APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Depresi Pada Usia Pelajar, Apa Tanda-Tandanya?

Pelajar dapat mengalami depresi tanpa menyadarinya.

Depresi pada Usia Pelajar, photo credit Jordan Hanlon

Demam, sakit kepala, batuk, atau pilek adalah beberapa penyakit fisik yang dengan mudah kita rasakan. Take it as a problem, and we come up with a relevant solution. Misalnya ketika sakit kepala datang, kita dapat mengatasinya dengan tidur beberapa saat atau minum obat pereda nyeri.

Tapi bagaimana dengan penyakit non-fisik atau psikis? Depresi, misalnya, adalah salah satu keluhan psikis yang tak mudah terdeteksi, apalagi bagi pelajar. Nah, kali ini bersama Konselor Pintar, kita akan merunut satu demi satu gejala depresi yang biasanya tampak pada usia pelajar.

 

Kapan Ketika Keluhan Menjadi Serius?

Tak jarang, mudah sekali kita mengeluh merasa stres atau depresi. Tapi sebenarnya, sudah tepat apa belum ungkapan keluhan kita tersebut, Sobat?

Berbeda dari stres yang berawal dari rasa kewalahan, depresi lebih spesifik merupakan penyakit mental. But the mental illness we're discussing about isn't something like mentally deranged. Sama-sama memiliki durasi yang lama, depresi, khususnya pada usia pelajar, perlu menjadi perhatian dalam waktu dua pekan saja.

Dalam dua pekan tersebut, seseorang yang mengalami depresi akan merasa sedih, murung yang mendalam dan menetap. Perasaan sedih dan murung tersebut terus-menerus dirasakan tanpa jeda, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Apa Gejala Utama yang Perlu Diperhatikan?

Selain kerangka waktu, ada tiga gejala utama depresi yang perlu diperhatikan. Gejala pertama telah disebutkan diatas, yaitu rasa sedih dan murung.

Gejala utama depresi yang kedua adalah kehilangan minat dan semangat menurun. Coba perhatikan, apakah Sobat Pintar kehilangan minat untuk belajar, bersenang-senang dengan kawan-kawan, mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah, dan hampir semua hal lain?

Tak ada semangat untuk melakukan apapun, merasa sia-sia melakukannya, bisa menjadi gejala utama depresi. Tak sampai disitu, Sobat. Perasaan-perasaan negatif tersebut didukung oleh keluhan fisik – lebih tepatnya, merasa mudah lelah dan energi terasa menurun.

Now, doesn't it seem impossible that young students feel easily exhausted and have no energy left to do anything? Namun tak jarang, meskipun tiga gejala utama diatas sudah dirasa, mudah saja kita mengabaikannya.

 

Apa Gejala-Gejala Depresi yang Lain?

"Nggak mungkin aku depresi," bisa jadi merupakan salah satu penyangkalan yang kita lakukan. It's natural that we deny anything we don't like. But in most cases, denial is just another stage we'll pass by.

Begitu fase pengingkaran tersebut terlewat, pada akhirnya kita akan dapat lebih mudah menerima kenyataan yang kita hadapi. Even though the word depression doesn't come straight away, you may want to pay attention to the following symptoms:

- Rasa percaya diri yang menurun

- Menjadi pesimis pada segala hal

- Merasa putus asa, tak punya harapan, tidak berharga

- Gangguan tidur, terutama dimalam hari

- Selera makan hilang, atau justru menjadi berlebih

- Perhatian atau konsentrasi berkurang, khususnya ketika belajar

- Memiliki ide atau bahkan melakukan percobaan untuk bunuh diri

- Berhenti melakukan hobi atau hal-hal yang menyenangkan

 

Dengerin Podcast tentang Burnout, Siapa yang Harus Peduli: Anak atau Ortu?

Take your time to weigh your situation. Pada beberapa kasus, depresi bisa diatasi sendiri meskipun tak mudah. Namun bila banyak gejala diatas telah dirasakan, cegah depresi memburuk dengan melakukan konseling bersama Konselor Pintar.

520

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
1 Comment
hai kak ..saya santi susanti saya sudah hampir 3 tahun lebihan sakit .gejalanya seperti depresi yang diatas ituh . sampai skr masih suka begitu .bagaimana cara mengatasi nya ??
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog