APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Metode Pembelajaran Matematika yang Fun Membuat Siswa Terkesan

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting bagi kehidupan. Di dalam struktur kurikulum, mulai dari tingkat SD hingga SMA, pelajaran Matematika selalu mendapatkan alokasi waktu yang lebih besar dibandingkan mata pelajaran lainnya. Sayangnya bagi banyak siswa, pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang menakutkan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Taya Evans dari Stanford University menyimpulkan bahwa mempelajari pelajaran Matematika sangat baik untuk otak manusia. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa orang yang mempelajari matematika memiliki volume gray matter yang lebih banyak sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan. Manfaat lainnya mempelajari pelajaran ini adalah membantu siswa untuk berpikir analitis serta mengasah kemampuan menalar. Supaya semua siswa merasakan manfaat belajar pelajaran Matematika, Guru pintar harus dapat menerapkan metode pembelajaran Matematika yang menarik dan mengimplementasikan berbagai model pembelajaran yang membuat siswa menyukai Matematika.

Mengapa siswa kesulitan belajar Matematika?


Foto oleh Monstera dari Pexels

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Matematika adalah pelajaran yang menjadi momok bagi siswa. Ada berbagai alasan yang membuat siswa kesulitan mempelajari pelajaran Matematika. Untuk membuat siswa menikmati belajar Matematika, Guru Pintar perlu mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi siswa merasa sulit dan tidak menyukai Matematika seperti berikut ini:

1. Tidak Memiliki Dasar yang Kuat

Alasan mengapa Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga siswa tidak menyukainya adalah karena mereka kurang menguasai dasar-dasar matematika. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kebingungan ketika naik kelas dan melanjutkan pelajaran matematikaya ke tingkat yang lebih sulit. Adanya kecenderungan guru hanya menggunakan tolak ukur kemampuan mayoritas dalam penguasaan pelajaran membuat siswa-siswa yang tidak mampu mengikuti kecepatan belajar rata-rata anak di suatu kelas biasanya akan tertinggal.

2. Mengalami Trauma

Siswa yang mengalami tekanan atau kegagalan dalam memenuhi ekspektasi guru maupun orang tua bisa saja mengalami trauma. Pengalaman traumatis pada siswa juga dapat disebabkan oleh kejadian saat mempelajari Matematika yang membuat mereka merasa malu atau tidak nyaman. Dengan sendirinya hal ini menyebabkan mental block yang membuat siswa tidak dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh Guru Pintar.

3. Hubungan Guru dan Siswa yang Tidak Harmonis

Mengajar Matematika sendiri sudah menjadi tantangan. Jika ditambah dengan hubungan antara Guru Pintar dan siswa yang tidak harmonis, maka akan menambah potensi siswa semakin tidak menyukai pelajaran ini. Jika seorang guru dikenal siswa sebagai seorang guru yang killer, kaku dan sulit berkomunikasi, maka akan sulit bagi siswa untuk merasa aman dan nyaman saat belajar bersamanya. Secara otomatis, hal ini menyebabkan transformasi ilmu menjadi lebih sulit untuk dilakukan.

4. Harus menghafal Banyak Rumus

Matematika tidak hanya identik dengan angka-angka. Pelajaran ini juga identik dengan banyaknya rumus dan persamaan yang harus dihafal oleh siswa. Sebenarnya, masalah terjadi karena siswa kurang menguasai konsep dasarnya. Sering terjadi karena hanya mengandalkan hafalan rumus, siswa mengalami kegagalan ketika menerapkan konsep matematika dalam konteks kehidupan nyata.

5. Metode Belajar yang Tidak Menyenangkan

Teknik mengajar Matematika atau metode belajar Matematika yang tidak tepat dapat menyebabkan siswa sulit berpikir bahwa matematika adalah ilmu yang menyenangkan. Mindset seperti ini sering membuat siswa kehilangan motivasi belajar matematika. Lebih-lebih jika siswa tidak dapat menemukan relevansi antara matematika dengan kehidupan nyata.

6. Kompetensi Guru Matematika

Tingkat kompetensi guru dalam menguasai konsep dan materi pelajaran yang diampu turut andil dalam membuat siswa memahami pelajaran. Jika seorang guru saja kurang memahami konsep pelajaran yang diajarkan, maka bagaimana dia akan mengajarkannya siswa. Apalagi jika ditambahkan dengan kurangnya kompetensi pedagogik, alih-alih menyenangkan siswa akan semakin kesulitan mengalami pelajaran.

Bagaimana Metode Mengajar Matematika yang Fun?

Metode Mengajar Matematika yang Fun
Foto oleh Monstera dari Pexels

Setelah dapat mengidentifikasi faktor penyebab siswa tidak menyukai Matematika, Guru Pintar dapat menentukan berbagai strategi pembelajaran Matematika yang tepat untuk siswa. Jangan ragu-ragu untuk menerapkan metode pembelajaran yang seru sehingga siswa belajar Matematika tanpa ragu. Berikut ini adalah beberapa metode belajar Matematika yang dapat Guru Pintar coba:

1. Melakukan diskusi

Teknik mengajar Matematika umumnya dikenal kaku dan didominasi oleh penjelasan mengenai soal dan cara pemecahannya saja. Berdiskusi atau mengobrol dengan santai tentang materi yang diajarkan, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengekpresikan perasaanya terhadap materi yang diajarkan akan membuat siswa merasa rileks dan nyaman. Diskusi dengan santai juga dapat membuat siswa membuka mata tentang serunya belajar Matematika dan juga membentuk cara berpikirnya.

Metode ini membuat Guru Pintar lebih mudah dalam mencari tahu sejauh mana pemahaman matematika pada siswa. Jika ditemukan fakta bahwa siswa ternyata belum memiliki dasar-dasar pemahaman matematika yang kuat atau terjadi kesalahpahaman memahami pelajaran, di situlah kesempatan guru untuk memperbaiki.

2. Personalisasi dalam Belajar.

Tips mengajar matematika berikutnya adalah dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih cara yang mereka suka saat belajar matematika. Setiap siswa memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Hal ini membuat seorang guru tidak boleh menyamaratakan cara mengajar maupun target yang ingin dicapai.

Siswa dengan kategori slow learner akan semakin tertinggal jika Guru Pintar mengajar dan memberikan materi sama seperti siswa-siswa yang pintar. Differentiated learning dapat menjadi solusi mengatasi hal ini. Harapannya semua siswa tidak takut mempelajari pelajaran Matematika lagi.

3. Menggunakan Teknologi

Salah satu ciri siswa zaman sekarang ini adalah sangat akrab dengan teknologi. Perkembangan teknologi juga membuat Guru Pintar saat ini dapat dengan mudah menemukan berbagai teknologi dan juga aplikasi yang dapat menunjang pembelajaran, termasuk pelajaran Matematika.

Mengetahui hal ini, tidak ada salahnya Guru Pintar menggunakan teknologi untuk memancing siswa lebih terlibat dalam Pembelajaran. Dapat dikatakan teknologi adalah motivator terbaik siswa untuk belajar. Guru Pintar dapat mencoba memanfaatkan video, aplikasi, program, website, hingga games-games edukatif untuk membuat siswa senang berlatih Matematika.

Yuk Guru Pintar, sekarang sudah saatnya berubah! Pahami siswa dan ajarkan mereka sesuai dengan karakteristik dan kebutuhannya.

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog