APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Ketua Yayasan Pendidikan Dwi Puspita Raih INDONESIA IMPROVEMENT AWARDS 2013

avatar penulis

Fikha Ardiani

16 February 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

www.shb.ac.id, PURWOKERTO - Kerja keras dan berbagai inovasi yang dilakukan Ketua Yayasan Dwi Puspita membuahkan hasil. Pekan lalu, Ketua Yayasan Dwi Puspita, Yadi Fakhruzein TJ SE MM meraih penghargaan Indonesian Improvement Award (IIA) 2013. Penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan kinerja ke arah positif.

Pada acara penganugerahan yang digelar di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta itu, Yadi Fakhruzein TJ SE,MM menerima penghargaan dalam kategori "the most improvement" di bidang pendidikan. Yayasan Dwi Puspita adalah Badan Penyelenggara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Harapan Bangsa Purwokerto.

Yayasan Dwi Puspita melalui Stikes Harapan Bangsa dinilai menjadi salah satu institusi pendidikan yang paling berkembang. Terus bertumbuh. Bahkan mampu bersanding dan melampaui institusi-institusi pendidikan lain di kota-kota yang lebih besar.

Dalam sambutannya, Yadi menerangkan, bertempat di kota yang relatif bukan merupakan kota besar, bukan menjadi halangan. Sebab, banyak institusi lain di negara lain yang bertempat di kota kecil, tapi terus tumbuh dan berkembang. "Kami juga belajar langsung dari sebuah universitas maju di kota kecil Taiwan. Di sana 4 jam dari ibu kota Taiwan, kurang lebih sama seperti dari Jogja ke Purwokerto," katanya.

Namun semua jalan tidak selalu mulus. Stikes yang berdiri pada 2002 itu sempat mengalami kesulitan. Bahkan, pernah satu fakultas hanya menerima 10 mahasiswa. Padahal, SPP sudah diturunkan serendah-rendahnya supaya jumlah mahasiswa meningkat. "Tapi, nyatanya harga bukanlah faktor utama," jelasnya.

Yadi lantas memberi bocoran. Inovasi ternyata yang menjadi kunci. Kualitas dan fasilitas di berbagai lini ditingkatkan. Termasuk memberi bekal kepada mahasiswa, yang tidak dapat diberikan di sekolah lain. Hasilnya, mahasiswa stikes Harapan Bangsa bertambah 15 kali lipat. Padahal, SPP-nya jelas tidak lebih murah dibanding "masa sulit" Stikes Harapan Bangsa dulu.

"Alhamdulillah. Bahkan kini kami sudah bekerja sama dengan universitas di Thailand dan Filipina, sehingga perawat lulusan Stikes Harapan Bangsa bisa diakui dunia," ujarnya. Ketua Panitia, Laksda TNI (Purn) Gunadi MDA mengatakan, penghargaan tahunan ini diharapkan semakin memacu semangat kemandirian dan kewirausahaan.

Penghargaan ini, lanjut mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan RI itu, diharapkan dapat "memaksa" para profil, tokoh, dan perusahaan untuk terus terpacu. Yakni berkarya, kreatif dan melahirkan inovasi-inovasi yang baru. Dengan demikian, ini akan menginspirasi dan memotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan dan keberhasilan yang dicapai. Utamanya demi NKRI sebagai negara yang kaya potensi. "Mudah-mudahan akan lahir inovator dan entrepeneur tangguh lainnya yang mampu menyejahterakan kehidupan bangsa," tuturnya. (fuz/din)

(www.news.shb.ac.id)