APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Rekayasa Infrastruktur Lingkungan: Jurusan Pencetak Calon-Calon Pahlawan Lingkungan

Cari Tahu Jurusanmu

photo via makassarnolkm.com

Sampah. Ups, enggak bermaksud ngata-ngatain, sih. Tapi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan memang berkaitan dengan sampah.

Seriusan kuliah dan jadi sarjana untuk berurusan dengan sampah? Engng... gak sesederhana itu juga, sih. Dan Rekayasa Infrastruktur Lingkungan enggak cuma tentang sampah, kok.

 

Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) dan Teknik Lingkungan (TL)

Rekayasa Infrastruktur Lingkungan sering dianggep sama dengan Teknik Lingkungan. Sebenarnya kedua jurusan ini berbeda. Beda-beda tipis sih, tapi cukup signifikan juga.

Ambil contoh pada Institut Teknologi Bandung. Lahir belakangan, Rekayasa Infrastruktur Lingkungan mengadopsi sebagian dari kurikulum Teknik Penyehatan, yang merupakan cikal bakal Teknik Lingkungan. Alhasil, RIL dan TL memiliki beberapa matakuliah yang sama, namun dengan fokus yang berbeda. Misalnya pada Kesehatan Lingkungan, RIL lebih menekankan pada kualitas sanitasi masyarakat sedangkan TL mengkaji lebih dalam tentang toksikologi.

Selain itu, fokus Rekayasa Infrastruktur Lingkungan adalah pada air. Penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran limbah cair, serta sanitasi lingkungan adalah ruang lingkup RIL. Lihat saja dari matakuliahnya, seperti Teknologi Sanitasi Tepat Guna, Sanitasi Pesisir, Perancangan Instalasi Pengolahan Air Bersih, dan lain-lain.

Beda lagi dengan Teknik Lingkungan. Tak hanya air, Teknik Lingkungan juga mencakup pengelolaan udara dan industri. Hal ini terlihat jelas pada matakuliah Kesehatan Lingkungan Kerja, Pencemaran Udara, atau AMDAL.

Ibaratnya, RIL adalah pengendali elemen air, sedangkan TL adalah pengendali elemen air dan udara. Pengendali tanahnya siapa ya? Loh, loh, jadi kemana ini...

 

RIL: Sang Pengendali Air dan Sampah Lingkungan

Dibilang pengendali air, kurang pas sebenarnya karena ruang lingkup RIL juga mencakup sampah. Iya, seperti sudah disebutkan diawal, jurusan ini membuat sampah menjadi objek yang sangat penting, misalnya pada matakuliah Sistem Pengelolaan Persampahan.

Jadi bila kamu kuliah dijurusan ini, jangan harap kuliahmu bakal enak-enakan aja, ya. Selain mendatangi tempat pembuangan sampah, besar kemungkinan kamu juga akan menyisiri sungai hingga berkeliaran di pemukiman kumuh. Bahkan masa depan alumni Rekayasa Infrastruktur Lingkungan enggak akan jauh-jauh dari tempat-tempat tersebut karena banyak proyek RIL yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur lingkungan.

Eitts, jangan keburu pesimis dulu. Bukan berarti kamu akan melakukan hal yang sama seperti masa kuliah disisa hidupmu – tergantung bidang kerjamu. Nantinya kamu bisa bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada LSM yang bergerak dibidang kesejahteraan masyarakat, atau menjadi konsultan infrastruktur lingkungan.

Bonusnya, kamu masih bisa menjadi seorang Ahli Teknik Lingkungan meskipun bukan alumnus dari jurusan tersebut. Bahkan, kamu juga bisa berkontribusi pada bidang Perencanaan Kota dan Wilayah.

By the way, tahukah kamu kalau Cina pernah menjadi pembeli sampah dunia untuk didaur ulang hingga 70 persennya? Setelah Cina menolak membeli sampah plastik, bahkan Amerika Serikat sekalipun sempat kelabakan mengurusi sampah plastiknya. Yak, segitu hebohnya urusan sampah ditingkat dunia.

Setelah melewati matakuliah Sistem Pengelolaan Persampahan, mungkin kamu akan mendapat gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan sampah. Bayangkan saja itu terjadi dalam skala yang lebih besar, ditingkat dunia. Dan bayangkan kamu bisa ikut andil melakukan sesuatu dalam keruwetan itu.

40

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

sudaahhhh

00
makasih
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog