APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Sudah Salah Jurusan, Harus Bagaimana? Ini 6 Alternatifnya

Meskipun sudah salah jurusan, kamu masih bisa lanjut kuliah.

Sudah Salah Jurusan Harus Bagaimana, photo via medium.com

Mahasiswa salah jurusan itu ada di mana-mana. Nah loh, kaget ga tuh, Sobat Pintar?

Sebenarnya mahasiswa salah jurusan itu bukan fakta yang sangat mengejutkan. Irene Guntur, seorang Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), menyebutkan bahwa 87% mahasiswa di Indonesia itu salah jurusan.

Hanya saja, ada mahasiswa yang mau jujur dan mengakui pada dirinya sendiri bahwa ia merasa telah salah jurusan. Di sisi lain, ada juga mahasiswa yang tidak sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang kuliah di jurusan yang kurang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Nah, misalnya nih, setelah direnung-renungkan, akhirnya kamu punya kesimpulan bahwa selama ini sudah terlanjur kuliah dijurusan yang salah. Karena ini pengalaman pertamamu sebagai mahasiswa salah jurusan, mesti gimana, nih? Apakah pindah jurusan kuliah saja?

 

1. Tetap Lanjut Kuliah di Jurusan Sekarang

alternatif salah jurusan kuliah bagi mahasiswa
Photo by Fa Barboza on Unsplash

Ya udahlah, ya. Namanya juga sudah terlanjur salah jurusan. Orang bilang, nasi sudah menjadi bubur. Mungkin kamu sudah kuliah di tahun ke-3 atau ke-4, bahkan mungkin sedang mengerjakan skripsi. Bayangkan, ekspektasi orang tua kamu lulus kuliah dan bekerja, eh kamunya malah bilang mau pindah jurusan. Dengan berbagai situasi yang tengah kamu hadapi saat ini, entah keluarga ataupun keuangan, pindah jurusan kuliah rasa-rasanya bukan solusi yang tepat.

Satu-satunya jalan keluar terbaik saat ini sepertinya memang melanjutkan kuliah, bagaimanapun rasanya. Namun jangan dilanjutkan dengan muka cemberut ya, Sobat. Yakinlah, tak ada ilmu yang sia-sia dipelajari. Siapa tahu, barangkali suatu hari kelak ternyata kamu membutuhkan ilmu yang telah diperoleh dengan status sebagai mahasiswa salah jurusan.

 

2. Gabung KM, Organisasi, atau Komunitas

mahasiswa salah jurusan pindah kuliah
Photo by Nicolas Lobos on Unsplash

Jadi kamu memutuskan untuk lanjut kuliah nih, sekalipun salah jurusan. Nah, kenapa ga gabung aja dengan UKM yang kira-kira bisa mewadahi passion-mu? Misalnya kamu kuliah teknik nih, tetapi passion-mu di bidang kreatif. Daripada ngotot pindah kuliah DKV, kamu bisa gabung dengan UKM fotografi.

Bila masih belum yakin dengan minat dan bakatmu, kamu bisa mengikuti beberapa UKM sekaligus. Mau join komunitas di luar kampus? Boleh juga loh, Sobat. Ada berbagai kemungkinan yang bisa kamu jajaki selama menjadi mahasiswa salah jurusan. Mungkin kamu akan menemukan passion baru atau justru plot twist-nya kamu menyadari bahwa ternyata kamu enggak salah jurusan. Bisa jadi, kan?

 

3. Kuliah Lagi di jurusan Lain pada Waktu yang Sama

mengatasi depresi salah jurusan kuliah
Photo by Thought Catalog on Unsplash

Pernah mendengar istilah double degree, Sobat Pintar? Pada dasarnya double degree adalah kuliah pada Program Sarjana dalam kurun waktu yang sama. Ada beberapa kampus yang menawarkan program double degree, tetapi kamu juga bisa kuliah lagi di kampus lain sembari menjalani kuliah di kampusmu yang sekarang. Untuk opsi yang terakhir ini, kamu harus memastikan dahulu bahwa mahasiswa diizinkan kuliah di kampus lain di waktu yang sama.

Sebagai contoh, double degree biasanya dilakukan oleh mahasiswa Program Kependidikan dan Ilmu Murni. Misalnya, kamu kuliah di Jurusan Pendidikan Matematika, kemudian di semester-semester akhir menambah beberapa matakuliah di Jurusan Matematika – atau sebaliknya. Biasanya ini trik yang paling sering digunakan oleh mahasiswa salah jurusan di kampus yang menyediakan jurusan ilmu kependidikan dan ilmu murni sekaligus.

Program double degree bisa berbeda antara satu kampus dengan kampus yang lain. Universitas Bina Nusantara, misalnya, secara terbuka menawarkan program double degree dengan ketentuan pilihan jurusan yang spesifik.

