APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Salah Jurusan Kuliah? Coba 7 Solusi Ini

Ada berbagai alternatif solusi untuk mengatasi persoalan salah jurusan kuliah.

Menjadi mahasiswa salah jurusan itu tak mudah, apalagi bila segala kegalauan itu sejauh 'perasaan' saja. Mau lanjut kuliah, ogah-ogahan. Mau berhenti kuliah, enggak tega sama orang tua yang telah menumpukan segala harap dengan biaya yang tak sedikit.

Merasa kuliah salah jurusan memang tak selalu kentara dari luar. Tampaknya kamu masih sehat, masih bisa pergi ke kampus, masih mengikuti ujian. Tetapi jika setiap hari ragamu berangkat ke kampus dan mengerjakan tugas, sementara hatimu ingin meninggalkan semua itu, depresi salah jurusan bisa menjadi kenyataan.

Jangan tunggu sampai itu terjadi, Sobat Pintar. Ada beragam kisah mahasiswa salah jurusan, namun kamu selalu bisa membuat kisahmu berakhir happy. Coba lihat alternatif berikut untuk mengatasi persoalan salah jurusan kuliah.

 

 1. Bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa yang Sesuai dengan Minatmu

apakah bisa pindah jurusan saat kuliah
Photo by Aditya Nara on Unsplash

Mungkin kamu memang salah jurusan, tetapi tak ada salahnya untuk terus melanjutkan kuliah pada jurusanmu sekarang sambil mengembangkan minatmu di Unit Kegiatan Mahasiswa kampus. Pilih UKM yang memang mewadahi passion atau minatmu tersebut.

Misalnya, kamu lagi kuliah Teknik Elektro karena titah orang tua, tapi sebenarnya kamu pengin kuliah Karawitan. Jangan patah hati karena merasa tidak kuliah di jurusan yang cocok. Kamu masih bisa mengikuti UKM Karawitan di kampusmu sekarang. It's a win/win solution – kamu bisa enjoy dan situasi di rumah tetap tenang, aman terkendali tanpa drama.

 

2. Bergabung dengan Komunitas diluar Kampus

depresi salah jurusan saat kuliah
Photo by Aditya Wardhana on Unsplash

Seandainya pun tak ada UKM yang mampu mewadahi minatmu, kamu masih bisa eksplor ke luar kampus. Alihkan sejenak fokusmu dari salah jurusan kuliah, dan lantas lihat ke luar sana. Boleh dong gaul dan memperluas jaringan pertemananmu dengan mahasiswa-mahasiswa dari kampus lain? Bahkan, mungkin saja kamu bergabung dengan komunitas masyarakat umum – selama kegiatannya positif dan produktif. Sah-sah aja, kan?

Misalnya nih, kamu merasa panggilan jiwamu ada pada kriya tekstil meskipun saat ini sedang kuliah Akuntansi. Enggak bisa tidur deh, gereget banget pengin bikin sesuatu dengan kedua tanganmu – tak cuma bikin balance pembukuan aja. Jadilah kamu ikutan kegiatan kerajinan dan karya seni berbahan tekstil di lingkungan tempat kosmu. Keren gak, tuh? Meskipun salah jurusan, kamu masih bisa belajar ilmu kriyanya sekaligus kenal lebih banyak orang di situ.

 

3. Gunakan Sumber Daya yang Kamu Miliki untuk Belajar secara Otodidak


Photo by Erik Mclean on Unsplash

Mungkin kamu kuliah Kedokteran yang menyita 23 jam waktumu dalam sehari. Mana ada waktu dan tenaga lagi untuk bergabung dengan UKM atau komunitas apapun itu? Sementara kamu tak bisa mengabaikan minatmu pada fotografi, misalnya. Gimana nih, cara pindah jurusan kuliah ke Fotografi?

Eitts, jangan buru-buru meninggalkan kuliah Kedokteranmu untuk pindah ke Jurusan Fotografi, Sobat. Coba deh, saat pinjam buku teks medis di perpustakaan kampus, sekalian aja samperin bagian fotografi dan pilih satu buku. Pas lagi jenuh-jenuhnya baca buku kedokteran, kamu bisa intip satu halaman tentang teknik fotografi. Kamu juga bisa menggunakan media sosial untuk memperluas wawasanmu tentang fotografi. Bahkan, kamu bisa subscribe atau follow akun-akun yang menurutmu cukup edukatif untuk memperdalam pengetahuanmu di bidang fotografi. Semua itu bisa kamu lakukan dalam tiga sampai lima menit waktu luangmu, bahkan dengan "status" sebagai mahasiswa salah jurusan.

 

4. Menjadi Tenaga Magang, Sukarelawan, atau Kerja Part Time

mahasiswa merasa kuliah salah jurusan
Photo by Brian Yurasits on Unsplash

Kesempatan yang satu ini sangat berharga, loh! Meski memang, sebagai mahasiswa salah jurusan, magang di bidang yang sepenuhnya berbeda dari apa yang dipelajari di bangku kuliah bakal membuatmu merasa belajar segala sesuatunya dari nol lagi. Tetapi magang di bidang yang kamu sukai – yang lebih kamu sukai dibandingkan jurusan kuliahmu saat ini, bisa membuka peluang bagimu untuk bekerja dan meniti karier yang lebih sesuai dengan passion dan minatmu.

Bila dibutuhkan tenaga sukarelawan, kamu juga bisa ngembat kesempatan itu. Setidaknya, kamu akan bertemu lebih banyak orang dan memperluas jaringan kolegamu – atau sekadar bertemu mahasiswa salah jurusan yang lain. Bila ada cukup waktu, kamu bisa bekerja part time untuk mendapatkan pengalaman di luar bangku kuliah. Lumayan, bisa sedikit-sedikit menambah uang saku, kan?

 

5. Mengikuti Pendidikan Informal di Luar Kampus

kisah mahasiswa salah jurusan kuliah
Photo by Holly Stratton on Unsplash

Jika punya cukup waktu, tak ada salahnya mengikuti kursus, workshop, atau short course, Sobat Pintar. Pendidikan informal seperti ini durasinya cukup singkat. Kamu bisa menggunakan libur semester atau bahkan mengikuti kelas yang ditawarkan di luar jadwal kuliah. Sekalipun mungkin kamu merasa salah jurusan, di akhir semester nanti kamu sudah bisa bikin cake lezat yang layak jual dari kelas pastry, misalnya, sambil nyiapin ujian.

 

6. Melanjutkan Kuliah Program Master pada Keilmuan yang Kamu Sukai

bagaimana cara pindah jurusan kuliah
Photo by Avel Chuklanov on Unsplash

Baiklah, mungkin kamu sudah salah jurusan atau tak punya banyak pilihan saat memutuskan jurusan kuliah S1. Kabar baiknya, kamu masih bisa memperbaikinya dengan kuliah S2 pada bidang keilmuan yang kamu pilih – secara sadar, dengan pemikiran yang lebih matang dan dewasa karena pada saat ini kamu telah lulus S1. Boleh-boleh aja kok, setelah kuliah Tata Boga, kamu melanjutkan kuliah di Manajemen, misalnya.

Harus linear enggak sih, kalau kuliah S2? Sebenarnya ini masih menjadi kontroversi, tapi dunia akademisi Indonesia mulai terbuka pada manfaat lintas bidang keilmuan. Lagipula, seseorang dengan background ilmu yang beragam cenderung dapat berpikir dari beberapa sudut pandang sekaligus. Bermanfaat banget, kan? Kecuali, tentunya, kamu enggak bisa ambil program magister spesialisasi dokter, misalnya. Beberapa bidang ilmu tetap butuh konsistensi. Disamping itu, bila kuliah S2 Manajemen dengan S1 Tata Boga, kamu harus belajar lebih keras dibanding mereka yang lulusan Manajemen. Pertimbangkan masak-masak ya, jangan sampai merasa salah jurusan untuk kedua kali.

 

7. Konsultasi dengan Ahlinya

konseling jurusan kuliah dengan psikolog
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

 Tak semua orang memiliki privilese untuk melanjutkan S2 tanpa beasiswa. Pula, tak semua orang seberuntung itu untuk mendapatkan beasiswa S2. Terus, gimana dong kalau dalam kondisi seperti itu kegalauan menjadi mahasiswa salah jurusan itu semakin menjadi-jadi?

Kamu bisa mengikuti konseling jurusan kuliah melalui aplikasi Aku Pintar, Sobat. Ngobrol dengan psikolog pendidikan dapat membuka "jendela" yang mungkin selama ini masih tertutup – atau bahkan tak disadari keberadaannya. Bahkan kamu bisa mengeksplorasi kemungkinan apakah bisa pindah jurusan saat kuliah hingga bagaimana melakukannya.

Namun alih-alih pindah jurusan, sebaiknya pastikan dahulu kegalauan yang kamu artikan sebagai salah jurusan ini bukan sekadar rasa jenuh sesaat. Asal kamu tahu ya, kuliah di jurusan apapun dan di manapun, rasa jenuh itu suatu saat akan datang juga. Mengatasi rasa jenuh itulah tantanganmu sebagai orang dewasa karena akan tetap kamu temui dalam hal-hal yang lain, misalnya pekerjaan atau hubungan pribadi. Nah, sampai sini makin galau? Makanya, konsultasi saja dengan ahlinya.

100

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog