APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Pentingnya Bahasa Inggris di Era MEA, STT Poliprofesi dan Politeknik Gelar Tes TOEFL

avatar penulis

nurzubai ca

15 September 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Poliprofesi dan Politeknik Poliprofesi Medan, menyadari pentingnya penguasaan Bahasa Inggris di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). STT Poliprofesi dan Politeknik menggelar test TOEFL selama dua hari bagi calon alumninya, mulai 5 Agustus hingga 6 Agustus di Pusat Kajian Bahasa Universitas Sumatera Utara.

STT & Politeknik Poliprofesi Medan merevisi kurikulum agar berorientasi ke pasar kerja. Hal itu dilakukan dengan menambah materi Bahasa Inggris pada kurikulumnya meliputi Bahasa Inggris Bisnis dan matakuliah TOEFL 1 dan 2 pada semester IV sampai Semester VI.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua STT Poliprofesi Medan David JM sembiring, M.Kom dan Direktur Politeknik Poliprofesi Medan Romulo Aritonang S.E., M.Kom.

"Dengan telah direalisasikannya program MEA, persaingan dalam berbagai bidang dalam dunia bisnis akan makin ketat dan berat. Sumber daya manusia Indonesia dituntut untuk dapat bersaing head to head dengan sumber daya asing. Hal ini tentunya mensyaratkan kemampuan pengelolaan Sumber Daya khususnya Sumber Daya Manusia yang selalu dan terus mengembangkan diri serta mampu beradaptasi dengan cepat dan cerdas menghadapi perubahan sehingga perusahaan dapat terus berkembang, handal, tangguh dan berkinerja baik," kata David JM Sembiring, Minggu, (7/8/2016)

Pembina Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan, Sinek Mehuli Br Perangin angin S.E.,M.Kom yang mewadahi kedua PTS di atas, sangat mendukung kesepahaman (MoU) yang telah di buat dengan Pusat Bahasa Universitas Sumatera Utara dalam medukung proses pembelajaran dan TEST TOEFL di Perguruan Tinggi STT dan Poliiteknik Poliprofesi Medan.

Tahun 2016 adalah tahun dimulainya (MEA). Pelan tapi pasti setiap komponen akan menjalankan fungsinya untuk pasar bebas dan kemakmuran masyarakat Asia Tenggara.
Dengan pemberlakuan MEA ternyata tidak hanya terjadi pada aktifitas pertukaran barang saja, namun juga terjadi pada pertukaran tenaga jasa atau sumber daya manusia (SDM).

"Oleh karenanya, kualitas individu sangat menentukan dalam kompetisi MEA ini. Untuk mampu bersaing di era MEA ini, maka memiliki keterampilan sangatlah diperlukan pada setiap individu. Tanpa adanya persiapan untuk meningkatkan keterampilan maka besar kemungkinan pemberlakuan MEA akan menjadi sebuah ancaman yang tidak bisa terelakkan," jelas David

David juga mengatakan, persaingan SDM tidak hanya terjadi antara sesama tenaga kerja lokal (provinsi atau Negara), tetapi sudah merambat ke antara negara sesama anggota ASEAN.

Dijelaskannya, ada tiga alasan besar kenapa bahasa Inggris penting dikuasai oleh masyarakat dalam persaingan MEA ini. Pertama, bahasa Inggris ini dipakai sebagai media untuk mencari ilmu. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik dan benar, seseorang dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan baru di bidang tertentu. Kedua, bahasa Inggris membantu mendapatkan pekerjaan yang layak. Banyak perusahaan nasional dan internasional mensyaratkan kepada peserta untuk mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris secara lancar dan memiliki nilai TOEFL 550. Ketiga, bahasa Inggris membantu seseorang mempromosikan produk lokal di kancah internasional.

"Sebagai contoh, petani yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris berkesempatan mempromosikan hasil pertaniannya ke masyarakat internasional.

Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Inggris di era Globalisasi seperti sekarang ini sudah merupakkan keharusan bagi seluruh tenaga kerja baik yang pemula maupun yang sudah lama," jelasnya

Fitria Handini sebagai penanggung jawab kegiatan test TOEFL bagi calon Alumni STT dan Politeknik Poliprofesi Medan mengatakan, bahwa pelaksanaan ini telah di laksanakan untuk yang ke enam kalinya secara berturut turut.

"Untuk Tahun ini di ikuti oleh 490 orang, diharapkan kepada seluruh peserta test TOEFL wajib meraih skor minimal 400. Bagi yang tidak berhasil meraih skor yang telah di tentukan, maka kepada seluruh peserta masih diberikan kesempatan sebanyak 3 kali untuk ujian ulangan," pungkas Fitri.