APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Depresi – Tak Terlihat tapi Nyata

Gaya Hidup

photo credit Shutterstock

Pernah terpikir mau bunuh diri? Ugh, kok serem! Eh, enggak juga, lho. Justru pertanyaan ini harus kamu jawab dengan jujur karena bisa menjadi salah satu indikasi depresi. Banyak orang, termasuk pelajar dan mahasiswa, yang tak menyadari saat dirinya mengalami depresi. Setidaknya, depresi itu nyata ketika kamu pernah terpikir ingin bunuh diri.

 

Masalah Pelajar di Dunia

Menurut American Psychological Association, terdapat lebih dari 1000 kasus bunuh diri mahasiswa di Amerika setiap tahun. Sementara itu, BBC dan CNN melaporkan pada akhir 2018, tingkat bunuh diri pelajar di Jepang mencapai titik tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Tren bunuh diri pelajar Jepang ini bukan hal yang baru lagi, kan? Emang udah terkenal sih, ketatnya kompetisi pelajar di Jepang – dan Korea Selatan juga, kabarnya.

Bagaimana di Indonesia? It's an ugly truth, tapiberita tentang bunuh diri pelajar dan mahasiswa di Indonesia juga menghiasai pemberitaan meskipun tak sekerap di Jepang.

 

Depresi Dikalangan Pelajar dan Mahasiswa

Salah satu periode yang rentan membuat pelajar dan mahasiswa mengalami masa-masa sulit adalah saat transisi dari SMA ke perguruan tinggi – menurut sebuah penelitian di Columbia University. Euforia mahasiswa baru ini, dilaporkan oleh Journal of Abnormal Psychology, terjadi di berbagai negara, termasuk Inggris, Spanyol, Afrika Selatan, Irlandia Utara, Meksiko, Jerman, Belgia, dan Australia.

Dikalangan mahasiswa sendiri, depresi sering disebabkan oleh tekanan untuk sukses dibidang akademik – terutama skripsi. Hayo, siapa yang lagi ngerjain skripsi? Pasti tahu rasanya.

Selain akademik, media sosial juga turut memperburuk kesehatan mental pelajar dan mahasiswa sekarang ini, lho. Berbagai penelitian tentang kesehatan mental mahasiswa menunjukkan bahwa dalam 23 tahun terakhir, tingkat depresi meningkat dari angka 10% ke 40%.

 

Mengenali Tanda-Tanda Depresi

Memang hampir tak mungkin mengakui bahwa saat ini, misalnya, kamu sedang mengalami depresi. Iyalah, seseorang yang depresi sudah terlalu sibuk dengan depresinya sampai-sampai tak dapat mengenali apa yang dirasakannya. Tapi saat kamu merasa malas sepanjang waktu, tak ada semangat belajar, merasa hampa, mudah tersinggung, merasa dijauhi teman-temanmu, mudah marah tanpa sebab jelas, sulit berkonsentrasi mengerjakan apapun, kehilangan minat pada semua hal, merasa sedih berkelanjutan, bahkan menentang guru hanya karena kepengen aja, sebaiknya segera menemui guru BP/ BK.

Jika nafsu makanmu turun drastis, misalnya berat badanmu turun sampai 3 kilogram dalam waktu sebulan saja, jangan keburu hepi. Penurunan nafsu makan, seiring dengan semua gejala diatas, bisa jadi merupakan tanda-tanda depresi.

Kabar buruknya, secara umum, pelajar putri atau mahasiswi dua kali lebih rentan mengalami depresi daripada pelajar putra atau mahasiswa. Ups, bukan bermaksud sexist, lho ya! Tapi ini berarti, pelajar putri dan mahasiswi perlu kesadaran diri yang lebih tinggi dalam mendeteksi dan memahami kondisi mentalnya.

 

Dampak Depresi bagi Pelajar dan Mahasiswa

Seseorang yang mengalami depresi akan mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsinya sehari-hari. Bagi pelajar dan mahasiswa, fungsi utama tersebut adalah belajar – baik di sekolah maupun di kampus.

Saat depresi, kemampuan untuk menimbang dan membuat keputusan sangat terganggu. Oleh karenanya, seseorang yang mengalami depresi dapat menyalahgunakan obat-obatan terlarang – kamu sudah paham kan, kemana ujungnya?

 

Dengerin Podcast tentang Burnout, Siapa yang Harus Peduli: Anak atau Ortu?

Seandainya saja gejala-gelaja tersebut terjadi padamu, menemui tenaga profesional, baik psikolog maupun psikiater, dapat membantumu melewati masa-masa suram yang bernama depresi ini. Jangan takut atau ragu karena masalah kesehatan mental yang satu ini memang perlu ditangani secara profesional. Psikiater dapat melakukan pendekatan biopsikososial yang meliputi psikoterapi individu, psikoterapi bersama keluarga, psikoedukasi, bahkan pemberian obat antidepresan.

Selain menemui tenaga profesional, penanggulangan depresi pada pelajar dan mahasiswa memerlukan keterlibatan keluarga, khususnya orang tua. Tapi yang terpenting adalah dirimu sendiri: pikiran positif terhadap diri sendiri dan lingkungan.

790

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
aku adasih ciri ciri nya ,tapi ada juga nggak apa aq itu stres?
00
aku adasih ciri ciri nya ,tapi ada juga nggak apa aq itu stres?
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog