APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Kenapa Hati-Hati Memilih Jurusan Kuliah? Ini 3 Alasannya

Pemilihan jurusan kuliah yang tepat dapat dilakukan dengan memilah faktor penting untuk dipertimbangkan.

Kenapa Hati-Hati Memilih Jurusan Kuliah? Ini Alasannya, image credit Winnie Chen

Disadari atau tidak, faktor eksternal punya pengaruh yang tak bisa diabaikan atas setiap keputusan yang kita ambil. Termasuk pula, ketika kita memutuskan untuk memilih jurusan tertentu pada jenjang pendidikan tinggi.

Adakalanya prestis jurusan dan kampus mempengaruhi pertimbangan kita. Adakalanya, opini kerabat atau cita-cita teman karib mengarahkan kita untuk memilih bidang ilmu yang sebenarnya kurang sesuai bagi diri kita pribadi. Tapi sebenarnya kenapa kita perlu mempertimbangkan masak-masak pilihan kuliah, sih?

 

1. Karena Bidang Keilmuan yang Akan Kita Dalami Berarti Komitmen Seumur Hidup

Okay, it's not always the case. Tapi pada umumnya, dan idealnya, apa yang kita pelajari dibangku kuliah akan kita gunakan disepanjang sisa umur kita.

Misalnya, kita memilih untuk kuliah Pendidikan Dokter. Besar kemungkinan profesi kita nanti setelah lulus kuliah adalah menjadi dokter. Perkara kuliah spesialisasi lagi dikemudian hari, tentu mempengaruhi apa persisnya pekerjaan kita – sebagai dokter spesialis atau dosen, misalnya. Akan tetapi, pastinya yang dikerjakan takkan jauh-jauh dari bidang kesehatan.

Nah, bayangkan bila ternyata kita tak menyukai seluk-beluk kesehatan. Baik bekerja sebagai dokter maupun dosen, kita takkan melakukannya dengan hati ringan – unless, of course, you ignore what you feel.

Disisi lain, kuliah memerlukan biaya yang tak sedikit – apalagi beberapa jurusan, termasuk Pendidikan Dokter, juga memerlukan alokasi tenaga dan waktu yang tak main-main. Sayang sekali bila seluruhnya dicurahkan untuk sesuatu yang kemudian dikerjakan hanya dengan setengah hati, bukan?

 

2. Karena Bila Melakukan Sesuatu Atas Dasar Suka, Kita Akan Memberikan yang Terbaik

Let's say, you've always been the brightest student ever since elementary school. Prestasi akademis tak pernah mengecewakan, selalu diatas rata-rata – bahkan terbaik di sekolah. Bukan hal yang sulit untuk mengikuti seleksi masuk Fakultas Kedokteran di PTN manapun. But then, do you have a fervent interest in health study?

Mampu kuliah kedokteran tak sama dengan minat kuliah kedokteran – demikian juga dengan jurusan-jurusan kuliah yang lain. Berapa banyak orang yang saat ini bekerja karena kemampuan semata, tapi tak dapat benar-benar menikmati pekerjaannya? Padahal, sebagian besar waktu kita habiskan untuk bekerja.

Selain itu, saat melakukan sesuatu yang benar-benar menjadi minat, kita akan mengerjakannya dengan sepenuh hati – sebaik mungkin. Sebagai mahasiswa kedokteran, misalnya, kita tabah menjalani koas berjam-jam di rumah sakit dengan segala tantangannya. Sebagai dokter kelak, kita dapat menemui setiap pasien dengan semangat menolong yang tulus.

 

3. Karena Masing-Masing Kita Memiliki Kekuatan dan Keunikan yang Berbeda

Sampai dibangku SMA, dapatkah Sobat memetakan diri sendiri, matapelajaran apa yang dapat dipelajari dengan menyenangkan tanpa perlu bersusah payah? Pada umumnya, kita bisa membedakan antara materi-materi hafalan dan hitungan.

Nah, bila direnungkan kembali, Sobat merasa lebih enjoy belajar materi-materi hafalan atau hitungan? Mana dari keduanya yang terasa lebih mudah untuk dipelajari?

Dari situ kita dapat memperkirakan kekuatan atau kemampuan diri sendiri. Pertimbangan pemilihan jurusan kuliah dapat merujuk pada bidang yang lebih mudah kita kuasai tersebut: misalnya, hafalan pada jurusan-jurusan kesehatan, sedangkan hitungan pada Matematika, Akuntansi, dan lain-lain.

Tentunya, cara ini tidak dapat menjadi acuan mutlak karena masing-masing bidang ilmu tidak memerlukan satu kemampuan semata. Disinilah Tes Kemampuan dibutuhkan agar kita dapat memetakan dimana kekuatan dan potensi diri dengan lebih baik lagi.

 

Dengerin Podcast tentang Dilema Milih Jurusan

Karakter juga merupakan faktor lain yang tak dapat diabaikan saat memilih jurusan kuliah. Misalnya, seorang dokter yang cenderung ekstrovert takkan merasa sangat kelelahan bila harus bertemu pasien dari pagi hingga malam hari. Akan tetapi, barangkali ia mengalami kesulitan ketika harus belajar mandiri selama kuliah.

Tentunya, rentangan atau kadar ekstrovert dan introvert tiap orang berbeda. Maka dari itu, pertimbangan pribadi seperti ini jangan sampai terabaikan dalam memilih jurusan kuliah hanya karena faktor eksternal seperti anjuran kerabat, desakan teman, dan lain-lain.

340

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog