APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Yakin Salah Jurusan? Cek dengan 4 Indikator Ini

Keinginan meninggalkan kuliah tak selalu disebabkan salah jurusan.

Yakin Salah Jurusan, photo via ayotheauthor.com

Menjadi mahasiswa baru dapat menjadi pengalaman yang membingungkan. Bagaimana bisa? After being a university student for quite some time, you may not get what you expected. Jauh panggang dari api!

Perasaan salah jurusan bisa muncul karena ternyata Sobat harus mengikuti matakuliah-matakuliah yang masih dasar. Misalnya, Sobat kuliah di Jurusan Statistika, tapi harus belajar Fisika Dasar. Atau, sebagai mahasiswa DKV yang hanya bermodal suka main game, ternyata maba-maba yang lain sudah pernah menerbitkan komik.

Nah, bagaimana, nih? Haruskah pindah jurusan kalau keadaannya begitu? Wait, no need to rush. Coba perhatikan dulu, apakah kegalauanmu diiringi oleh tanda-tanda berikut ini.

 

1. Tidak Tertarik, Bosan

We need to break down what low interest means. Kalau hanya merasa bosan dengan satu atau dua matakuliah yang terasa hanya begitu-begitu saja, bukan berarti Sobat salah jurusan. Wajar saja kalau sebagai mahasiswa DKV, Sobat lebih semangat kuliah Motion Graphic dibanding Fotografi, misalnya.

Boleh juga merasa bosan dengan gaya perkuliahan satu arah yang menjadi signature dosen-dosen tertentu. Bukankah meskipun suka jajan bakso, Sobat takkan menyantapnya setiap hari selama setahun? Begitulah analoginya – you may get bored with your study once in a while and it's okay.

 

2. Terbebani dengan Tugas

Mahasiswa jurusan lain tampaknya kuliah dengan tenang dan bahagia, tapi kenapa Sobat harus berjibaku dengan begitu banyak tugas sampai kurang tidur? Bagaimana lagi, bukankah mahasiswa Manajemen tak harus membuat maket seperti mahasiswa Arsitektur?

Perkuliahan di Jurusan Manajemen pun bukan berarti mudah dan tanpa beban. Begitulah setiap jurusan memiliki tantangannya masing-masing. Apalagi, kalau Sobat cenderung menunda-nunda mengerjakan tugas, membuat makalah, menyiapkan PPT, atau menuntaskan laporan. It's the kind of troubles you create for yourself – bukan salah jurusanmu.

 

3. Merasa Sia-Sia

Ada orang-orang diluar sana yang bekerja dan memperoleh penghasilan atau sukses membangun bisnis. Sementara Sobat? Keluar masuk ruang kuliah, mendengarkan dosen, presentasi kelompok, mengerjakan tugas, ujian, dan begitu terus siklusnya berulang.

Tak perlu merasa bahwa apa yang sedang dilakukan saat ini sia-sia. Apalagi bila memang jurusan ini pilihanmu sendiri. Bersabarlah dengan proses yang sedang dijalani. Easy come, easy go – segala yang datang dengan mudah dalam hidup dapat pergi menghilang dengan mudah pula.

Pindah jurusan atau bahkan berhenti kuliah bukanlah solusi. College life is an experience you'll be thankful for. Jadi, jangan pernah terpikir untuk berhenti kuliah.

 

4. Ingin Pegang Uang

Apalagi, kalau alasan untuk berhenti kuliah adalah uang. Boleh-boleh saja bekerja sambil kuliah asalkan Sobat dapat membagi waktu dan menjadikan kuliah tetap sebagai prioritas utama. It depends on your mindset, really, but it's also plain sailing to leave college because of the sweet taste of money.

Kemandirian finansial memang membawa dampak psikis yang cukup besar. Tapi bila dampak tersebut membuatmu ingin meninggalkan bangku kuliah, perlu dicermati lagi apa prioritas utama Sobat. Ilmu, pengalaman, wawasan, keterampilan, kematangan, hingga jejaring sosial selama kuliah tak dapat digantikan dengan uang.

 

Merasa salah jurusan dengan benar-benar berada pada jurusan yang salah hingga ingin berhenti kuliah adalah dua hal yang berbeda. Merasa salah jurusan hanyalah ilusi perasaan yang boleh jadi disebabkan oleh kepanikan sesaat, kurang rasa percaya diri, tiba-tiba meragukan prospek jurusan, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, berada dijurusan yang salah berarti Sobat harus belajar tentang sesuatu yang benar-benar tak sesuai dengan passion. Meminjam istilah Albert Einsten, ibaratnya Sobat adalah seekor ikan yang dipaksa memanjat pohon.

Jadi, pada keadaan yang manakah Sobat saat ini? Always be kind and generous to yourself: take as much time as you need before making a decision – especially the life changing one.

420

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog