APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Tanpa Arah Tujuan – Tanyakan Ini Pada Dirimu

Tips Kuliah

photo via www.theodysseyonline.com

Ada lho, pelajar yang merasa nanggung – Matematika bisa, Bahasa Inggris bisa, Fisika oke, Akuntansi lancar. Semua matapelajaran lancar-lancar saja, tapi juga nggak bagus-bagus amat, sih. Bagaimana dengan minat? Bakat? Keterampilan non-akademik yang bisa jadi acuan dalam memilih jurusan kuliah? Biasa-biasa juga – nggak ada yang spesial, nggak ada yang menonjol. Trus, kuliah ke jurusan apa, nih?

Coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan ini. Barangkali, kamu bisa menemukan jurusan yang lebih mendekati cocok buatmu.

 

1. Apa yang ingin, atau bisa, kamu lakukan dalam waktu lama – seumur hidupmu?

Oke, kamu mungkin tak punya minat yang kuat pada bidang tertentu secara spesifik. Tapi pasti ada kan, suatu hal yang selama ini sanggup kamu lakukan dalam waktu lama tanpa merasa bosan sedetikpun? Atau, kalau enggak, coba bayangin pekerjaan apa yang sekiranya kelak akan kamu kerjakan – kalau bisa, hingga akhir hayatmu.

Bukan berarti kamu harus bekerja disuatu bidang selamanya, kok. Anggaplah, mungkin kamu punya sedikit keterampilan dalam mengotak-atik mesin kendaraan atau menciptakan resep kue baru yang enak. Bayangkan kamu melakukan pekerjaan itu seumur hidupmu – meskipun mungkin kamu akan berhenti melakukannya dalam 10 tahun, tetap saja itu adalah kurun waktu yang tak singkat. Jika kamu sanggup, mungkin kuliah di Jurusan Teknik Mesin atau Tata Boga bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan.

 

2. Kamu lebih suka berlama-lama kuliah dan jadi pemikir atau bekerja dan mengerjakan sesuatu?

Seandainyapun tak tahu benar apa yang ingin dilakukan, setidaknya kamu tahu mana yang lebih disukai: menuntut ilmu, belajar, dan memikirkan teori-teori baru atau bekerja, mandiri dengan penghasilan sendiri, dan melakukan sesuatu dengan kedua tanganmu? Asal kamu tahu, tak semua jurusan memiliki kurikulum yang merancang alumninya untuk dapat langsung bekerja dan diserap pasar kerja.

Misalnya, Kedokteran dan Psikologi takkan serta-merta memberimu kesempatan untuk menjadi seorang dokter dan psikolog begitu kamu lulus kuliah. Bila berada dikedua bidang ini, kamu harus punya cukup bahan bakar (baca: minat) untuk betah duduk berlama-lama di kelas (baca: belajar). Masih ada serangkaian proses yang harus dilewati sebelum kamu bisa menjadi seorang dokter yang memegang lisensi praktek, apalagi untuk menjadi seorang dokter spesialis. Sama halnya dengan seorang psikolog, yang harus menyelesaikan program master sebelum memberi konseling.

 

3. Bagaimana prospek kerja dan peluang karirnya?

Jika tak yakin benar dimana passionmu, ada baiknya bersandar pada kalkulasi logis tentang prospek kerja dimasa mendatang. Misalnya bila harus memilih antara Jurusan Antropologi and Teknik Informatika, maka prospek kerja TI dimasa depan punya peluang lebih besar – menimbang perkembangan teknologi yang semakin tak terbendung.

Alih-alih menelan mentah-mentah daftar profesi atau jenjang karir yang ditawarkan oleh profil jurusan, lebih baik kamu riset sendiri siapa saja orang yang telah sukses dari jurusan tersebut. Misalnya, Jurusan Hubungan Internasional yang menawarkan prospek diplomat, apakah semua lulusan jurusan ini akan menjadi diplomat? Coba cek siapa saja diplomat kita saat ini dan lihat apa latarbelakang pendidikannya. Dengan begitu, kamu bisa mendapat gambaran yang lebih realistis tentang jenjang karir diluar sana.

 

Melakukan risetmu sendiri sebenarnya adalah landasan yang lebih kuat dalam menentukan pilihan kuliah. Walaupun ada berbagai rumusan tentang bagaimana memilih jurusan, tetap saja kamu yang akan menjalaninya nanti. Jadi, kenapa tidak membuat dan menentukan rumusanmu sendiri? Apalagi, jika kamu terbuka pada berbagai kemungkinan, dengan minat, bakat, dan kemampuan yang tak terpaku pada satu pilihan.

580

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog