APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Dunia Belum Berakhir: Saat Terlanjur Kuliah Dijurusan yang Terasa Salah

Tips Kuliah Mahasiswa

photo via www.firstsun.com

Oke, kamu sudah salah jurusan – that's a fact. Another fact is... kuliah udah mau kelar, alias kamu sekarangsedang disemester-semester akhir. Bukan cuma nanggung lagi kalau mau pindah jurusan, tapi udah telat keles! Jadi gimana ngakalinnya situasi 'terlanjur basah' seperti ini?

 

Lanjutkan... Maju Terus Pantang Mundur

First thing first, yang harus kamu lakukan ya kelarin dulu kuliahmu. Tuntaskan skripsimu dengan nilai minimal B, kemudian lulus dengan IPK minimal mendekati 3,00.

Target ini bukan nggak mungkin, kok. Tapi kan, kamu udah eneg sama bidang ini, ngapain juga masih menjaga prestasi minimal? Karena eh, karena kamu akan berucap "Untung lulus dengan IPK ini," kelak dikemudian hari.

 

Bekerja pada Bidang yang Sama Bukan Pilihan Buruk

Dengan tingginya angkatan kerja setiap tahun (mencapai 2 jutaan), memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan passionmu adalah sesuatu yang amat sangat patut disyukuri. Tapi bagaimana kalau ternyata bintang keberuntungan belum berpihak padamu?

Bukan tidak mungkin, peluang kerja yang tersedia adalah yang linear dengan latarbelakang pendidikanmu – iya, kuliah yang udah mati-matian kamu selesaikan dengan sisa-sisa remah niat dan semangat itu. Apa kamu akan mengabaikan peluang yang datang?

Membatasi diri pada suka atau tidak suka hanya akan menghambat langkahmu kedepannya – terutama saat kamu tak punya terlalu banyak pilihan dan harus mandiri, misalnya. Saat inilah IPK yang tak terlalu buruk akan sangat membantu mempermudah hidupmu.

Jika kamu tipe orang yang cukup logis dan mampu meluluhkan passionmu untuk berjalan sesuai realita, setidaknya kamu punya bekal pendidikan yang cukup untuk bekerja. Bertahan atau beralih bidang dikemudian hari adalah keputusan yang bisa diambil sesuai dengan keadaanmu nanti.

 

Berpindah Kelain Hati, ups, Kebidang Lain yang Sesuai dengan Passion

Sebaliknya, jika kamu orang yang nggak bisa kalau nggak pakai hati dalam ngelakuin segala sesuatunya, bekerja pada bidang yang emang nggak bikin kamu jatuh cinta tentu menjadi siksaan tersendiri – meski kamu punya ijazah yang legit dan IPK cum laude sekalipun. Tapi tentunya, pertimbangkan keadaan finansialmu karena pada usia lulus kuliah, kamu tak ingin jadi seorang dewasa yang membebani orangtua, kan?

Tapi tak lantas kamu seenaknya keluar masuk, berpindah-pindah bidang pekerjaan sampai ada yang klik dihati, lho. Berganti bidang bukan ajang coba-coba, jadi temukan dulu passionmu baru kemudian putuskan untuk switch atau tidak.

Berganti bidang akan lebih mudah dilakukan diranah sosial dan humaniora. Artinya, hal ini akan lebih sulit dilakukan dalam ranah sains dan teknologi. Coba bayangkan sulitnya bila kamu kuliah Akuntansi trus ingin kerja dibidang computer software development – walaupun bukan berarti keadaannya akan lebih mudah kalau dibalik, ya! Tapi memang akan lebih mudah kalau kamu kuliah Manajemen kemudian bekerja dibidang jurnalistik, misalnya.

Yang terpenting, dalam acara perpindahan bidang ini, kamu perlu terus mengasah soft skill, memperluas network kerja, serta terus belajar hal-hal baru untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan. Bila perlu, kamu bisa sekolah lagi pada program master – tentunya, kali ini dibidang yang sesuai dengan passion dan pekerjaanmu.

 

Berpindah kelain bidang bukan berarti kamu mudah galau atau sulit menentukan sikap. Adakalanya seseorang terlambat mengenali minat, bakat, dan kemampuannya karena satu dan lain hal – dan itu wajar. Justru pada saat memutuskan untuk bekerja pada bidang baru yang belum pernah kamu kenal, itulah saat yang menentukan apakah kamu berani keluar dari zona nyamanmu dan dapatkah kamu beradaptasi? Setelah melewati fase ini, kamu akan mulai dapat melihat 'cahaya terang' – salah satunya, bertambah teman!

140

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog