APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

PWK, Gurat Jejak Peradaban Manusia

Cari Tahu Jurusanmu

photo via Lex Stax

Bila kamu memperhatikan pelajaran Sejarah disekolah, nama Mohenjodaro atau Harappa tentu tak asing lagi buatmu. Nama apa itu? Iya, keduanya adalah nama kota kuno di Lembah Sungai Indus, sebuah tempat di Pakistan masa kini. Lantas apa yang menarik pada kedua kota ini dan hubungannya dengan Perencanaan Wilayah dan Kota?

 

Pentingnya Perencanaan Suatu Wilayah

Mohenjodaro dan Harappa berjaya pada sekitar tahun 2500 SM. Puing-puing beradaban kota prasejarah yang kemudian ditemukan pada masa peradaban Barat saat ini, tepatnya diawal abad ke-20, menunjukkan bagaimana orang-orang pada zaman perunggu telah sanggup membangun sebuah tata kota yang maju. Jalan-jalannya yang lapang dan lurus membelah bagian-bagian kota yang dengan jelas memisahkan antara wilayah pemukiman dengan pemerintahan.

Bagaimana dengan tata kotamu sendiri? Beberapa kota besar di Indonesia adalah peninggalan pemerintahan Hindia Belanda yang pada masanya, ratusan tahun silam, telah ditata sedemikian rupa untuk mengakomodasi kehidupan warganya. Seiring waktu, pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan perkembangan pembangunan telah mengubah penataan dasar dari hampir setiap kota besar di Indonesia.

Coba perhatikan, di area mana letak pabrik-pabrik atau kawasan industri di kotamu? Di mana letak kantor-kantor pemerintahan? Di wilayah kota mana terdapat pemukiman penduduk atau perumahan? Apakah kamu bisa mengakses transportasi publik dengan mudah dari tempat tinggalmu? Atau, kamu mudah bosan melihat pemandangan gedung-gedung yang itu-itu saja selama berkendara di jalanan kota?

Bayangkan betapa tidak produkifnya waktu yang terbuang, belum lagi mood yang amburadul, karena kamu harus menghabiskan sekian jam dan sekian liter bahan bakar hanya untuk terjebak dalam kemacetan jalan raya. Dan itu bisa dicegah dengan tata kota serta tata wilayah yang baik.

 

Ilmu Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota

Papa, mama, om, atau tantemu mungkin lebih akrab dengan nama Planologi. Bukan hal yang krusial, tapi memang nama resmi jurusan ini sekarang adalah Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Yup, bisa ditebak, jurusan ini berada di Fakultas Teknik.

Jadi, apakah kamu harus mahir dalam hitung-menghitung? Memang kamu akan bertemu dengan matakuliah Matematika pada semester awal, tapi tenang saja, Matematika PWK enggak serumit Matematika Teknik Sipil.

Kamu juga akan bertemu dengan matakuliah Teknik Komunikasi dan Presentasi dimana kamu akan belajar membuat sketsa. Enggak harus bisa menggambar juga untuk membuat sketsa meskipun bila gambaran tanganmu bagus tentu akan sangat membantu. Lagipula, sketsa Planologi tak harus sekeren bikinan mahasiswa Teknik Arsitektur, kok.

Yang dibutuhkan dijurusan ini adalah kemampuan analisis yang kuat. Kamu tak hanya membangun sebuah gedung seperti orang Arsitektur atau sebuah bangunan tersendiri seperti orang Sipil. Akan tetapi, kamu akan mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan politik dalam pembangunan fisik perkantoran, pemukiman, sistem transportasi, hingga industri di suatu wilayah atau perkotaan.

Makanya, selama kuliah di Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, kamu akan ketemu sama matakuliah Ekonomika Wilayah dan Kota, Kependudukan, Pengembangan Komunitas, Ekonomika Transportasi, Perencanaan dan Politik, Pembiayaan Pembangunan, dan masih banyak lagi. Nah, udah kebayang kan, bagaimana kamu akan menggunakan kemampuan hitung-hitungan matematikamu?

Apalagi yang perlu kamu ketahui tentang PWK? Masih banyak, misalnya Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung didukung oleh empat Kelompok Keahlian, yaitu Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan, Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Perencanaan dan Perancangan Kota, serta Perencanaan Wilayah dan Pedesaan.

Selain di ITB, kamu bisa kuliah Planologi di Universitas Brawijaya Malang, Universitas Diponegoro, dan Universitas Gadjah Mada. Seluruh universitas tersebut memiliki Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota berakreditasi A. Planologi berakreditasi B Perguruan Tinggi Negeri dipegang oleh Institut Sepuluh Nopember, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sebelas Maret, Universitas Hasanuddin, dan UIN Alauddin.

Sementara itu, Perguruan Tinggi Swasta dengan Planologi berakreditasi B antara lain Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, Institut Teknologi Nasional Malang, Universitas PGRI Adi Buana Suarabaya, Universitas Pasundan Bandung, Universitas Islam Bandung, dan lain-lain.

 

Menjadi Seorang Planner

Alumnus PWK sering disebut sebagai seorang planner. Ya, emang kerjaannya bikin plan. Tapi rencana tersebut enggak terus dianggurin, ya! Langkah berikutnya adalah mengatur supaya rencana tersebut berjalan dan dikelola dengan baik.

Seorang planner cenderung terlatih untuk berpikir secara sistematis. Oleh karenanya, peluang kerja planner tak terbatas pada instansi pemerintah, seperti di Bappeda, Bappenas, Bakosurtanal, Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat, BPPT, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Dinas Tata Kota, BKPM, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemda, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, ataupun instansi-instansi yang lain.

Setelah lulus kuliah nantinya, kamu bisa juga bekerja disektor swasta, misalnya pada bidang konstruksi dan bangunan, arsitektur, bahkan bisnis keuangan maupun legal.

Psst... dibidang apapun kamu bekerja dengan bekal Planologi, penghasilamu nanti bisa mencapai dua digit, lho! Bukan setelah sekian tahun, tapi bahkan fresh graduate juga bisa. Menggoda gak, tuh?

50

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
tessssti
00
mantap
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog