APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Mau Kuliah di UI? Perhatikan dan Siapkan Ini

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

photo via chalkbeat.org

Siapa yang narget masuk Universitas Indonesia tahun ini? Udah tau kan, semua-muanya tentang seleksi penerimaan mahasiswa barunya? Tapi udah pada tau belum, kalau bulan depan udah mulai sibuk, lho. Nah, langsung cekidot aja deh, biar nggak kudet.

 

Siap-Siap Bulan Depan: Februari

Dari beberapa jalur masuk UI, per tanggal 4 Februari 2019 nanti mulai dibuka seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk SNMPTN serta Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB)/ Talentscouting. Sebagai bagian dari jalur masuk S1 Reguler UI, SNMPTN mendapat porsi 30% dibanding SBMPTN dan SIMAK. Sementara itu, PPKB mendapat kuota sebesar 50% dari keseluruhan penerimaan mahasiswa S1 melalui jalur Paralel dan 70% melalui jalur Vokasi. Jika kamu mengambil S1 Kelas Internasional, kuota mahasiswa baru dijalur PPKB adalah sebesar 40%.

Yang perlu diperhatikan adalah kamu yang ingin masuk UI melalui jalur SNMPTN. Pasalnya, sebelum tanggal 4 Februari tersebut, namamu harus sudah berada dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDDS). Pengisian dan verifikasi PDDS telah dimulai tanggal 4 Januari kemarin dan akan berakhir pada 25 Januari besok. Kalau sampai namamu tidak terdaftar di PDDS, kamu tidak akan bisa melanjutkan mendaftar SNMPTN UI. Sebaliknya, jika urusan PDDS lancar, kamu bisa mendaftar SNMPTN UI sampai tanggal 14 Februari 2019.

 

SBMPTN dan SIMAK UI: Sama-Sama Ada yang Baru

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, SBMPTN dilaksanakan dengan skema berbeda pada tahun ini. Jika mengambil jalur SBMPTN untuk masuk UI, maka kamu berurusan dulu dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Tesnya sendiri terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitifmu (pengetahuan umum dan penalaran) serta Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan selama kamu sekolah. Hasil tesmu nanti bisa digunakan untuk mendaftar ke UI mulai tanggal 1 Maret 2019.

Bagaimana dengan Seleksi Masuk (Simak) UI? Jalur ini tersedia buat kamu yang ingin masuk UI sebagai mahasiswa S1 Reguler, S1 Paralel, S1 Kelas Internasional, dan Vokasi. Pada jalur S1 Reguler, kuota yang kamu perebutkan sebesar 30% dibanding SNMPTN dan SBMPTN. Pada jalur S1 Paralel, kuota SIMAK sebesar 50% dan jika kamu mengambil jalur Vokasi UI, kuota mahasiswa baru disini sebesar 30% - kedua jalur ini berbagi dengan mahasiswa baru yang masuk melalui PPKB. Demikian pula dengan Kelas Internasional, calon mahasiswa melalui SIMAK dijalur ini sebesar 60% - jauh lebih besar dibanding kuota PPKB-nya.

Selain memperhatikan pergeseran kuota, kamu juga harus siap menulis esai jika memilih SIMAK untuk masuk UI tahun ini. Jadi, pada tanggal 21 Juli 2019 nanti, selain mengerjakan soal-soal ujian seperti Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi, Matematika IPA, Sosiologi, Geografi, Sejarah, dan Ekonomi (sesuai jurusanmu), kamu juga harus menulis esai dalam waktu 45 menit.

 

Esai: Bukan Hal Baru

Wait, jangan stres dulu! Menulis esai sebenarnya bukan hal baru bagi calon mahasiswa di berbagai negara di luar sana. Memang esai tersebut digunakan oleh pihak kampus sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menyeleksi calon mahasiswa. Melalui esai yang kamu tulis, UI sendiri ingin melihat nilai-nilai yang dianut, soft skills yang dimiliki, seberapa kuat motivasi untuk kuliah di UI, dan lain sebagainya.

Tak perlu risau dengan tambahan ujian baru ini. Kamu bisa menuliskan tentang pengalaman dan peran positifmu di lingkungan sekitar, ambisimu, minatmu, keahlian atau keterampilan lain yang dikuasai, atau pencapaian-pencapaianmu yang lain. Jangan lupa jelaskan alasanmu kenapa memilih untuk kuliah di UI: mungkin dari aspek lingkungan sosialnya, pengajarnya, kurikulumnya, lokasinya, atau yang lain. Usahakan untuk menuliskan esaimu dengan kesan penuh semangat, tapi jangan mengesampingkan tatabahasa yang baik.

 

Menulis bukan momok, hanya saja kita mungkin kurang terbiasa mengerjakannya disekolah. Kurang-kurangi menulis status alay, mulai perhatikan penggunaan tanda baca yang benar, tanya pada guru Bahasa Indonesia kapan menggunakan huruf kapital dan spasi, dan lain sebagainya. Masih ada waktu kok, untuk berlatih menulis esainya. Jangan sampai hanya gegara esai, impian masuk UI jadi terganjal, ya!

530

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog