APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Fakultas Kedokteran Hewan – Jangan Pilih Ini Bila Kamu Tak Cukup Tangguh

Cari tahu lebih banyak tentang perkuliahan calon dokter hewan.

photo via arrowheadvma.org/

Kamu punya hewan kesayangan di rumah? Pernahkah terlintas keinginan untuk menjadi seorang dokter hewan bila melihat hewan-hewan lucu kesayanganmu? Atau kamu memang seorang penyayang fauna dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan? Tapi sebenarnya kamu udah tahu belum seperti apa kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan?

 

Kuliah yang Langka


Photo by Werzk Luuuuuuu on Unsplash

Fakultas Kedokteran Hewan hanya ada di 11 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, jadi kamu boleh merasa istimewa bila nantinya kuliah di salah satunya. Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Udayana memiliki Fakultas Kedokteran Hewan dengan akreditasi A. Diikuti oleh Universitas Hasanuddin, Universitas Syah Kuala, dan Universitas Brawijaya pada urutan berikutnya, kemudian Universitas Nusa Cendana dan Universitas Kusuma Wijaya Surabaya berakreditasi C. Universitas Padjadjaran adalah yang paling bungsu, dengan Fakultas Kedokteran Hewan berusia paling muda dibanding 10 seniornya.

Uniknya lagi, bila fakultas-fakultas lain, seperti Fakultas Teknik atau Fakultas Humaniora, terdiri dari beberapa bidang ilmu yang berbeda, Fakultas Kedokteran Hewan hanya mencakup satu bidang ilmu saja. Misalnya, di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada terdiri dari Jurusan atau Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan, Pendidikan Profesi Dokter Hewan, S2 Sain Veteriner, dan S3 Ilmu Sain Veteriner. Bahkan juga berbeda dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, misalnya, yang mencakup Psikiatri, Ilmu Kesehatan Anak, Pendidikan Bidan, dan lain-lain.

 

Pahit Manisnya Perjalanan Menjadi Seorang Dokter Hewan


Photo by FLOUFFY on Unsplash

Keistimewaan Fakultas Kedokteran Hewan di atas berarti kamu akan belajar tentang banyak hal. Kamu akan belajar anatomi hewan, histologi, mikrobiologi, embriologi, ilmu bedah, fisiologi, pakan ternak, ilmu perilaku hewan, dan masih banyak lagi. Dan tak hanya hewan-hewan lucu yang bisa dipelihara di rumah atau dikembangbiakkan seperti sapi atau ayam, ya – kamu juga akan berurusan dengan ikan, hewan eksotik, hingga hewan liar.

Adalah kesalahan yang cukup fatal bila kamu menduga kuliah kedokteran hewan akan membuatmu bekerja di ruang yang bersih. Sebaliknya, kamu harus terlatih untuk akrab dengan tempat tinggal semua jenis hewan. Nah, apakah kamu bisa melakukannya, Sobat Pintar? Kamu bisa cek kesanggupanmu melalui Minat Pintar.

tes bakat minat jurusan kuliahSetelah begitu banyak dan beragamnya ilmu yang harus dipelajari, kamu tak serta merta menjadi seorang Dokter Hewan. Jangan terkejut bila jumlah SKS setiap semester di Fakultas Kedokteran Hewan ini lebih banyak dibanding jurusan-jurusan lain. Kamu akan berkutat dengan perkuliahan, tugas, laporan, dan praktikum yang menyita waktu hingga akhir pekan selama sekitar empat tahun, bila lancar, untuk kemudian menjadi seorang Sarjana Kedokteran Hewan (S.K.H.). Setelah menyelesaikan program Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan selama kurang lebih dua tahun, baru kamu dapat meraih gelar dokter hewan (drh.).

 

Perjuangan yang Terbayar Manis


Photo by Kristine Wook on Unsplash

Setelah perjuangan meraih gelar drh. selesai, berbagai pilihan profesi terbuka lebar untukmu. Kita membutuhkan 20.000 Dokter Hewan pada tahun 2020. Disisi lain, kesepuluh Fakultas Kedokteran Hewan yang sudah ada selama ini baru meluluskan sekitar 500 Dokter Hewan saja setiap tahun.

Sementara itu, lapangan pekerjaan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan masih sangat melimpah. Kamu bisa bekerja di Departemen Pertanian, Kehutanan, Kesehatan, Karantina Hewan, Perikanan dan Kelautan, hingga di Bank ataupun TNI-Polri. Bila kamu lebih suka bekerja di sektor swasta, breeding farm, peternakan ternak perah dan potong, peternakan unggas, industri pengolahan hasil ternak, breeding hewan kesayangan, atau pabrik pakan ternak dan obat-obatan juga membutuhkan keahlian S.K.H. dan drh. Kamu juga masih bisa membuka praktek mandiri sebagai seorang dokter hewan.

Tak harus menjadi seorang dokter hewan atau veterinarian, kamu juga bisa menjadi seorang ahli epidemiologi, ahli peternakan dan pengembangbiakan hewan, peneliti hewan, teknisi dan ahli teknologi kedokteran hewan, ahli ilmu hewan dan satwa liar, pengajar bidang kesehatan, dosen spesialis kesehatan, penyuluh kesehatan (health educators), bahkan kamu juga bisa menjadi seorang dokter umum (general practitioners).

Apakah kamu bercita-cita untuk mengabdi di sebuah lembaga konservasi satwa liar? Rajutlah langkahmu dengan menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Hewan.

30

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog