APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Sudah Siapkah Sobat Belajar pada Masa E-Learning?

Cara belajar bergeser seiring perubahan dan perkembangan teknologi.

Sudah Siapkah Sobat Belajar pada Masa E-Learning, image via asia.nikkei.com

The year of 2020 is coming near. Sudah siap apa untuk menghadapinya, Sobat? Many things have changed from the way they used to be years ago. Salah satunya, cara belajar. Meskipun saat ini sebagian besar guru dan siswa atau dosen dan mahasiswa masih harus bertatap muka, sepertinya dalam waktu dekat suasana belajar kelas akan bergeser.

Adalah e-learning, suatu metode pembelajaran yang menawarkan pilihan cara belajar berbeda dari yang sudah kita pahami selama ini. But then, what's e-learning? Apa yang perlu kita ketahui agar tak merasa canggung lagi ketika nanti bertemu dengannya?

 

E-Learning, Cara Belajar yang Sesuai untuk Mahasiswa Generasi Z

Generasi Z, generasi yang lahir setelah tahun 1995 diperkirakan menjadi bagian dari mahasiswa zaman ini. Masa kecil generasi ini telah familiar dengan gadget, sesuatu yang baru dikenal oleh Generasi X dan Y pada usia dewasa mereka.

Internet hadir di Indonesia pada masa belia Gen Z. Artinya, Gen X menerima kehadiran internet pada usia yang tak lagi semudah Gen Z dalam mempelajari dan menggunakan teknologi. Akibatnya, wajar bila Gen X saat ini mungkin masih belum terlalu familiar dengan e-learning.

 

E-Learning Memerlukan Kecakapan Guru dan Dosen dalam Penerapannya

Generasi X yang baru mengenal internet pada usia dewasa boleh jadi memerlukan waktu lebih lama untuk berkenalan dengan e-learning dibandingkan Gen Z. Masalahnya, Generasi X dan Y-lah yang saat ini berperan sebagai guru atau dosen.

No, it's not about their competence in teaching. Akan tetapi, diperlukan penyesuaian cara mengajar ketika e-learning diterapkan. Sama seperti kebanyakan orang, masing-masing individu memiliki perbedaan fleksibilitas. Sehingga wajar bila guru dan dosen membutuhkan rentang waktu yang tak sama untuk beradaptasi dengan fasilitas mengajar yang baru ini.

 

E-Learning Melengkapi dan Menjadi Alternatif Perkuliahan

Sekarang ini, e-learning yang telah ada di UGM, ITB, UI, ITS, atau Undip, misalnya, berfungsi pula sebagai sumber tambahan bagi mahasiswa untuk memperoleh materi kuliah. Perkuliahan utama tetap memerlukan tatap muka dosen dan mahasiswa, sembari kuliah online­-nya juga berjalan.

eLISA-nya UGM, misalnya, memungkinkan dosen dan mahasiswa berdiskusi diruang maya. Sementara di UI, perkuliahan online bahkan merupakan keharusan. Dengan kelas-kelas daring yang diambilnya, mahasiswa UI memperoleh kredit perkuliahan yang merupakan salah satu syarat kelengkapan kelulusan.

Berbeda lagi dengan e-learning di Binus, yang seolah menggeser perkuliahan konvensional kedunia maya. Misalnya, dosen dan mahasiswa masih harus rutin bertatap muka sesuai jadwal, tapi melalui video conference. Diskusi kelas terjadi di chat room dan keaktifan mahasiswa juga tetap memiliki bobot nilai sama seperti di kelas konvensional.

 

E-Learning Mendorong Mahasiswa untuk Belajar Secara Mandiri

Sebagai generasi yang melalui masa tumbuh kembangnya bersama internet, belajar secara online bukan hal yang baru lagi bagi Gen Z. Akan tetapi, pertanyaan berikutnya adalah maukah kita melakukannya?

Bila selama ini kita belajar karena diperintah, keharusan, keadaan, atau alasan-alasan yang lain, sudahkah kita belajar karena kebutuhan? Karena saat kita merasa membutuhkan, ketika itulah kita mau dan tergerak untuk belajar tanpa diperintah maupun diawasi.

Nah, saat masih di sekolah, bagaimana kita belajar? Masih pada tahap keharusan atau sudah menjadi kebutuhan? Bila masih belajar karena keharusan saat di sekolah, kita akan cenderung lengah saat nanti menghadapi e-learning dibangku kuliah.

Lantas bagaimana agar tumbuh kebutuhkan kita untuk belajar? Salah satu triknya ada pada minat, Sobat. When you like it, you want to learn about it. Minatlah yang menjadi pendorong kuat kita untuk terus mencari tahu dan belajar. Itulah sebabnya, kuliah pada jurusan yang sesuai dengan minatmu merupakan faktor penting pada masa e-learning.

 

Jadi, gunakan fitur-fitur Aku Pintar untuk membantumu menemukan minat dan kemampuanmu yang sesungguhnya. Yang tak kalah penting, kenali potensi sejatimu melalui Tes Kemampuan. Jangan sampai kuliah dalam keadaan hidup segan mati tak mau hanya karena kita mengabaikan faktor-faktor non-akademis, sehingga memilih jurusan yang salah.

Saat ini, terdapat sekitar 20 perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS, yang telah menerapkan e-learning. Karena dikembangkan pada masa pendidikan tinggi masih menjadi bagian dari Kemenristekdikti, boleh jadi akan ada perubahan ketika Kemendikbud mengambil alih – or not? Well, we can't be sure for now. But are you going to be a part of it, Sobat?

140

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
1 Comment
tahun 2020 sdh memakai komputer..semoga lulus unbk di tahun 2020 aamiin.
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog