APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Benarkah Pendidikan di Indonesia Semakin Berkembang di Era Milenial?

Perkembangan dunia pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pendidikan di Indonesia, image credit Francisco Delgado

Dihadapkan pada siswa yang sudah menganggap teknologi digital sebagai bagian dari keseharian mereka, pendidikan di Indonesia semakin berkembang pada satu sisi. Lantas bagaimana dengan sisi lainnya? Sudah siapkah guru menghadapi digitalisasi pendidikan pada era milenial seperti saat ini, ketika setiap informasi dapat diakses dengan mudah lewat internet?

 

Generasi Milenial, Siapa dan Bagaimana Mereka?

Milenial – istilah yang cukup populer saat ini, diperkenalkan oleh dua orang penulis dan pakar sejarah Amerika, Neil Howe dan William Strauss. Generasi milenial adalah mereka yang lahir dalam kurum waktu 1980 hingga 2000. Mereka dikenal juga sebagai Gen-Y, generasi Y, echo boomers, atau generation me.

Mereka adalah generasi yang terlahir, tumbuh, dan menjalani kehidupan pada masa pergantian milenium. Pada era milenial ini, teknologi digital masuk kesegala sendi kehidupan – termasuk pula membuat pendidikan di Indonesia semakin berkembang.

Karena teknologi digital sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar, ponsel yang canggih dan kecepatan internet yang melesat merupakan hal lumrah bagi generasi milenial. Pada satu sisi, hal ini medorong mereka untuk semakin kreatif dan memiliki pengetahuan yang luas.

 

Pergeseran Pendidikan Pada Era Milenial

Bagaimana generasi milenial sebagai siswa? Bagi generasi milenial, pendidikan menjadi ajang untuk meningkatkan keterampilan, kecerdasan, dan prestasi dalam menghadapi persaingan. Tentunya, model pembelajaran mereka tak jauh-jauh dari penggunaan teknologi yang membuat segalanya lebih efektif dan efisien.

Faktor efektivitas dan efisiensi bagi siswa tersebut mendorong penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran pun bergeser dari pembelajaran konvensional yang mengutamakan kegiatan belajar mengajar tatap muka menjadi pembelajaran daring atau online.

Dalam situasi pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh (distance learning) seperti sekarang, pergeseran pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran daring sudah menjadi suatu kebutuhan. Justru dengan semakin banyak pengguna teknologi pada masa seperti sekarang, maka pendidikan di Indonesia semakin berkembang pula.

 

Pembelajaran Daring bagi Guru

Disisi lain, guru dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan kemahiran generasi milenial dalam menggunakan teknologi. Pembelajaran pada era milenial tak lagi mengandalkan papan tulis dan kapur, melainkan alat-alat elektronik dan kecanggihan teknologi.

Alih-alih merasa terhalang oleh usia, guru seharusnya menyikapi perkembangan pendidikan saat ini sebagai tantangan dalam menjalankan fungsi profesinya. Lantas, bagaimana peran serta dan dukungan guru agar pendidikan di Indonesia semakin berkembang di era milenial?

Pertama, guru harus mahir menggunakan teknologi digital. Kedua, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk mencari sumber belajar maupun berkomunikasi jarak jauh dengan siswa. Ketiga, mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar karena pembelajaran yang bersifat teacher-centered akan terlalu membosankan bagi generasi milenial.

Yang tak kalah penting dari dulu hingga era milenial sekarang, guru merupakan role model atau suri teladan bagi siswa. Dalam hal ini, guru memiliki peran penting dalam pengembangan karakter dan budipekerti siswa – sekalipun dalam pembelajaran jarak jauh.

 

Kurikulum Pembelajaran pada Era Milenial

Generasi milenial merupakan bagian dari generasi pembaru. Dengan pendidikan yang tepat dan pembelajaran yang menarik, maka mereka mampu menjalankan peran pentingnya bagi bangsa. Karena keakrabannya dengan teknologi, generasi milenial bahkan mungkin lebih mendominasi dunia digital dibanding guru-gurunya.

Ciri tersebut merupakan faktor yang tak dapat diabaikan dalam pembelajaran milenial. Matematika, Kimia, atau IPA tak lagi cukup untuk mendefinisikan kecerdasan siswa. Ada hak-hak siswa yang tak tak dapat diabaikan terlepas dari kurikulum pelajaran yang harus diikuti oleh guru.

Pendidikan di Indonesia semakin berkembang ketika kecerdasan setiap siswa, yang memang berbeda, dihargai dan memperoleh tempatnya masing-masing. Dengan demikian, setiap siswa dapat berkembang sesuai dengan kelebihannya.

 

Mengutip B.J. Habibie, ada tiga hal penting dalam pendidikan, yaitu agama, budaya dan ilmu pengetahuan yang disertai pengamalan teknologi. Ketimpangan pada salah satunya saja dapat berakibat pada hilangnya empati sosial, terutama ketika makin banyak aspek kehidupan berpindah kedunia digital.

40

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog