APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Serba-Serbi Dunia Mahasiswa di University of Oxford

Tips Kuliah Mahasiswa Internasional

photo via oxfordsummercourses.com

Nggak perlu dikenalin lagi sama Maudy Ayunda, kan? Udah jadi bintang film dan penyanyi, Maudy Ayunda tak segan mengejar pendidikannya sampai ke United Kingdom alias Inggris Raya. Memang jurusan yang diminatinya – Politic, Philosophy, Economy (PPE) – ada di Oxford, jadi Maudy-pun tak ragu menetapkan tujuan kuliahnya. Apa nggak bikin penasaran tuh, seperti apa sih kuliah di Oxford – alma maternya Maudy Ayunda ini? Yuk, kepoin!

 

Proses Masuk yang Cukup Menegangkan

Bukan menegangkan seperti saat kamu nonton The Conjuring atau The Nun, sih. Tapi yang namanya proses seleksi masuk tuh dimanapun ya tetep aja bikin stres, kan? Apalagi, ini seleksi masuk perguruan tinggi yang sempat nangkring menjadi nomer satu dalam versi Time Higher Education (THE) pada tahun 2016. Tapi, setipis apapun kesempatanmu, coba saja! Bahkan Maudy Ayunda-pun tetap keukeuh mengikuti wawancara yang menegangkan selama 30 menit walaupun gurunya sempat tak menyarankan pilihan jurusan dan kampusnya ini.

 

Kuliah yang Lebih Banyak Belajar Mandiri

Kuliah di Oxford tuh nggak pakai presensi atau daftar kehadiran mahasiswa, lho! Perkuliahan juga hanya selama Senin sampai Jumat. Dalam sehari, biasanya ada dua matakuliah dengan masing-masing perkuliahan selama sekitar satu hingga satu setengah jam. Asyik? Eitts, tunggu dulu, kawan! Ini berarti dosen hanya menyampaikan poin-poin penting saja, sisa materi kamu sendiri yang harus hunting ke perpustakaan. Ya... bayangin aja seseorang menyebutkan judul-judul bab dalam satu buku. Kamu bisa paham isinya? Yup, kamu kudu baca sendiri buku tersebut – begitulah kuliah di Oxford.

 

Perpustakaan yang Buka 24 Jam

Bukan toserba, tapi perpustakaan dalam kompleks kampus, yang buka 24 jam di Kota Oxford. Seluruhnya, terdapat lebih dari 100 perpustakaan di kota ini. Banyak banget? Ingat, mahasiswa Oxford dituntut untuk belajar mandiri karena sedikitnya waktu tatapmuka dengan dosen dalam perkuliahan. Sisa waktu mahasiswa Oxford lebih banyak dihabiskan di perpustakaan untuk memperdalam materi kuliah dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Jadi tentunya, perpustakaan yang bisa dikunjungi jam 3 pagi akan sangat membantu.

 

Menulis dan Sistem Tutorial, Kegiatan yang Penuh Tantangan

Jam buka perpustakaan yang tak terbatas itu juga sangat membantu ketika mahasiswa harus mencari referensi untuk menulis essaynya. Setiap mahasiswa Oxford wajib menulis sebuah essay sepanjang dua ribu kata dengan minimal lima referensi setiap pekan. Essay tersebut kemudian didiskusikan dalam sesi tutorial yang terdiri dari satu dosen dan biasanya satu mahasiswa lain. Kebayang gak, gimana serunya dua adegan ini? Pertama, menulis essaynya nggak bisa dikerjakan dengan sistem kebut semalam. Kedua, ketauan banget kualitas essay dan isi kepalamu saat diskusi langsung dengan dosen – mau kabur ke mana, coba?

 

Kehidupan Kampus yang Penuh Warna

Nggak cuma kamu lho, mahasiswa internasional di Oxford. Masih banyak mahasiswa lain dari berbagai negara di dunia, yang masing-masing membawa corak budayanya yang khas. Jadi, jangan terkaget-kaget dengan begitu banyaknya perbedaan yang akan kamu temui nanti. Belum lagi, perbedaan budaya di Indonesia dan orang-orang British sendiri. Jangan terlalu cepat ngasih label baik atau buruk sebelum kamu tahu lebih jauh tentang apapun itu. Bisa jadi dugaanmu ternyata beda jauh dari kenyataan.

 

Masih mikir-mikir jadi satu alma mater sama Maudy Ayunda? Bukan tentang karirnya yang cemerlang ataupun pendapatannya, tapi coba renungkan sejenak. Bagi seorang Maudy Ayunda, pendidikan, menuntut ilmu, memperdalam pengetahuan, dan memperluas wawasan punya porsi penting dalam hidupnya. Bagaimana denganmu?

430

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog