APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Berbeda: Karakter 5 Generasi – Mana Generasi Orang Tuamu?

Pemahaman karakter antar generasi dapat memberi celah hubungan yang lebih baik.

Generasi Orang Tuamu, image via www.nytimes.com

"Kenapa sih, orang tua tuh ngga bisa ngertiin?" Kadang-kadang kita bertanya, atau mengeluh, dengan kalimat semacam ini. Disisi lain, orang tua juga berharap agar kita mengerti niat baik mereka. Nah, kenapa kedua pihak ini sama-sama saling mengeluhkan satu sama lain, ya?

We can explore a thousand different reasons. Tapi salah satu penyebabnya adalah perbedaan generasi antara kita sebagai anak dan orang tua. Bukan, bukan hanya ada dua generasi dalam hal ini – melainkan, ada beberapa generasi yang perlu kita lihat, seperti berikut ini.

 

1. Silent Generation

Generasi ini lahir antara tahun 1922 hingga 1945. Sobat Pintar pernah menonton film Pearl Harbor? Nah, tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya adalah Silent Generation. Bahkan, penokohan dalam film Hollywood tersebut cukup menggambarkan karakter Silent Generation.

Para veteran ini cenderung memiliki tanggung jawab yang besar, patriotik, dan sanggup menjadikan kewajibannya sebagai prioritas yang jauh lebih penting daripada bersenang-senang. Tak heran, generasi ini disebut juga sebagai Veteran – bahkan Tradisionalis.

Silent generation mengalami masa-masa kekacauan ekonomi global pada tahun 1929 - 1939, yang dikenal sebagai The Great Depression. Pengalaman menghadapi krisis global ini menjadikan mereka sangat berhati-hati dan cenderung konservatif dalam menggunakan uang.

 

2. Baby Boomer

Generasi ini lahir antara tahun 1946 hingga 1960/1964. Karakter yang mewarnai generasi ini adalah etos kerja yang luar biasa. Mereka pekerja keras, bahkan cenderung workaholic karena orientasinya pada pencapaian.

Istilah Baby Boomer sendiri tercipta ketika terjadi ledakan jumlah kelahiran bayi yang tinggi di Amerika Serikat pasca PD II. Sayangnya, lapangan pekerjaan tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk. Makanya, generasi ini sangat kompetitif. Jangan heran bila orang tua Baby Boomer acapkali membanding-bandingkan keturunannya dengan orang lain.

Karakternya yang penuh dedikasi membuat Baby Boomer menganggap generasi yang lebih muda kurang memiliki etos kerja. Sayangnya, kerajinannya mengkritik ini berbanding terbalik dengan kesiapannya menerima kritik – mereka sangat tidak suka dikritik!

Baby Boomer suka dengan gaya hidup berkecukupan. Karena begitu setianya pada keluarga, hasil kerja keras mereka takkan segan-segan digunakan untuk mendukung keturunannya, khususnya untuk memperoleh pendidikan yang terbaik.

 

3. Generasi X

Generasi ini lahir antara tahun 1961/1965 hingga 1979/1980. Pada masa-masa ini, banyak transisi yang terjadi sehingga menimbulkan cukup banyak gejolak. Salah satu perubahan besar di dunia yang terjadi adalah runtuhnya Uni Soviet, terpecah menjadi negara-negara kecil di wilayah Balkan dan Rusia.

Pertambahan penduduk pada masa Gen X tidak sebanyak ledakan yang terjadi pada masa Baby Boomer. Gen X cenderung memiliki karakter skeptis, yang membuat mereka butuh waktu lama untuk mengambil keputusan dan melangkah.  Gen X juga dianggap kurang peduli pada kehidupan bermasyarakat dan isu-isu sosial disekitarnya.

Meskipun begitu, Gen X adalah sosok-sosok yang mandiri dan toleran. Mereka memiliki work-life balance yang lebih baik ketimbang Baby Boomer. Gen X juga memiliki literasi finansial yang baik, sambil tetap membiayai keturunannya.

 

4. Generasi Y

Dikenal juga sebagai Milenial, generasi ini lahir antara tahun 1980/1981 hingga 1994/2000. Pada masa generasi inilah video games, gadget, dan internet muncul. Email, SMS, Yahoo Messenger yang sudah tak ada lagi, serta media sosial muncul pada era generasi ini. Maka, Gen Y adalah generasi pertama yang saling terhubung di berbagai pelosok dunia.

Didukung oleh teknologi, Gen Y menjadi generasi yang penuh percaya diri – yang mampu memandang kritik dan saran dari orang lain sebagai sesuatu yang berharga. Mereka juga cenderung kreatif, inovatif, dan visioner.

Gen Y memiliki work-life balance yang lebih baik daripada Gen X. Tapi karena mendambakan pekerjaan yang bermakna dalam hidupnya, Gen Y membutuhkan waktu lebih lama untuk akhirnya mencurahkan diri dan waktunya dalam dunia kerja.

Kekurangan Gen Y adalah pada gaya hidup konsumtifnya. Harus diakui, generasi ini menghabiskan lebih banyak uang untuk jalan-jalan, makan, dan belanja gadget dibanding generasi-generasi sebelumnya.

 

5. Generasi Z

Generasi ini lahir setelah tahun 1995 hingga 2010/2012. Masa tumbuh kembang Gen Z terjadi ditengah lingkungan high tech, sehingga mereka lebih internet savvy daripada generasi-generasi sebelumnya. Sayangnya, keadaan tersebut membuat mereka dikenal sebagai screen addict karena sulitnya mengangkat wajah dari layar gadget.

iGeneration adalah istilah yang lebih positif untuk generasi internet ini. Dampak positif lain dari teknologi yang dimiliki oleh Gen Z adalah kemampuannya dalam multitasking, khususnya yang berkaitan dengan dunia digital. Mereka juga cukup cerdas melihat peluang untuk bekerja dan mendapatkan uang dengan dukungan teknologi.

Disisi lain, paparan dunia maya yang konstan mendorong Gen Z untuk cenderung bersikap keras kepala, selalu terburu-buru, dan menyukai hasil yang dapat diperoleh secara instan. Gen Z juga lebih mudah menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang, menuruti gaya hidup digital, terutama dalam lingkaran pergaulannya.

 

Bagaimana dengan generasi setelah tahun 2010/2012? Mereka disebut sebagai Generasi Alpha. Sobat Pintar memiliki adik yang tergolong dalam generasi ini? But it's a different story.

For now, sudahkah Sobat menemukan generasi orang tuamu? Sudahkah menemukan jawaban kenapa kalian tidak saling mengerti satu sama lain?

140

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
text
00
wah ayah ibuku generasi X
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog