APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Dies Natalis STT GKE, Thomas Pentury Soroti Standar Perguruan Tinggi Teologi

avatar penulis

nurzubai ca

11 October 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Sekolah Tinggi Teologi (STT) Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) menggelar Dies Natalis yang ke-86. Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury menyoroti masalah perkembangan standar minimal penyelenggaraan pendidikan tinggi teologi.

“STT GKE yang sudah berusia 86 tahun harusnya telah menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga akan menghasilkan lulusan yang dapat membantu bangsa ini keluar dari problem yang ada,” kata Thomas Pentury saat memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis STT GKE, Sabtu (10/02). Acara Dies natalies ini mengusung tema “Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Teologi  Yang Berkualitas”.

Menurut Thomas Pentury, bangsa ini akan keluar dan terbebas dari masalah seiring sejalan kemajuan pendidikan di Indonesia. Namun, setiap penyelenggaraan pendidikan pada level apapun harus punya standar. 

Guru besar ilmu stastika multivariat Universitas Pattimura Ambon ini menuturkan bahwa selayaknya perguruan tinggi yang baik dan bekualitas itu setidaknya memiliki standar minimal, yang paling kurang memenuhi standar nasional pendidikan yagn sudah ditetapkan pemerintah. Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan pemerintah adalah sebuah standard minimal, dan itu haruslah dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan temasuk Lembaga Pendidikan Tinggi yang dikelola Kemenag.

“Standar mutu yang biasanya kita laksanakan dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), harusnya bersifat internal driven, artinya harus lahir atas kemauan dari diri sendiri, dan harus dari dalam, bukan juga dipaksa,” tambah Thomas.

Jika itu bisa dikerjakan, lanjut Thomas, maka pengakuan eksternal akan mudah diperoleh baik lewat akreditasi secara nasional maupun internasional. “Saya berharap Sekolah Tinggi Teologi Kristen kita dapat menjalankan program pendidikannya dengan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi,” tandasnya.