APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Undana Tambah Satu Doktor

avatar penulis

Anisa estu murbawani

31 January 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas Nusa Cendana (Undana) menambah lagi satu orang Doktor, sehingga Undana telah meluluskan  tiga orang Doktor pada Program Administrasi Publik Program Pascasarjana (PPs) Undana.  Pada Sidang terbuka Promosi Doktor, Senin, (29/1) di Aula Undana Penfui,  yang dipimpin langsung oleh Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si.,Ph.D, Florentianus Tat, S.Kp, M.Kes akhirnya didaulat oleh tim penguji maupun promotor sebagai Doktor bidang Adminstrasi Publik dengan Indeks Predikat Komulatif 3,88. Dr. Florentianus mendapat gelar Doktor usai dicecar dengan sejumlah pertanyaan dan masukan dari penguji, promotor maupun tim guru besar di Undana.

Judul disertasi Dr. Florentianus yang diajukan dalam sidang promosi doktor terbuka yaitu: “Model Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kajian pada Provinsi Kepulauan)” Rektor Undana, Prof. Fred Benu, usai memimpin ujian tersebut mengatakan Undana  dengan bangga bisa mempersembahkan satu lagi lulusan Doktor Undana kepada Provinsi NTT. Dikatakan, menjadi Doktor bukan hal yang mudah, tetapi Dr. Florentianus telah mampu melewati berbagai suka dan duka. Ia mengaku,mengetahuai ketekunan dan kegigihan Dr. Florentianus dalam menyelesaikan studi Doktoralnya.

Menariknya, Prof. Fred mengaku, disertasi yang telah diuji tersebut sebelumnya telah dipublikasikan di salah satu jurnal internasional. “Kedepan ini menjadi catatan kontribusi bagi Undana, sebagai salah satu pendukung dalam peningkatan akreditasi institusi Undana dari B ke A dalam waktu dekat ini,” sebut Prof. Fred. Pada kesemapatan tersebut ia juga menyampaikan terima kasih kepada Direktur PPs Undana, Prof. Alo Liliweri, MS beserta jajaran, para promotor, Prof. Mien Ratoe Oedjoe, Dr. David Pandie dan Dr. Petrus Kase serta para dosen yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada para mahasiswa PPs Undana.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas sanggahan, kritikan dan masukan dari para penguji, promotor dan tim guru besar kepada Dr. Florentianus. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan keluarga dan masyarakat NTT yang mempercayakan Undana sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. “Dukungan dari masyarakat sebagai tuntutan agar kami semakin baik dalam memberi pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara Dr Florentianus dalam kesan dan pesannya menyampaikan perjuangannya sama dengan pernyataan ‘semuanya indah pada waktunya’, karena ia menempuh pendidikan Doktoral selama sembilan semester. Atas apa yang telah diraih, Dr. Florentianus juga menyampaikan terima kasih kepada para promotor atas motivasi dan bimbingan selama ini. “Mereka mengajak kami agar terus maju, mereka biasa telepon, WA maupun SMS memberi dukungan,” ujar. Ia mengaku, PPs Undana telah memberikan pelayanan dan kenyamanan yang baik selama ia menjalankan studinya.  “Suasana nyaman dan damai telah memacu kami agar kami terus maju walaupun semester terus bertambah. Terima kasih,” ujarnya.

Pada kesemapatan tersebut ia juga menyampaikan terima kasih kepada para promotor, Prof. Mien Ratoe Oedjoe, Dr. David Pandie dan Dr. Petrus Kase serta para dosen yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada para mahasiswa PPs Undana. Ia juga menyampaikan terima kasih atas sanggahan, kritikan dan masukan dari para penguji, promotor dan tim guru besar guna penyempuranaan disertasinya. Atas apa yang telah ia raih, tak lupa Dr. Florentianus pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarganya, terutama orangtua, istri dan anak-anak.

“Ada banyak doa dari keluarga, istri tercinta dan anak-anak membuat hari ini berbeda dari biasanya. Hari ini menjadi sangat indah. Terlebih kepada opa dan oma, yang mampu menerjang hujan dan badai,” ujar Alumni Universitas Indonesia itu dengan suara terbatah-batah. Sambil menahan luapan emosi gembira dan sedih di raut wajahnya, Dr. Florentianus berharap dengan semua pelayanan yang telah diberikan, ke depan semoga PPs Undana bisa semakin maju dan sejajar dengan universitas lainnya di Indonesia.

Usai ujian terbuka promosi Doktor, diisi dengan acara khusus yakni tarian Caci yang melibatkan beberapa tim penguji guru besar yakni Prof.Fred Benu, dan Prof. Alo Liliwery ikut terlibat memukul pihak lawan yang diperankan oleh beberapa orang mahasiswa Poltekes Kupang. Tarian Caci dalam konteks budaya Manggarai adalah mau mempertontonkan ketangkasan untuk menerima pukulan yang begitu tangguh dari lawan dan bagaimana dia berusaha menghindari, tetapi ketika pihak lawan tidak bisa mendapat pukulan, disitulah dia mengungkapkan kegembiraannya dengan bernyanyi.

https://undana.ac.id/?p=1736