APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Kenapa Harus Bersikap Lebih Spontan? Ini 5 Alasannya

Bersikap lebih spontan dapat membawa dampak yang baik dalam beberapa hal.

Kenapa Harus Bersikap Lebih Spontan? Ini Alasannya, image via suzannawright.wordpress.com

Do you call yourself a spontaneous person? Misalnya, "Eh, bakal seru nih kalau hari ini bolos sekolah." Well, no – we're discussing the positive kind of spontaneity.

Spontan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti melakukan sesuatu karena dorongan hati – tanpa perencanaan, tanpa pemikiran, tanpa pengaruh orang lain. So, is it bad or good? Sikap spontan bisa menjadi baik atau buruk, tergantung situasinya.

Bila mengacu pada rencana bolos sekolah seperti contoh diatas, tentu sikap spontan yang demikian tidak bisa dikatakan baik. Akan tetapi, bila Sobat Pintar spontan menolong orang, misalnya, tentu spontanitas seperti ini baik. Lantas, kenapa dan bagaimana spontanitas berdampak positif bagi kita?

 

1. Melatih Menjadi Lebih Berani

Planners plan, of course. Namun ada kalanya apa yang telah kita rencanakan dengan sangat detail ternyata berjalan tak tak sesuai harapan. When it happens, planners do get stressed.

Sebaliknya, orang-orang yang lebih suka melakukan sesuatu tanpa rencana biasanya tak terlalu dipusingkan dengan hasil – bagaimanapun keadaannya. Mereka lebih mampu menikmati segala situasi tanpa rasa khawatir berlebihan, sehingga tidak mudah stres. And yes, they are risk takers who aren't anxious about leaving their comfort zone.

Tapi jangan terapkan ini ketika berkaitan dengan masa depan ya, Sobat. Dalam hal memilih jurusan kuliah, misalnya, perlu perencanaan yang baik dengan menguji bakat minatmu pada Minat Pintar. Demikian pula pada hal-hal besar dan penting yang lain, sudah sewajarnya bila kita memiliki rencana.

 

2. Mengasah dan Meningkatkan Kreativitas

Menghasilkan ide itu sendiri secara tiba-tiba merupakan wujud dari kreativitas. Bukankah orang-orang yang kreatif selalu saja memiliki ide, khususnya pada saat-saat tak terduga? Spontaneous people almost always think and act creatively. Dengan kata lain, spontanitas berkaitan erat dengan kreativitas seseorang.

If you happen to be the same type of person, use your spontaneity and creativity wisely and responsibly. Gali terus sisi kelebihanmu ini dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan.

 

3. Membuatmu Merasa Lebih Bahagia

You don't have to worry about anything – there's no plan to worry, anyway. Dibanding si perencana, kelebihan orang yang spontan adalah bebas dari rasa letih membuat perencanaan dan kemudian mencermati bagaimana rencana tersebut berjalan. As a spontaneous person, you're free of such kind of anxiety.

Selain itu, orang-orang yang spontan cenderung lebih mudah merasa bahagia. Bagaimana tidak? Selain tak perlu mengkhawatirkan rencana, permasalahan yang tibat-tiba muncul pun dapat diatasi berkat kreativitasnya.

Kreativitas mereka yang berjiwa spontan mampu membuat keadaan yang buruk sekalipun tetap menarik dan dapat dinikmati. Bagi mereka, ada kesenangan yang muncul tanpa rencana ditengah padatnya kegiatan sehari-hari yang melelahkan. Jadi, tak ada alasan untuk tak bahagia, bukan?

 

4. Menjadi Sosok yang Apa Adanya

Tanpa perencanaan, seorang yang spontan muncul sebagai sosok yang apa adanya, tak banyak dibuat-buat. Okay, it's a logical consequences, but then, what?

Spontaneity is all about action. In other words, spontaneous people are doers – they take actions, brave risk takers as it was mentioned earlier. Orang-orang yang lebih sigap dalam bertindak tentu membawa dampak yang positif bagi sekitarnya – tak perlu lama-lama berencana, eksekusi saja!

Bukankah kita juga lebih nyaman bersama teman yang jujur menjadi diri sendiri dan tak suka berpura-pura? Bersamanya, Sobat akan jauh-jauh dari rasa bosan. Begitulah, orang yang spontan bisa menjadi teman yang menyenangkan dan berharga.

 

5. Menempamu Menjadi Sosok yang Fleksibel

Karena tak ada rencana pasti sedari awal, otomatis kita harus mampu menyesuaikan dengan berbagai kemungkinan yang akan datang. Dan untuk itu, dibutuhkan sikap fleksibel dalam menghadapi setiap keadaan, hambatan, dan tantangan.

Tapi perlu dicatat, jangan menerapkan ini pada semua hal ya, Sobat. Misalnya, Sobat memilih kuliah Akuntansi karena jurusan ini banyak dipilih oleh teman-teman yang lain. "Kalau nggak cocok entar pindah jurusan aja, deh" – no, it's so wrong to do that.

Dan ternyata, Sobat mengalami kesulitan selama kuliah karena pada dasarnya tidak menyukai hitungan dan terbilang kurang teliti, misalnya. Dalam hal ini, cukup sulit untuk menerapkan sikap fleksibel, bukan?

 

All in all, it's neither completely bad nor good to be a planner a spontaneous person. Most of the time, we behave according to our nature. Some of us are more logical, one of strong characteristics of a planner, while some others are more instinctive the way spontaneous people do.

Dan biasanya, rencana dan spontanitas tidak bersifat mutlak. Ada orang-orang yang lebih terencana, ada pula mereka yang cenderung bersikap spontan. Bagaimana denganmu, Sobat?

0
150

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog