APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Radiologi, Ditakuti dan Jarang Peminat tapi Dibutuhkan

Ketahui lebih banyak tentang kuliah Radiologi.

Kalau dihitung-hitung, kamu termasuk rajin mengunjungi rumah sakit atau enggak, Sobat Pintar? Bukannya apa sih, tapi pernahkah kamu memperhatikan para petugas kesehatan lain di rumah sakit, selain dokter dan perawat?

Kalau kebetulan pernah memasuki ruang rontgen, kamu akan bertemu dengan seorang petugas yang mengoperasikan peralatan di dalam ruang periksa. Nah, para petugas kesehatan yang bekerja di Instalasi Radiologi ini dulunya kuliah di Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.

 

Teknik yang Bukan di Fakultas Teknik


Photo by MART PRODUCTION on Pexels

Meskipun ada radio-radionya, jurusan ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan radio, ya! Jangan berimajinasi Radiodiagnostik berarti mendiagnosa radio. Kejauhan! Apalagi, Radioterapi berarti melakukan terapi pada radio. Duh, apaan, sih!

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi memang lebih sering dikenal sebagai Radiologi, sebuah jurusan yang beda jauh dari konsep jurusan atau fakultas pada umumnya ditingkat perguruan tinggi. Apa bedanya?

Radiologi merupakan jenjang pendidikan D3 dan D4. Lulusan Diploma 3 bergelar Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi, sedangkan lulusan D4 bergelar Sarjana Sains Terapan (S.ST). Barangkali karena program vokasi, dimana porsi prakteknya lebih banyak ketimbang teori, maka lulusan Diploma 4 Radiologi sudah bergelar sarjana.

Bila masuk sebagai mahasiswa D3, nantinya kamu bisa alih jenjang ke D4 dan memilih spesifikasi ke CT Scan, USG, MRI, Kedokteran Nuklir, Radioterapi, dan lain-lain. Tapi jika lebih tertarik pada jenjang S1, kamu bisa melanjutkan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kesehatan Masyarakat, atau Fisika Medis. Nah, pada jurusan-jurusan tersebut, kamu akan mendapat porsi teori yang lebih banyak.

 

Menjadi Seorang Radiografer


Photo by Anna Shvets on Pexels

Setelah menyelesaikan pendidikan Radiodiagnostik dan Radioterapi, kamu memiliki kecakapan dan keahlian untuk menjadi seorang Radiografer. Perlu kamu tahu, profesi ini sangat dibutuhkan seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Jangan dikira cuma dokter dan perawat yang dibutuhkan didunia medis, ya!

Meskipun kebutuhan akan tenaga Radiografer cukup tinggi, orang masih enggan terlibat dibidang ini karena kekhawatiran pada risiko paparan radiasi. Tak bisa dipungkiri risiko radiasi memang ada, tapi kamu akan diajari untuk bekerja secara aman pada matakuliah K3. Keren kan, satu jurusan bisa jadi satu matakuliah, tuh.

Tentang matakuliah, kamu akan ketemu sama Matematika, Fisika Radiasi, Anatomi Rontgen, Patologi Anatomi, Fisika Imaging, dan masih banyak lagi. Kamu juga akan bertemu dengan buku-buku teks berbahasa Inggris dan Latin.

Untuk menjadi seorang Radiografer, kamu harus memiliki Surat Izin Radiografer dan Surat Izin Kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografi Indonesia (PARI). Tapi kamu tak harus menjadi seorang Radiografer, kok. Alumni Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (TRO) bisa menjadi Terapis Radiologi, Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir, dan lain-lain.

 

Radiologi di Indonesia


Photo by Gustavo Fring on Pexels

Kamu tertarik kuliah Radiologi dan menjadi seorang Radiografer, Sobat Pintar? Kepoin dulu minat dan kemampuanmu untuk kuliah di jurusan ini melalui Minat Pintar.

tes bakat jurusan kuliah radiologi
Jika kamu memang calon mahasiswa Radiologi, berikutnya kita perlu menentukan tempat kuliah yang tepat. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, diantaranya adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi.

Oh, ya. Radiologi ini beda dari jenjang S3 Radiologi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (Sp. Rad.) di Fakultas Kedokteran. Jangan ampe ketuker, lho. Catet!

2400

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
makasih infonya
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
jika masuk k3 apakah ada mengenai materi radiologi?
00
itu sama teknik biomedik apakah sama?
00
beda sama teknik biomedik . setauku biomedik itu orang yang merancang alat alat kedokteran.
00
Bedanya Radiologi sama jenjang SE Radiologi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (Sp. Rad) di FK Kedokteran apa
00
universitas yang ada jurusan radiologi dimana aja ya?
00
universitas yang ada jurusan radiologi dimana aja ya?
00
radiologi itu kejurusan apa?
00
wow keren yak.. baru denger malah.. itu Ada Di university mana?
00
wow keren yak.. baru denger malah.. itu Ada Di university mana?
00
di universitas mna aja ada jurisan radiologi
00
dimana yang ada prodi radiologi di daerah jawa barat ?
00
dimana yang ada prodi radiologi di daerah jawa barat ?
00
makasih infonya
00

beda dengan spesialis radiologi di FK , kalo spesialis radiologi adalah pendidikan khusus buat dokter jadi harus sekolah FK dulu dan lulus jadi dokter baru melanjutkn study spesialis radiolagi .lulusannya menjadi dokter spesialis radiologi. Sp,Rad. dokter radiologi berwenang memberikan  diagnosis dan terapi radiologi dan memberikan interpretasi medis/ pembacaan hasil pemeriksaan radiologi dalam rangka diagnosis , sedangkan radiografer yg lulusan D3/D4 radiologi  merupakan mitra dokter dalam mengoperasikan peralatan peralatan radiologi semacam Ct scan,MRI, Rontgen ,USG.

00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog