APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Mahasiswa Muhammadiyah Pringsewu Belajar Ke-NU-an

avatar penulis

Fikha Ardiani

5 November 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Dalam rangka Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2018, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pringsewu, Lampung mengadakan pembekalan kepada para mahasiswanya. Pada pembekalan yang dilaksanakan di aula kampus setempat, Sabtu (14/7), para mahasiswa yang akan terjun langsung mengabdi di masyarakat tersebut belajar materi tentang ke-NU-an.

Menurut Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIE Muhammadiyah Pringsewu, Juliono, pada tahun ini, para mahasiswa akan diterjunkan mengabdi kepada masyarakat di Kecamatan Pagelaran. Setelah melakukan survei lokasi, ia bersama timnya melihat bahwa kondisi mayoritas masyarakat di Kecamatan tersebut adalah warga NU.

“KKN dan KKL STIE Muhammadiyah sudah dua tahun ini dilaksanakan. kali ini kita terjunkan ke Pagelaran yang mayoritasnya warga NU. Kita sudah survei di beberapa lokasi banyak plang-plang NU di pinggir jalan. Untuk memberikan pengetahuan tentang ke-NU-an secara umum, kita bekali para mahasiswa dengan materi ke-NU-an,” jelas Juliono.

Sementara itu Katib Syuriyah PCNU Pringsewu, KH Munawir yang menyampaikan materi tentang ke-NU-an menjelaskan, NU merupakan Jamiyyah Diniyyah (organisasi keagamaan) yang didirikan oleh para ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang telah berjuang menegakkan nilai-nilai agama dan melawan ketidakperikemanusiaan penjajah di Indonesia.

“NU selalu memegang tiga prinsip persaudaraan, yaitu persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyah), persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan sesama umat manusia (ukhuwah basyariyah),” kata kiai muda yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung ini.

Kiai Munawir juga menjelaskan bahwa warga NU dengan amaliah Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ini, selalu mengedepankan prinsip tawasuth (moderat) dan tasamuh (toleran) dalam kehidupan bermasyarakat.

“Warga NU memiliki pemikiran moderat di tengah-tengah perbedaan pendapat. Pemikiran yang mementingkan kemashlahatan, tidak keras dan juga tidak bebas. Dengan cara yang baik dalam menyampaikan pendapat. Apalagi fakta di Indonesia yang begitu beragam, dan keberagaman dalam beragama saat ini NU menyebutnya dengan istilah Islam Nusantara,” jelasnya

Oleh karena itu ia mengajak kepada para mahasiswa yang akan terjun ke masyarakat untuk terus menjaga persatuan, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Dengan hal ini ia optimis akan terwujud kondisi masyarakat yang damai sehingga segala cita-cita yang diinginkan bersama akan dapat terwujud. (Muhammad Faizin)

 

https://www.nu.or.id/post/read/92870/mahasiswa-muhammadiyah-pringsewu-belajar-ke-nu-an