITB melalui SNMPTN ataupun SBMPTN. Kalau kamu pengen banget masuk jurusan ini tapi enggak di ITB, alternatif lain ya ke luar negeri. Forestry Engineering ada di University of Idaho sama State University of New York College of Environmental Science and Forestry. Dari nama-namanya bisa ditebak kan, di mana lokasi kampusnya? Iya, di Amerika Serikat.

 

Rekayasa Kehutanan versus Kehutanan

Kalau kamu memang udah dari sononya jatuh cinta banget sama hutan sampe pengen kuliah di Rekayasa Kehutanan, hati-hati nih. Sekali lagi, jurusan ini baru ada satu, di ITB, saat ini. Sedangkan di perguruan tinggi lain, yang ada adalah Jurusan Kehutanan. Bedakah kedua jurusan ini? Beda, pake banget.

Perbedaan pertama adalah pada gelar. Alumni Rekayasa Kehutanan bergelar S.T. sedangkan alumni Kehutanan bergelar S.Hut. Kemudian, Jurusan Kehutanan menawarkan konsentrasi pada bidang tertentu, misalnya Pengelolaan Hasil Hutan, Manajemen Sumberdaya Hutan, bahkan Teknik Silvikultur juga. Sementara itu, Jurusan Rekayasa Hutan berfokus pada keseluruhan proses, mulai silvikultur, restorasi, hingga manajemen dan pengolahan hutan.

Karena cakupan Rekayasa Kehutanan lebih kompleks, yang dipelajari mahasiswa jurusan ini juga lebih inklusif. Misalnya saja, ada matakuliah Mikrobiologi dimana mahasiswa BE akan belajar tentang makhluk hidup mikro pionir yang membantu merestorasi hutan dari nol.

 

Kuliah di Jurusan Rekayasa Kehutanan

Sederhananya, bila nantinya kuliah di Jurusan Rekayasa Kehutanan, kamu akan belajar bagaimana membuat dan mengambil manfaat dari hutan. Bayangkan sebuah lahan bekas tambang yang telah mengalami kerusakan parah. Alumni Rekayasa Kehutanan dibekali dengan kemampuan untuk merekonstruksi hutan baru pada lahan tersebut, mengembalikan fungsi lahan seperti semula termasuk bagi satwa di dalamnya, hingga pengelolaan sampai menghasilkan manfaat bagi kehidupan manusia.

Untuk itu, selama kuliah di jurusan ini, kamu akan mendapat matakuliah Ekologi Hutan, Genetika Tumbuhan, Termodinamika Sistem Ekologi, Biometri Hutan, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Ilmu Tanah, Taksonomi Tumbuhan, dan lain-lain. Kamu juga akan belajar tentang Matematika Rekayasa dan Mekanika Fluida yang khas Teknik banget.

Satu lagi yang penting buat kamu calon mahasiswa Jurusan Rekayasa Kehutanan. Kuliah lapangan adalah bagian penting selama menuntut ilmu, guna mengenal dan belajar mengelola segala jenis tanaman dan satwa liar di hutan. Oleh karena itu, kamu akan cukup sering berkelana di hutan-hutan, mulai hutan mangroove di pesisir sampai hutan pinus di pegunungan.

 

Prospek Kerja Alumni Rekayasa Kehutanan

Bila jiwa bertualang memang telah tertanam kuat pada dirimu, kamu bisa melanjutkan kehidupan outdoor-mu saat bekerja. Ada banyak LSM yang bergerak dibidang kehutanan yang membutuhkan tenaga-tenaga Forestry Engineer, bahkan kamu bisa menjadi pengusaha bibit berbagai macam tumbuhan.

Kamu juga bisa menjadi peneliti yang bekerja pada lembaga penelitian swasta maupun pemerintah. Bahkan perusahaan perkebunan juga membutuhkan tenaga peneliti bidang rekayasa.

Bagaimana dengan melanjutkan kuliah ke jenjang S2 untuk kemudian menjadi dosen di Jurusan Kehutanan maupun Pertanian? Atau, bagaimana dengan bekerja pada instansi pemerintah? Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Daerah, atau instansi-instansi pemerintah yang lain masih membutuhkan keahlianmu sebagai alumnus Rekayasa Kehutanan, jurusan yang cuma ada satu di negeri ini.

30

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog