APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Hilangkan Kegalauanmu Magang, Lihat 6 Tips Ini

Tips Magang

photo via www.eurodiaconia.org

Magang telah tiba! Magang telah tiba! Hore! Hore!

Antusiasme magang emang nggak seheboh liburan, sih. Malah aneh kalau kamu merayakan magang pake nyanyi lagu Libur Tlah Tiba gitu. Tapi magang memang diwajibkan pada beberapa SMK dan jurusan kuliah. Bahkan, buat kamu yang rajin pingin segera mengaplikasikan ilmu didunia kerja, magangpun dilakoni atas inisiatif sendiri. Nah, udah tahu apa saja yang perlu diperhatikan untuk memilih tempat magang yang tepat? Yuk, simak tipsnya berikut ini.

 

1. Pahami Apa Tujuanmu Magang

Ngapain sih kamu musti magang? Sekedar memenuhi persyaratan akademik? Emang pingin incip-incip rasanya kerja? Pingin belajar dan membangun networking? Atau, kamu pengen nyari duit?

Sadar atau enggak, tujuanmu magang akan mengarahkanmu pada pilihan tempat magang. Misalnya orientasimu adalah penghasilan, tentu kamu akan cenderung memilih tempat magang yang memberi uang saku. Kriteria lain? Ah, itu bisa belakangan.

 

2. Sesuaikan dengan Latar Belakang Pendidikan

Memang rasa-rasanya nyaris nggak mungkin, kalau kamu anak Teknik Informatika tapi magangnya dibagian Marketing. Ya tapi siapa tahu? Ada saja hal-hal 'ajaib' didunia kerja yang berada diluar perkiraanmu.

Tapi demi kemaslahatanmu sendiri, usahakan mendapat magang yang sesuai dengan latar belakang pendidikanmu. Dengan begitu, kamu bisa mendalami dan mengaplikasikan ilmu yang selama ini sudah kamu peroleh. Plus, siapa tahu kamu bisa dapat inspirasi untuk penelitian, tugas akhir, ataupun skripsi.

 

3. Pilih Lokasi yang Menguntungkan

Bila memungkinkan, pertimbangkan biaya dari tempat tinggalmu ke lokasi magang. Berapa lama perjalanan dan bagaimana situasi perjalanannya juga layak diperhitungkan.

Beda lagi keadannya bila kamu tak punya pilihan dan harus magang atau melakukan penelitian ke hutan di Sumatera atau Kalimantan, misalnya. Tapi selama memungkinkan, tak ada salahnya mempertimbangkan lokasi magang yang tak mempersulit hidupmu, bukan?

 

4. Mengembangkan Relasi Kerja

Duit memang penting, tapi membangun dan menjalin relasi kerja lebih penting lagi untuk jangka panjang. Bila kamu lebih fokus pada networking ini, paid atau unpaid internship takkan jadi soal besar buatmu.

Mau tau apa saja keuntungan memilih networking dibanding uang saku? Pertama, pengalaman magang di suatu perusahaan yang muncul di resume atau CV akan memberimu nilai lebih. Malahan, jika melamar kerja di tempat yang sama, kamu bisa memiliki peluang lebih besar untuk diterima. Kedua, kamu bisa bertemu dengan orang-orang profesional dibidangnya, mendapatkan saran-saran karir dari orang yang lebih berpengalaman, bahkan mungkin bisa mendapat referensi atau informasi lowongan kerja. Kamu hanya perlu bersikap aktif dan kooperatif selama magang – nggak sulit, kan?

 

5. Cari Pengalaman Kerja

Mau tak mau, kamu harus membuka mata pada kenyataan magang di Indonesia yang berbeda dari program internship di luar negeri. Sering-seringlah bertanya pada senior, kakak kelas, atau kakak angkatan tentang tempat-tempat magang mereka. Jangan sampai kamu terlanjur magang di tempat yang nggak ngasih pengalaman kerja apapun buatmu.

Mendata dokumen, fotokopi, bahkan bersih-bersih itu bukan pekerjaan rutin anak magang. Bekerja sama dan ringan tangan dengan rekan kerja itu wajib, tapi tetap saja ada batasan yang semestinya diperhatikan oleh pihak perusahaan maupun kamu sendiri sebagai anak magangnya.

 

6. Perhatikan Durasi Magangnya

Beruntunglah kamu bila berkesempatan magang pada perusahaan yang profesional, yang memperlakukan tenaga magang sesuai pada porsinya. Perusahaan semacam ini biasanya juga dapat bersikap profesional pada kontrak magang, terutama tentang berapa lama program magang dijalankan. Jadwal yang tepat dapat membantumu merencanakan kegiatan akademikmu dengan lancar, apalagi bila kamu juga harus mengerjakan tugas akhir atau skripsi.

Jika kamu mendapat kesempatan untuk magang ke luar negeri, persiapkan untuk mengulur jadwal kelulusan lebih lama. Program internship di luar negeri biasanya memerlukan waktu tiga sampai enam bulan – paling cepat. Konsekuensinya, kelulusanmu bisa mundur satu sampai dua semester. Lantas kenapa opsi magang ini masih layak masuk pertimbangan? Karena banyaknya pengalaman yang dapat kamu peroleh, seperti etos kerja, lingkungan kerja, rekan kerja, ataupun suasana kerja yang tentu tak sama dengan di dalam negeri. Belum lagi kalau kamu dapat paid internship. Oke gak, tuh?

 

Menurut lembaga non-profit Amerika National Association of Colleges and Employers (NACE), ada 61% mahasiswa yang mengikuti program magang saat kuliah dan 52% dari seluruh mahasiswa magang tersebut sudah mendapat tawaran kerja sebelum lulus kuliah. Nah, masak kamu masih banyak pikir-pikir untuk magang?

100

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog