APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Turunkan Angka Penyakit Tidak Menular, Dosen Unpad Kembangkan Aplikasi “SMARTFit”

avatar penulis

Azrul Prayoga

20 February 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas sangat merugikan penderitanya, karena membutuhkan pengobatan yang terus menerus serta menurunkan produktivitas bekerja. Dalam kasus terburuk dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti stroke, gangguan jantung, hingga gagal ginjal.

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Unpad Dr Yulia Sofiatin, dr., SpPD penderita PTM pada umumnya adalah dewasa dan lansia, sebagai akibat dari gaya hidup yang kurang baik.

“Pengalaman pada penderita PTM, mengubah gaya hidup setelah usia dewasa ternyata sangat sulit, sehingga gaya hidup baik harus dibiasakan sejak muda, bahkan dapat dimulai di sekolah.” ujarnya.

PTM bisa dicegah di antaranya melalui kegiatan “CERDIK”, yaitu Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.

Sementara itu, Dosen FMIPA Unpad Mira Suryani, S.Pd, M.Kom mengatakan “Generasi muda saat ini sangat terbiasa menggunakan gawai, sehingga pedoman gaya hidup sehat dapat disampaikan melalui aplikasi seluler yang mudah dan ramah.”

Guna meminimalisasi risiko PTM, Dr. Yulia bersama Mira Suryani dan sejumlah dosen lintas disiplin di Unpad menyusun sebuah aplikasi berbasis android “SMARTFit”. Pengembangan aplikasi ini merupakan implementasi dari riset “Pencegahan PTM Berbasis Komunitas” yang dilakukan Dr. Yulia.

Aplikasi SMARTFit telah menjalani uji coba tahap kedua di SMK Pasundan Jatinangor, Rabu (29/1) lalu. Uji coba ini mengikutsertakan 56 siswa yang diberikan pelatihan untuk mengukur tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan. Kemudian mereka diperkenalkan aplikasi SMARTFit berikut cara penggunaannya.

Selanjutnya, para siswa yang telah dilatih melakukan pemeriksaan sederhana kepada teman-temannya menggunakan aplikasi SMARTFit. Setelah pemeriksaan dan penggunaan aplikasi ini, siswa memberi masukan untuk perbaikan format maupun tampilan aplikasi SMARTFit.

Uji coba ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemudahan penggunaan aplikasi oleh kelompok sasaran, disamping itu, kegiatan uji coba pun menghasilkan basis data kesehatan siswa yang dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah maupun peneliti untuk memantau perubahan kondisi kesehatan siswa.

Aplikasi SMARTFit akan terus dikembangkan dan disempurnakan dalam penelitian selanjutnya, untuk membantu generasi muda memantau serta memelihara kesehatan mereka agar mengurangi resiko terkena PTM.

Diharapkan kelak SMARTFit dapat digunakan untuk memantau kesehatan pribadi, layaknya penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk memantau kesehatan bayi dan anak. Melalui aplikasi ini, para pengguna mampu memantau dan menerima informasi kesehatan yang valid secara mandiri melalui gawai masing-masing.

(unpad.ac.id)