APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Tak Hanya Belajar Bahasa: Sastra Mandarin

Sastra Mandarin

photo credit CHNG CHOON HIONG

"Ngapain belajar bahasa? Udah, taruh aja di pilihan kedua." Begitulah kira-kira tanggapan kebanyakan orang tentang Jurusan Bahasa dan Sastra. Tapi menilik geliat ekonomi global, masihkah kita berpikir belajar bahasa tuh nggak penting? Apalagi Bahasa Mandarin – siapa sih, yang masih meragukan perkembangan industri Tingkok? Nah, mari cari tahu lebih jauh tentang Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin ditingkat pendidikan tinggi.

 

Kualitas SDM dan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri

Selama berabad-abad, pengaruh peradaban Tiongkok dalam kehidupan manusia tak bisa dipungkiri lagi. Bukankah sejarah mencatat Tiongkok sebagai penemu kertas, benda yang saat ini digunakan di seluruh belahan dunia? Hingga sekarangpun, peran Tiongkok, khususnya dalam percaturan ekonomi dunia, tak bisa diabaikan.

Salah satu cara menjadi bagian dari perputaran ekonomi dunia adalah dengan menguasai bahasa yang digunakan dalam interaksi ekonomi tersebut. Berapa banyak orang yang menguasai Bahasa Mandarin di Indonesia? Jumlahnya masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, terutama Bahasa Inggris. Nah, kenapa peluang ini tak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya?

 

Kuliah Bahasa/ Sastra Mandarin Ditingkat Pendidikan Tinggi

Kembali pada topik peradaban, dimana bahasa menjadi bagian didalamnya, siapa sih yang asing dengan rekam jejak peradaban Tiongkok yang berdinasti-dinasti itu? Semakin tua peradaban, biasanya bahasa yang digunakan juga semakin kompleks – semakin rumit untuk dipelajari. Itulah sebabnya, belajar Bahasa/ Sastra Mandarin di perguruan tinggi cenderung lebih baik dibanding kursus yang hanya beberapa bulan.

Sebelum tahun 2000, terkait dengan sejarah kita, tak banyak institusi formal maupun informal yang menawarkan pembelajaran Bahasa Mandarin. Pada masa itu, satu-satunya pilihan untuk belajar Bahasa Mandarin adalah di Universitas Indonesia, yaitu pada Program Studi Sastra Cina.

Saat ini, selain UI, kamu punya pilihan kuliah Bahasa Mandarin yang lebih banyak. PTN yang menawarkan jurusan yang sama antara lain Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Jenderal Soedirman. Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sebelas Maret memiliki Program Studi D3 Bahasa Mandarin.

PTS juga tak ketinggalan menawarkan jurusan Bahasa/ Sastra Mandarin. Beberapa diantaranya adalah Universitas Nasional, Universitas Darma Persada, Universitas Kristen Petra, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Bunda Mulia, Universitas Esa Unggul, Universitas Bina Nusantara, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Kristen Indonesia, dan Universitas Widya Kartika.

Bila selepas kuliah ingin mengajar Bahasa Mandarin, kamu bisa memilih Universitas Negeri Semarang atau Universitas Negeri Surabaya yang menawarkan Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin. Semangat belajar Bahasa Mandarin sekarang memang jauh lebih semarak dibanding dua dekade lampau.

 

Mandarin, Lebih dari Sekedar Belajar Bahasa

Bahasa ibarat pintu yang membawamu masuk kedalam peradaban suatu bangsa. Begitu pula saat kamu belajar Bahasa Mandarin. Dengan menguasai bahasa ini, kamu bisa belajar tentang budaya Tiongkok hingga mengoperasikan komputer dalam Bahasa Mandarin.

Nggak percaya? Lihat saja pada tawaran matakuliah Sastra Mandarin, seperti Sejarah Cina Kuno, Pengantar Linguistik Cina, Sejarah Cina Era Pasca Dinasti, Morfologi dan Sintaksis Cina, Pengantar Kesusastraan Cina, Sejarah Cina Kontemporer, Semantik dan Pragmatig Cina, Perkembangan Kesusastraan Cina, Telaah Teks Cina, Teori Kritik Sastra Cina, Bahasa Cina untuk Bisnis dan Perkantoran, dan lain-lain.

Tentang diksi Cina, sebenarnya tak banyak yang bisa dipermasalahkan karena itulah nama resmi jurusan atau program studi. Jadi, Sastra Cina, Bahasa Mandarin, atau Bahasa dan Budaya Tionghoa adalah variasi nama yang resmi terdaftar pada Kemenristekdikti.

 

Masih mempertimbangkan Sastra Mandarin sebagai pilihan jurusan kuliah? Prospek lulusannya lumayan banget, lho. Ada yang bekerja sebagai penerjemah, pemandu wisata, jurnalis, hingga menjadi staf di perusahaan multinasional yang berbasis di Tiongkok.

0
90

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog