APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Perlu Dicoba! 5 Langkah Membentuk Kebiasaan Baru

Menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru bisa dilakukan.

Kebiasaan Baru, photo via www.smccarthy.co.nz

Ingin lebih rajin belajar, tapi susah sekali memulainya. Ingin bangun lebih pagi agar berangkat sekolah atau kuliah tak selalu buru-buru, tapi susah mengawalinya. Jangankan menghilangkan kebiasaan buruk seperti datang terlambat, memulai satu kebiasaan baik saja susah sekali!

Membangun dan membentuk kebiasaan baru bisa dilakukan kok, Sobat Pintar. Salah satu penyebab utama kenapa banyak orang gagal membiasakan diri melakukan sesuatu yang baru adalah tergesa-gesa – too much, too soon. The main key is patience that goes along with persistence .

 

1. Mulai dari yang Mudah

Jangan dulu berpikir tentang memenangkan maraton kalau Sobat Pintar tak pernah sekalipun jogging. Jangan berharap menuntaskan membaca satu buku kalau membaca artikel pendekpun sudah terasa berat.

Mulai saja dari yang mudah, Sobat. Misalnya, buatlah target membaca satu halaman per hari. Instead of reading a whole book for uncertain amount of time, set a more achievable goal like reading one page per day.

Bagaimanapun juga, membaca satu halaman per hari akan terdengar lebih mudah dilakukan daripada membaca satu buku penuh. One page is less intimidating than one book. Lama-kelamaan, bukunya akan selesai terbaca sepenuhnya juga, kok!

 

2. Buat Jadwal

Duh, kesannya serius amat ya, sampai kudu bikin jadwal segala. Padahal, melakukan sesuatu secara terjadwal dapat membentuk kebiasaan, lho.

Misalnya, Sobat Pintar ingin mengikuti maraton tahun depan. Mulai sekarang, buatlah jadwal jogging keliling komplek satu putaran setiap hari Sabtu sore jam 4 selama 10 menit. Jangan memikirkan maratonnya, fokus saja pada jadwal Sabtu sore jam 4 tersebut.

Saat badanmu sudah mulai terbiasa dengan rutinitas seminggu sekali selama 10 menit tersebut, tambahkan jadwalmu menjadi dua atau tiga kali seminggu masing-masing 15 menit. Mungkin bisa ditambah juga keliling kompleknya jadi dua atau tiga kali. Again, there's no need to make a change that's too much and too quickly. Just keep your pace sustainable.

 

3. Lakukan Rutin Selama 21-30 Hari

Menjaga dan mempertahankan tempo atau ritme adalah hal yang penting. Again, it takes persistence for a habit to develop. Itulah sebabnya kenapa jadwal dapat sangat membantu Sobat menjaga tempo.

Dan berapa lama masa genting penjagaan tempo ini? Dikutip dari Brian Tracy International, dibutuhkan 21 hari untuk menghentikan atau memulai suatu kebiasaan. Semakin rumit atau sulit suatu kebiasaan yang ingin dibentuk, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan.

Misalnya, Sobat Pintar ingin bangun satu jam lebih awal dan mengatur alarm. Setelah lewat 14 hingga 21 hari, mungkin Sobat tak memerlukan alarm lagi. Sementara itu, orang yang cenderung pesimis akan memerlukan waktu lebih dari 21 hari untuk secara sadar mengubah kebiasaan negatifnya. Mental activity is more complicated than physical one, isn't it?

For those who are more of a happy-go-lucky type of people, doing something new regularly for a period of time is the last thing they'd do. Bisa dimengerti kok, Sobat.

Yang penting, diusahakan saja. Boleh sesekali tak mematuhi jadwal, tapi jangan sampai dilakukan dua kali berturut-turut dalam 21 hari tersebut. Once you lag two days in a row, you'll be tempted to lag again on the third day and the following days.

 

4. Ceritakan Misimu

We need a support system. Ceritakan pada semua orang di rumah kalau Sobat Pintar berniat bangun satu jam lebih awal. Kalaupun tak membantu membangunkan, setidaknya mereka paham ketika Sobat tidur lebih awal atau terlelap sebentar disore hari.

Remember, it takes three weeks for you to be able to develop a new habit. It's a long journey for some people – and for some complex changes. The fight will be easier when everyone around you understand that you're fighting a battle.

 

5. Reward , Apresiasi, Hadiah

At the end, be generous and give yourself a reward once your new habit is settled. A reward works the same way as the addicting effect when you do something you like. Or else, a reward may function as a short term goal of why you shift a habit.

Misalnya saja, kalau sudah berhasil menyelesaikan satu halaman dari buku latihan soal per hari selama tiga minggu, Sobat Pintar akan menggunakan satu hari setelahnya untuk nonton Netflix selama tiga jam. How does that sound? Somehow, keep your focus on the exciting reward will help you get through the previous rough time.

790

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
ka kenapa ya saat ini saya menjadi orang yang berbeda ,saya lebih mementingkan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri ,dan saya pun aulit melakukan apa yang saya mau karena memikirkan orang lain dan saya tidak enakan orangnya
00
kak saya sama kak yg dirasain fitriah saya merasakan hal yang sama
00
fitriah karena kamu memiliki rasa takut untuk kesepian dan kurang perhatian makanya kamu melakukan itu saran aku tuh ya kamu harus menemukan temen yang bener bener temen atau bisa dibilang sahabat agar kamu bisa tenang dan tidak memiliki perasaan ngga enak dan pilih sahabat yang ngga dateng pas butuh aja pastinya contoh nya dia Dateng pas cuma mau curhat
00
kak kadang kalau kta kan ujian ,pas dapat nilai bagus kita selalu dijauhin kak ini gimana kak
00
Kak!! caranya menghindari PHUBBING gimana yah?... soalnya aku tu merasa kalo aku yang sekarang sangat malas karena hp😫😫
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog