APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Karya Mahasiswa Stikom Surabaya; Pengukur Berat dan Tinggi Badan Balita Otomatis, Ini Cara Kerjanya

avatar penulis

Fikha Ardiani

31 August 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Berat badan ideal tak hanya dibutuhkan orang dewasa, bayi usia tiga sampai lima tahun pun membutuhkan berat badan ideal untuk tumbuh kembangnya.

Namun, pada umumnya orang tua baru mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya jika  ke posyandu pada saat pengukuran berat dan tinggi badan, yang umumnya masih menggunakan timbangan manual atau digital.

Agus Awidya  mahasiswa prodi S1 Teknik atau Rekayasa Komputer Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya membuat solusi Alat Pengukur dan Pencatat Tinggi dan Berat Bayi Otomatis dalam Tugas Akhirnya.

Ia ingin membuat alat sederhana dan bermanfaat. Pilihan membuat alat pengukur berat badan ideal pada anak ini muncul setelah ia melihat salah satu temannya bekerja sebagai bidan kesulitan mengukur berat ideal anak usia tiga hingga lima tahun.

"Anak usia itu aktif sekali, jadi sangat susah untuk bisa diukur secara akurat,"urai alumnus SMAN 7 Denpasar ini saat menunjukkan alat buatannya pada SURYA.co.id, Kamis (19/4/2018).

Pria kelahiran Denpasar, 3 Juni 1993 ini kemudian mengembangkan hasil penelitian kakak tingkatnya dalam memanfaatkan sistem berbasis andorid uno untuk mengolah data.

"Satu kali kerja, alat ini bisa langsung mengetahui berat sekaligus tinggi badannya," ujar Agus.

Hanya dengan meletakkan balita di atas timbangan,  lanjut Agus, alat ini dapat merekam hasil berat dan tinggi badan, kemudian hasilnya akan muncul dan tersimpan secara otomatis melalui android.

Secara keseluruhan alat untuk menerima dan menampilkan data dari sistem pengukuran berat dan tinggi balita dapat berjalan dengan baik tanpa error.

"Jadi menggunakan andorid uno, berat badan dan tinggi balita dalam posisi tidur akan diukur dan dikonversikan,"urainya.

Hasil konversi ini kemudian akan ditampilkan pada screen dan bisa disimpan menggunakan bluetooth kedalam android.

"Sistem yang sama pernah dipakai angkatan 2011. Hanya penimbangan waktu itu belum stabil dan terbatas pada bayi yang sudah bisa berdiri," ujarnya.

Ia berharap penelitiannya mampu menutupi kekurangan penelitian sebelumnya.

Tugas akhir yang disusunnya selama setahun ini, kata Agus, mengalami banyak revisi dalam kalibrasi berat. Karena sensor berat yang berbeda dan referensi yang sesuai masih terbatas.

Sedang dosen Sistem Komputer Heri Pratikno mengungkapkan tugas akhir mahasiswa saat ini diarahkan ke smarthome. Yaitu membuat beragam inovasi dna pengembangan alat untuk  diarahkan di bidang kontrol dan networking.

"Karena saat ini eranya IT, makanya karya mahasiswa berbasis mikrokontroler dan mikroprosesor,"urainya.

Seluruh penelitian dosen dan mahasiswa di Stikom, lanjutnya, diarahkan ke IOT (Internet Of Thing).

"Jadi mereka lebih siap dengan perkembangan teknologi di era global tempat mereka bekerja nantinya,"pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Karya Mahasiswa Stikom Surabaya; Pengukur Berat dan Tinggi Badan Balita Otomatis, Ini Cara Kerjanya, http://surabaya.tribunnews.com/2018/04/19/karya-mahasiswa-stikom-surabaya-pengukur-berat-dan-tinggi-badan-balita-otomatis-ini-cara-kerjanya?page=2.
Penulis: Sulvi Sofiana    
Editor: Parmin