Perlu dicatat, kuliah pada dua jurusan secara bersamaan bukanlah hal yang mudah. Selain perhitungan dana, kamu juga harus mampu mengatur waktu – termasuk bagaimana agar tak ada jadwal kuliah yang berbenturan. Jangan sampai ada tugas yang terbengkalai, jangan sampai kehidupan sosialmu kacau balau, jangan sampai pula kamu tak punya waktu healing.

 

4. Kuliah Lagi pada Jurusan yang Berbeda

Berapa persen mahasiswa yang salah jurusan?
Photo by Rabie Madaci on Unsplash

Emangnya masih bisa kuliah lagi, entah di Program D3, D4, atau S1 setelah lulus kuliah nanti? Jawabannya sangat tergantung dari ketentuan kampus, Sobat. Ada kampus-kampus yang tak menentukan batasan usia calon mahasiswa meskipun tak banyak.

Kuliah lagi di jurusan yang lebih sesuai dengan bakat dan minat mungkin worth it buat sebagian orang. Jika kamu merasa begitu, pastikan dulu kamu enggak salah jurusan untuk kedua kalinya ya, Sobat. Kamu bisa menggunakan tes-tes bakat minat yang saat ini sudah dapat diakses dengan mudah secara online. Namun pastikan lagi hasil tes bakat minat itu melalui konseling dengan psikolog demi menghindari salah jurusan lagi.

Tau ngga sih, konseling dengan psikolog dapat membantumu melihat keadaanmu sekarang dengan lebih jernih, bahkan mengatasi depresi salah jurusan. Barangkali setelah beberapa sesi konseling ternyata kamu berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak kuliah lagi di jurusan lain. Atau, pernah ngga terlintas di pikiranmu seandainya kamu enggak salah jurusan, tetapi justru salah memahami bakat dan minatmu? Nah, konseling dengan psikolog, seperti yang ditawarkan oleh Konseling Pintar, dapat menghindarkanmu dari plot twist yang enggak enak seperti itu.

 

5. Pindah Jurusan Kuliah

Bisakah pindah jurusan di universitas yang sama?
Photo by Dollar Gill on Unsplash

Oke, misalnya hasil konseling memantapkan pertimbanganmu untuk pindah jurusan yang lebih sesuai dengan bakat dan minatmu. Terus, gimana, nih? Mau kuliah di mana?

Enggak harus pindah kampus kok, Sobat Pintar. Jajaki dulu kemungkinan pindah jurusan di kampusmu yang sekarang. Ada kampus-kampus yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk pindah jurusan kuliah di semester 1, atau bahkan di tahun pertama kuliah. Namun perlu dicatat, peraturan pindah jurusan seperti ini akan sangat berbeda antar kampus, jadi pastikan dahulu peraturan kampusmu bagaimana.

Jika kamu sudah kuliah di semester lanjut dan tetap teguh dengan keputusan untuk pindah jurusan, maka kamu harus menunggu masa penerimaan mahasiswa baru di tahun akademik berikutnya. Kamu bisa mengikuti SBMPTN bila tahun kelulusanmu masih diizinkan oleh LTMPT atau mengikuti Seleksi Mandiri di kampus swasta.

 

6. Kuliah S2 pada Jurusan yang Berbeda

Apakah bisa pindah jurusan kuliah di semester 1?
Photo by fan yang on Unsplash

Sebenarnya enggak ada yang melarangmu kuliah S1 Kedokteran, kemudian melanjutkan kuliah S2 Ilmu Akuntansi, misalnya. Hanya saja, hampir tidak ada yang melakukannya, Sobat Pintar.

Memang tak ada larangan untuk kuliah S2 di bidang yang berbeda atau tidak linear dengan kuliah S1. Namun belajar ilmu yang sepenuhnya baru dapat menghadirkan tantangan tersendiri. Pada contoh di atas, pendidikan dan pengetahuan tentang Kedokteran yang selama bertahun-tahun dipelajari takkan banyak berkaitan dengan Ilmu Akuntansi. Sementara itu, teman-teman kuliah yang merupakan alumni S1 Akuntansi memiliki background knowledge yang memudahkan mereka menguasai materi perkuliahan pada jenjang S2.

 

Enam alternatif di atas bisa menjadi bahan pertimbangkan jika kamu merasa salah jurusan selama ini. Mengingat bahwa ternyata ada lebih dari 80% mahasiswa yang salah jurusan, bukan hanya kamu kok, yang pernah merasa terjebak, terperangkap, atau terkungkung di jurusan yang salah. Namun jangan biarkan berlarut-larut sampai menimbulkan depresi salah jurusan ya, Sobat. Segera gunakan aplikasi Aku Pintar untuk mengikuti konseling dengan psikolog dan buka diri kita pada segala kemungkinan dalam hidup.

280

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog