APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Mahasiswa Politeknik Riau Ciptakan Alat Pendeteksi Ganguan Listrik

avatar penulis

Anggi Maulinda

1 February 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Mahasiswa Politeknik Riau Ciptakan Alat Pendeteksi Ganguan Listrik

Seorang mahasiswa Politeknik Caltex Riau bernama Niko Setiawan berhasil menciptakan alat pendeteksi gangguan listrik untuk PT PLN (Persero), yang berfungsi secara cepat atau real-time.

"Alat ini bernama Pendeteksi Gangguan Jaringan Distribusi PLN 3 Phasa. Sekarang digunakan di PLN Koto Tuo Area Bukittinggi, Sumatera Barat," kata Niko Setiawan kepada Antara di Politeknik Caltex Riau (PCR), di Pekanbaru, Rabu (17/1/2018).

Pria berusia 20 tahun itu menciptakan alat tersebut saat menjalani program kerja praktik atau magang selama empat bulan di PLN Koto Tuo pada September 2017 hingga Januari tahun ini. Awalnya, ia mendapat tantangan dari pegawai PLN untuk membuat proyek selama magang yang bisa membantu kinerja PLN.

Setelah mengidentifikasi masalah yang ada di sana, Niko mengetahui ternyata jangkauan area PLN sangat luas dari Bukittinggi sampai Kelok 44 Maninjau. Ketika terjadi gangguan listrik di area yang jauh, PLN masih mengandalkan informasi dari konsumen dan itu pun biasanya tidak cepat dilaporkan saat kejadian.

Dengan alat buatan mahasiswa Program Studi D3 Teknik Elektronika PCR ini, setiap ada gangguan bisa dideteksi secara real-time berupa informasi ke supervisor dan bagian teknik PLN dalam bentuk pesan singkat (SMS) ke ponsel. Alat Pendeteksi Gangguan Jaringan Distribusi PLN 3 Phasa ini dipasang pada ujung feeder penyulang PLN Koto Tuo.

Niko hanya butuh waktu sekitar satu bulan untuk membuat alat tersebut, meski ia harus bolak-balik ke Pekanbaru guna mendapatkan material yang dibutuhkannya. Alat pendeteksi tersebut mulai digunakan PLN pada November 2017.

"Ketika terjadi pemadaman listrik terjadwal maupun karena gangguan tidak terjadwal seperti kerusakan alat maupun karena faktor cuaca, bisa langsung diketahui dari pesan SMS yang masuk. Dengan begitu gangguan bisa langsung ditanggulangi supaya tidak merugikan konsumen dan PLN sendiri," katanya.

 

Ia menjelaskan alat tersebut terdiri dari Mikrokontroller Arduino Uno R3, Modul GSM yang berfungsi sebagai alat transfer informasi ke supervisor atau petugas layanan teknik, serta sensor tegangan yang berfungsi mendeteksi ada atau tidaknya tegangan pada jaringan distribusi listrik. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan LCD dan Lampu Indikator yang berfungsi untuk menampilkan informasi yang dihasilkan.

Niko mengatakan pembuatan alat tersebut menggunakan modalnya sendiri, yang menghabiskan dana sekitar Rp600 ribu. "Saya merasa bangga alat itu bisa digunakan oleh PLN, karena katanya dari sekian banyak orang yang magang di sana baru sekali ini ada alat yang bisa digunakan oleh PLN," ujarnya.

Bahkan, ia mengatakan pihak PLN juga terus mengontak dirinya agar alat tersebut bisa disempurnakan untuk inovasi layanan PLN. Niko juga terus menyempurnakan alat tersebut sebagai tugas akhirnya sebagai mahasiswa PCR.

"Saya ingin kembangkan alat itu supaya bisa mendeteksi beban puncak listrik secara real-time juga," ujar Niko seraya mengatakan alat ciptaannya itu membuatnya mendapat nilai A saat kerja praktik di PLN.

https://news.okezone.com/read/2018/01/17/65/1846357/mahasiswa-politeknik-riau-ciptakan-alat-pendeteksi-ganguan-listrik