APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Proaktif: Bagaimana Melakukannya sebagai Mahasiswa Baru?

Mahasiswa baru yang proaktif berpeluang memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Proaktif sebagai Mahasiswa Baru, photo via www.denverpost.com

It's so easy for anyone to feel overwhelmed when dealing with a new situation in life. It may as well happen as you, especially those who tend to take everything seriously, step in to the college life. Matakuliah apa yang harus diambil semester ini, berapa SKS yang harus tuntas, dan berbagai pertanyaan sejenisnya dapat memusingkan mahasiswa baru.

 

Bagaimana Menyikapi Perubahan Baru di Kampus?

Salah satu kiat menyikapi hal-hal baru yang bergulir disekitar kita adalah dengan bersikap proaktif. Lebih dari sekedar mengambil inisiatif, ketika bersikap proaktif berarti kita mampu membuat pilihan-pilihan sendiri yang sesuai dengan keadaan.

Sebagai mahasiswa baru, salah satu pilihan tersebut diantaranya adalah kesadaran diri untuk bersikap lebih mandiri. Misalnya, bila selama ini Sobat Pintar terbiasa menunggu teman untuk ke toko buku. Nantinya ketika telah menjadi mahasiswa, Sobat harus bisa, berani, dan mau pergi sendiri ke toko buku.

Tapi bukan berarti segalanya harus berubah ketika Sobat nanti berstatus sebagai mahasiswa, ya. Yang terpenting, dalam menjalani transisi, kita perlu menyadari batasan diri sendiri.

 

Bagaimana Mengetahui Batasan Diri?

Setiap kita memiliki kemampuan yang berbeda. Barangkali ada teman Sobat yang sanggup begadang dua hari berturut-turut, misalnya. Sementara bagi orang lain, rasa kantuk sudah menghampiri tak lama sesaat setelah matahari terbenam setiap hari. We're just different – there's no need to label someone good or bad.

Knowing what you're capable of doing will change your life. Barangkali ada teman yang sanggup mengambil SKS tambahan dan aktivitasnya sehari-hari tak banyak berubah. Ada pula mahasiswa yang masih sanggup kuliah sambil bekerja lepas.

Sementara bagi Sobat, misalnya, 20 SKS per semester saja sudah cukup melelahkan. Bagaimana bisa bekerja sampingan? But you know, it's always okay to do everything within your own limits.

Tak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Because when you do, you're susceptible to a mental breakdown.

 

Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental?

Agar terhindar dari sikap negatif, salah satunya dengan membandingkan diri dengan orang lain, kita dapat mencermati orang-orang terdekat disekitar kita. Sebisa mungkin, jaga lingkaran pertemanan dengan orang-orang yang bersikap positif – mereka yang dapat memberi pengaruh baik.

Pengaruh baik tersebut misalnya dengan memperkenalkan Sobat pada pengalaman baru berorganisasi atau menjadi sukarelawan. Doing something new is always worth to try! Selama Sobat Pintar dapat mengatur waktu dengan kuliah, kenapa tidak?

Sistem pendukung juga turut menentukan seberapa nyaman dan bahagianya kita. Apa yang dimaksud dengan sistem pendukung? Mereka adalah orang-orang menyenangkan disekitar kita yang mau mendengarkan dan dapat diandalkan saat kita menjalani hari-hari yang buruk.

And whenever necessary, do not hesitate to reach out and ask for help from professionals. Konseling bukan hanya dilakukan di sekolah oleh guru BK. Bukankah Sobat pun bisa menggunakan fitur Konseling Aku Pintar? Dikemudian hari, tak perlu ragu menghubungi konselor bila diperlukan.

Karena kapanpun dan di manapun kita berada, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Have we paid enough attention to our mental health?

240

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog