APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Stereotipe: Tuduhan Sepihak tentang Jurusan Pariwisata

Jurusan Pariwisata

photo via blog.iubh.de

Kuliah di Jurusan Pariwisata tuh enak, kerjaannya jalan-jalan mulu! Pernah dengar orang ngomong begini? Jurusan ini memang salah satu yang paling sering dapat stereotipe – kesannya secara umum ngegampangin banget, deh. Tapi sebenarnya nggak gitu­-gitu amat, lho. Coba baca ini kalau nggak percaya.

 

Mahasiswa Pariwisata Jalan-Jalan Terus

Coba lihat dijurusan-jurusan lain, apa yang terjadi di sana? Masuk kelas, dengerin dosen sampai ketiduran, ke perpustakaan nyari referensi, dan terus begitu pada hampir semua matakuliah. Kurang lebih begitulah rutinitasmu kalau kuuliah di Jurusan Pariwisata. Ya namanya juga mahasiswa, kerjaannya kuliah – nggak akan beda jauh dari jurusan kuliah yang lain, kan?

Bedanya, mahasiswa Pariwisata ketambahan tugas diluar kelas, seperti melihat aksesibilitas, ngitung tong sampah dan kamar mandi, sampai menghitung jembatan menuju ke suatu destinasi wisata, dan lain-lain. Untuk satu desinasi wisata saja, kamu bisa menghabiskan waktu sampai seminggu, setiap hari, dari pagi sampai sore. Yakin, masih ngerasa asyik?

 

Bacaan Kuliahnya Asyik: Semua Seri The Naked Traveler

Oke, kalau ada anak Pariwisata yang denger ini, kemungkinan kamu bakal diketawain atau langsung ditinggal pergi saking betenya. Ya mana ada kuliah bacaanya novel – kecuali anak Sastra. Jangankan review atau info jalan-jalan, yang ada juga malahan jurnal-jurnal ilmiah atau buku-buku tebal tentang tata ruang, masyarakat, lingkungan, sosial budaya di suatu kawasan wisata yang wajib dibaca.

 

Kuliahnya Gampang, Skripsinya Lebih Gampang Lagi

Bener nih, gampang? Asal kamu tahu aja ya, industri pariwisata tuh nggak bisa berdiri sendiri. Dukungan dari industri-industri lain diperlukan, hingga bidang pariwisata ini dikenal multidimensi dan multidisiplin. Itulah sebabnya kenapa mahasiswa Pariwisata wajib belajar tentang manajemen, filsafat, statistik, hukum, geografi, keuangan, ekonomi, marketing, hingga psikologi pelayanan. Pengetahuan tentang ilmu lingkungan (ekowisata) dan ilmu kelautan (wisata maritim) juga jadi "menu makanan" wajib di jurusan ini. Bayangin, topik-topik skripsinya juga nggak bakalan jauh-jauh dari "buku menu" itu.

Eittss, masih ada lagi! Karena semua orang di dunia butuh jalan-jalan, berada didunia pariwisata berarti kamu harus menguasai banyak bahasa. Nggak cukup Bahasa Inggris saja, penguasaan bahasa asing lain seperti Mandarin, Perancis, Jepang, maupun Jerman akan sangat mendukung karirmu nantinya.

 

Lapangan Kerjanya Terbatas: Kalau Nggak Pariwisata, Ya Perhotelan

Hospitality dan service, dimana kamu belajar tentang bagaimana melayani tamu, memang menjadi bagian dari kajian ilmu Pariwisata. Tapi bukan berarti pilihan kerjamu hanya dibidang Pariwisata atau Perhotelan saja!

Saat ini, hospitality dan service dibutuhkan pada hampir semua industri – sebutlah perbankan, maskapai penerbangan, bahkan instansi pemerintah ataupun operator seluler. Masa sih, kamu nggak keberatan dengan pelayanan customer service yang asal-asalan? Nah, lulusan Pariwisata dikenal lihai ngelobi maupun melayani – alias pinter ngomong.

Oleh sebab itulah, tak sedikit lulusan jurusan ini yang bekerja di Perusahaan Jawatan Kereta Api, Dinas Pariwisata, SMK Pariwisata, perbankan, dan lain-lain. Ada pula alumni yang bekerja sebagai travel jurnalis, peneliti, maupun dosen. Dengan kata lain, prospek kerjanya unlimited!

 

Kamu ingin kuliah di Jurusan Pariwisata? Ada baiknya mencari informasi sebanyak-banyaknya – yang reliabel, ya! Jangan dengerin informasi yang hoax, berbasis asumsi dan stereotipe.

260

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog