APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Masuk SMA atau SMK? Jawab 3 Pertanyaan Penting Ini

Ketahui apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih masuk SMA atau SMK.

masuk sma atau smk, photo by Polina Tankilevitch on Pexels

Sebenarnya lebih baik SMA atau SMK, sih? Pertanyaan seperti ini terkadang muncul di kepala – iya nggak, sih? Bahkan, boleh jadi kita-kita yang sudah di SMA berpikir kayaknya Sekolah Menengah Kejuruan lebih baik, deh. Sebaliknya, sebagian kita yang sudah ada di SMK justru mengira Sekolah Menengah Atas mungkin pilihan yang lebih tepat.

Jadi sebenarnya bagaimana, nih? Secara umum ada empat perbedaan SMA dan SMK. Tapi kalau Sobat Pintar penasaran apakah sebaiknya pilih SMA atau SMK, coba jawab tiga pertanyaan berikut ini.

 

1. Di Manakah Kemampuan, Minat, dan Bakatmu?

lebih baik sma atau smk

Photo by Skitterphoto on Pixabay

Eits, jangan bilang ada di kolong tempat tidur, ya! Jawaban dari pertanyaan di atas bakal menentukan apakah sebaiknya Sobat masuk SMA atau SMK. Lah, kok bisa begitu?

Begini, Sobat. Memilih sekolah menengah tingkat atas itu sebenarnya sama seperti ketika memilih banyak hal lain, yaitu kembali pada diri masing-masing. Sederhananya, kalau Sobat suka mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan, Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah bakal menjadi pilihan yang menyenangkan. Sedangkan jika cara belajarmu adalah dengan berpraktik secara langsung melakukan sesuatu, Sekolah Menengah Kejuruan bakal terasa seru dan menantang.

Perbedaan mendasar tentang teori dan praktik ini disebabkan oleh perbedaan kurikulum SMA dan SMK. Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya menetapkan praktik lapangan sebesar 60-70% dan teori sebanyak 30-40%. Bahkan, siswa SMK juga menghadapi ujian praktik yang dikenal dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebelum lulus sekolah.

Itulah sebabnya, memilih jurusan atau bidang keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan masa-masak, harus benar-benar sesuai dengan minat dan bakat. Kebayang nggak, kalau Sobat harus praktik coding padahal lebih suka membuat desain gaun?

Kalau di Sekolah Menengah Atas, penjurusan atau peminatannya ada tiga, yaitu IPA/MIA, IPS/IIS, dan Bahasa/IBB. Dari ketiga kelas ini, IPA dan IPS paling sering di-battle-kan. Salah satu sebabnya ialah karena jurusan-jurusan tertentu, seperti Pendidikan Dokter, hanya dapat dipilih oleh anak IPA saat seleksi masuk kuliah.

Materi pelajaran di Sekolah Menengah Atas pun secara umum lebih menitikberatkan teori. Bahkan, materi-materi yang dipelajari dapat membantumu menyiapkan diri menghadapi seleksi masuk kuliah, terutama di perguruan tinggi negeri. Itulah sebabnya anak SMK harus berjuang lebih keras ketika bersaing dengan anak SMA untuk masuk kuliah.

 

2. Ke Mana Tujuanmu?

pilih sma atau smk

Photo by josealbafotos on Pixabay

Jangan bilang ke hati doi, ya! Tujuan yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan long-term goal pendidikanmu. Apakah Sobat ingin kuliah? Kalau jawabanmu iya, maka Sekolah Menengah Atas menjadi pilihan yang lebih baik. Kalau begitu, apakah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan tidak bisa kuliah?

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan boleh-boleh saja kuliah kok, Sobat. Hanya saja, seperti telah disebutkan di atas, karena pelajaran di sekolah tidak menyiapkanmu untuk mengikuti seleksi masuk kuliah, Sobat sendiri yang harus bisa bersiap secara mandiri. Namun selain SBMPTN, Sobat Pintar bisa mencoba jalur lain untuk kuliah, seperti SNMPTN, Seleksi Mandiri di PTN, atau Seleksi Mandiri di PTS.

Sobat Pintar juga masih bisa mengikuti seleksi masuk Politeknik dan Sekolah Vokasi. Program-program D3 dan D4 biasanya dapat memberimu pilihan jurusan kuliah yang linier dengan jurusanmu di Sekolah Menengah Kejuruan. Meskipun begitu, sebenarnya lulusan SMK memang disiapkan untuk bisa langsung diserap oleh dunia kerja. Dalam hal ini, lulusan SMK itu punya lebih banyak pilihan sih, Sobat.

Lantas bagaimana dengan Madrasah Aliyah? Jika mempelajari ilmu Agama Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadits, fiqih, aqidah dan akhlak, dan lain-lain, lebih utama buatmu, MA tentu menjadi pilihan yang lebih baik.

 

3. Bagaimana Kondisi Keuangan Keluargamu?

sekolah menengah atas

Photo by Michael Longmire on Unsplash

Nah, soal finansial ini harus didiskusikan dengan orang tua ya, Sobat. Secara umum, Sekolah Menengah Kejuruan membutuhkan lebih banyak biaya karena praktik-praktik yang harus dilakukan. Selain itu, beberapa kompetensi keahlian SMK seperti Teknik Otomasi Industri, Teknik Tenaga Listrik, Teknik Pembuatan Benang, Teknik Penyempurnaan Tekstil, Kimia Analisis, Teknik Mekatronika, dan lain-lain, harus ditempuh selama empat tahun.

Lama waktu belajar ini menjadi perbedaan SMA dan SMK yang cukup penting meskipun masa belajar empat tahun itu hanya pada jurusan SMK tertentu. Selisih satu tahun itu, bagi beberapa keluarga, sudah cukup menentukan dari sisi finansial.

 

Sampai sini, apakah Sobat sudah bisa membuat keputusan untuk pilih SMA atau SMK? Bila perlu, Sobat Pintar bisa menggunakan tes-tes Minat Pintar untuk mengetahui apakah masuk SMA atau SMK yang lebih cocok buatmu.

Ingat, pilihan itu selalu kembali pada diri kita masing-masing. Itulah sebabnya, sekedar mengetahui kelebihan dan kekurangan SMA dan SMK saja tak cukup karena belum tentu kelebihan atau kekurangan itu "klik" sama kita. Jadi, mending masuk SMA, SMK, atau MA, nih?

60

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog