APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Tahun Depan, UBT Tambah Program Pascasarjana

avatar penulis

Anggi Maulinda

31 January 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Tahun Depan, UBT Tambah Program Pascasarjana

UNIVERSITAS Borneo Tarakan (UBT) berencana akan menambah program magister (S2) di tahun depan. Rencananya akan ada dua program magister yang ditambah, yakni administrasi negara di bidang kebijakan publik dan ilmu lingkungan hidup.

Rektor UBT Prof. Adri Patton mengungkapkan, untuk membuka program lembaga pascasarjana di perguruan tinggi ini, minimal harus memiliki tiga program studi magister. “Saat ini UBT sudah punya program magister di Fakultas Hukum,” jelas Adri, usai membuat kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) dengan pihak Universitas Brawijaya (UB) Malang di gedung Rektorat UBT kemarin (6/5).

Adri menegaskan, dengan adanya MoU yang dibuat bersama dengan UB Malang tersebut, akan ada penambahan program studi magister. “Yang kami rencanakan saat ini adalah program magister ilmu lingkungan hidup,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Adri, setelah membangun MoU dengan UB Malang, UBT akan melakukan kerja sama lagi dengan universitas lain, seperti Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. “Adanya kerjasama dengan Unmul itu untuk membuka program magister administrasi negara di bidang kebijakan publik,” tutur Adri.

Adri menjelaskan, tidak sulit untuk memperoleh SDM untuk program administrasi negara di bidang kebijakan publik. Sehingga peluang untuk membuka program administrasi negara dengan kebijakan publik peluangnya lebih besar. “Karena saya yakin di Kaltra ini banyak doktor lulusan administrasi negara. Selain saya sendiri, nantinya kita juga bisa memanfaatkan tenaga dosen khusus yang diambil dari lulusan yang tersebar di lembaga yang ada di Kaltara ini,” tegasnya.

Pihaknya memperoleh banyak arahan ketika melakukan MoU dengan UB Malang. Sehingga Adri berharap ke depannya dapat segera menambah program magister di UBT. “Saya berharap tahun depan ada dua atau tiga program pascasarjana yang dibuka untuk tahun depan, dan saya optimistis akan hal itu. Sehingga nantinya program magister yang ada di fakultas hukum tidak lagi menjadi program studi di fakultas, tetapi sudah punya lembaga sendiri dan menjadi program lembaga pascasarjana,” jelas Adri.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Abdul Hakim menjelaskan, posisi UBT dan UB sama saja sebagai perguruan tinggi negeri (PTN). “Hanya karena UB yang usianya sudah lebih lama, sehingga mungkin lebih maju dari segi infrastruktur dan sumber daya manusianya (SDM),” ujar Hakim.

Dikatakan Hakim, tujuan lembaga pascasarjana UB melakukan kerja sama tersebut agar dapat saling membantu dalam hal pengembangan SDM. “Yang kami harapkan yakni adanya kerja sama dan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara UB dengan UBT,” tuturnya.

Ke depannya, lanjut Hakim, UB dan UBT dapat melakukan riset atau penelitian bersama, melaksanakan kegiatan pengabdian bersama, dan juga dapat melakukan pertukaran dosen dalam rangka melakukan pembimbingan terhadap mahasiswa. “Salah satunya adalah bekerja sama untuk membuka program studi pascasarjana yang baru,” jelasnya.

Menurut Hakim, SDM di UBT nantinya juga dapat memanfaatkan program beasiswa unggulan dosen yang ada di UB Malang. “Karena semua mahasiswa yang masuk kapasitas sarjana di UB Malang, itu masuknya ‘kan semua beasiswanya dikelola oleh pascasarjana UB Malang,” ungkap Hakim.

Tujuan UB mengenalkan program beasiswa tersebut, lanjut Hakim, dengan harapan agar skema beasiswa itu dapat dipergunakan oleh dosen UBT yang masih magister. “Kemudian nantinya mereka bisa melanjutkan ke jenjang doktor. Dan jika sudah doktor, tentu lebih lanjutnya mereka harus mempercepat proses guru besar nantinya,” lanjut Hakim.

Hakim juga menjelaskan, untuk mendirikan program studi baru persyaratannya adalah memiliki enam dosen home base yang dua di antaranya merupakan doktor. “Itu harus dipenuhi, karena memang prioritas pengembangan SDM,” tegasnya.

Hakim juga beranggapan bahwa prospek dari UBT sangat bagus ke depannya. Ia juga melihat nantinya UBT dapat berkembang sama majunya dengan Universitas Mulawarman atau Universitas lain yang ada di Kalimantan. “Namun dengan catatan, prioritas utama yang harus ditekankan mulai saat ini adalah pengembangan SDM. SDM yang saya maksud di sini ialah tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi doktor di bidang disiplin ilmu. Itu yang harus dikejar terlebih dahulu,” jelasnya. (*/asf/ash)

 

http://kaltara.prokal.co/read/news/11156-tahun-depan-ubt-tambah-program-pascasarjana.html