APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

STAI Al-Fithrah Surabaya Laksanakan Wisuda Ke-6

avatar penulis

Anggi Maulinda

23 November 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fithrah Surabaya, Jawa Timur menyelenggarakan wisuda ke-6, Ahad (11/3).

Dalam wisuda kali ini, ada 50 mahasiswa strata satu yang berhasil lulus dengan membanggakan. Mereka menjadi bagian dari lulusan STAI Al-Fithrah yang berjumlah 309 orang.

Kegiatan yang diselenggarakan pertama kalinya di Auditorium STAI Al-Fithrah di kampus barunya di Jalan Kedinding Lor 30 Surabaya tersebut mengusung tema, “Mendalamkan Spritualitas, Meluaskan Intelektualitas”. 

Kegiatan ini menjadi tonggak bagi civitas akademika STAI Al-Fithrah untuk terus berkhidmah bagi agama, bangsa, dan negara. Pada wisuda ke-6 ini, Opah Muafah  dari Jurusan ushuluddin berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.55.

Dalam sambutannya, Ketua STAI Al-Fithrah Jusuf Sjamsudin berpesan agar para lulusan STAI Al Fithrah dapat terus mengembangkan kemampuan mereka dan membanggakan para guru terlebih pendiri STAI Al Fithrah, KH Ahmad Asrori Al Ishaqy.

STAI Al-Fithrah salah satu unit dari beberapa unit pendidikan yang didirikan langsung oleh KH Ahmad Asrori al-Ishaqy, Mursyid Tarekat Qadiriyah wan Naqsabandiyah. Untuk saat ini, STAI Al-Fithrah membuka Jurusan Tarbiyah, Ushuluddin, serta Perbankan Syariah dan Bisnis Islam.

Pada acara yang dihadiri oleh para akademisi, PWNU Jawa Timur, perwakilan Kemenag Pusat, Kopertais VI Surabaya, pata habaib dan para kiai ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Damanhuri.

Ia menyampaikan orasi dengan judul “Hadis Mematikan Lampu, Kritik atas Kritik Albani” yang menjelaskan tentang takhrij hadis terhadap beberapa hadis mengenai etika dianjurkannya mematikan lampu baik dari sisi penyampai hadis, teks hadis, hingga konteks hadis pada masa lalu dan masa sekarang.

Menurut Damanhuri, Albani tidak konsisten dengan kritiknya atas hadis-hadis para perawi hadis yang datang lebih dulu.