APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

UIN Walisongo Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh

avatar penulis

Azizul Pradna Qoidani

29 January 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

UIN Walisongo Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang bekerjasama dengan Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh, Selasa (23/01), di Convention Hall UTC Hotel Jalan Kelud Raya No 2, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Kerjasama dibidang pelatihan dan sertifikasi pembimbing haji dan umroh ini merupakan implementasi kerjasama antara UIN Walisongo Semarang dengan ASBIHU yang nota kesepahamannya telah ditandatangani pada awal tahun 2017 lalu. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan standart kualitas para calon pembimbing haji dan umroh.
Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Prof Dr H Muhibbin MAg dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sertifikasi dan syarat administrasi bagi pembimbing haji dan umroh.
“Sertifikasi dan tata administrasi ini penting, meskipun semua pembimbing diyakini sudah kompeten dalam hal ilmu agama,” ujarnya.
“Jadi para peserta harus mengikuti kegiatan sertifikasi pembimbing haji profesional dari awal hingga akhir,” pesan Muhibbin.
Lebih lanjut, Rektor juga berharap pada para narasumber mengenai metodologi pelatihan. “Nanti dalam pelatihan ini lebih diutamakan dalam bentuk aplikasi dan diskusi saja. Mengingat para peserta merupakan orang yang memiliki kompetensi di bidang ilmu agama, saya juga berharap seluruh peserta dapat lulus dengan kualitas dan pengetahuan yang baik” imbuhnya.
Beliau juga berharap dalam pelaksaan acara ini semua peserta dapat lulus dengan kualitas dan pengetahuan yang baik.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama, KH Musthofa Aqil Siradj, dalam sambutannya mengungkapkan berbagai problematika yang terjadi dilapangan saat pelaksanaan haji dan umroh. Beragamnya latar belakang pendidikan, sosial-budaya serta pengalaman para jama’ah menjadikan berbagai macam kemungkinan munculnya masalah yang unik dan berbeda.
“Tugas para peserta pelatihan yang sebagian besar sudah dianggap sebagai tokoh agama adalah membimbing jamaah agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar sesuai syarat dan rukunnya. Lebih dari itu menjaga amaliah dan aqidah para jamaah juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan”, ungkapnya.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, Prof Dr H Nizar Ali MA. Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya sertifikasi bagi pembimbing haji dan umroh, sebagai bentuk legalitas para pembimbing. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama 8 hari dengan menghadirkan narasumber dari akademisi UIN Walisongo Semarang dan para praktisi yang profesional dan kompeten dibidangnya (walisongo.ac.id)